Friday, August 12, 2016

LANGKAH PERTAMA MENGENAL DIRI

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahawa mengenal diri adalah kunci mengenal Allah, hal ini sesuai dengan ungkapan "Man 'arafa nafsahu 'arafa rabbahu' (Barangsiapa mengenal dirinya, ia mengenal Rabbnya). Dan, Allah berfirman, "Akan Kami tunjukkan ayat-ayat Kami di dunia ini dan dalam diri mereka agar kebenaran tampak bagi mereka."(QS 41: 53). 

Sungguh, tak ada yang lebih dekat kepadamu kecuali dirimu sendiri. Jika kau tidak mengetahui dirimu sendiri, bagaimana dapat mengetahui yg lain. Pengetahuanmu tentang diri sendiri, dari sisi lahir seperti bentuk muka, badan, anggota tubuh, dan lainnya sama sekali tak mengantarmu mengenal Rabb. Begitu juga pengetahuanmu tentang karakter fizik, spt pengetahuanmu; jika kau lapar, kau makan, jika sedih kau menangis, dan jika kau marah kau menyerang. 

Itu bukanlah kunci mengenal Rabb. Sebab, bagaimana bisa kau mencapai kemajuan dalam perjalanan bathin mu jika kau sibuk dengan insting haiwani seperti itu? Jadi, pengetahuan yang benar tentang diri meliputi hal berikut ini: Siapa aku dan dari mana aku.datang? Kemana aku pergi, apa tujuan kedatangan dan persinggahanku di dunia ini? Dimanakah kebahagiaan sejati dapat kutemukan? Maka, ketahuilah, ada 3 sifat yang bersemayam dalam dirimu: sifat haiwan, sifat syaitan dan sifat malaikat. 

Kau harus temukan, mana di antara ketiganya aksidental dan mana yang esensial? Tanpa mengungkap rahsia ini tak akan kau temukan kebahagiaan sejati. Langkah pertama untuk mengenal diri adalah menyedari bahawa dirimu terdiri atas bentuk luar yang disebut jasad, dan wujud dalam yang disebut kalbu atau ruh. Kalbu yang saya maksud bukanlah segumpal daging yang terletak di dada kiri, melainkan tuan yang mengendalikan semua fakultas lainnya dalam diri, serta mempergunakannya sebagai alat dan pelayannya.

Pada hakikatnya, ia bukan sesuatu yg indrawi, melainkan sesuatu yg ghaib. Ia muncul ke dunia ini sbg pelancong dari negeri asing utk berdagang, dan kelak akan kembali ke negeri asalnya. Pengetahuan tentang wujud dan sifat-sifatnya inilah yg menjadi kunci mengenal Allah. Sebagai pemahaman mengenai hakikat kalbu atau ruh dapat diperolehi seseorang dengan menutup matanya dan melupakan segala sesuatu di sekitarnya selain dirinya sendiri. Dengan begitu ia akan mengetahui keterbatasan sifat dirinya itu. (Imam Al-Ghazali dalam 'Kitab Kimiya As-Sa’adah’).

No comments:

Post a Comment