001). Syaidina Ali bin Abi Talib: “Ketahuilah! Kalian berserta segala perhiasan kehidupan dunia akan mengalami hal yang sama dengan mereka yang terdahulu, orang-orang yang lebih panjang umurnya dan lebih megah rumahnya. Sekarang jasad mereka telah menjadi tulang belulang, rumah mereka kosong. Mereka berada di kubur yang letaknya dekat dan penghuninya terasingkan. Mereka digerogoti oleh cacing, tertimbun oleh bebatuan dan pasir. Bayangkan kalian kelak akan menjadi seperti mereka, tubuh kalian hancur dan sendiri di kubur. Apa yang akan terjadi dengan kalian jika kiamat tiba, semua yang dikubur dibangkitkan dan segala rahasia yang tersembunyi dalam dada dibongkar, pada saat itulah setiap jiwa akan memperoleh balasan sesuai dengan perbuatannya selama hidup di dunia”.
002) Dari Sa'ad bin Malik r.a katanya, saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sukakah kamu semua saya tunjukkan nama ALLAH yang teragung, yang jikalau digunakan untuk berdoa dengannya itu, maka ALLAH mengabulkan dan jikalau diminta maka diberi? Iaitu doa yang dengannya itulah Yunus memohonkan kpd Tuhan agar diselamatkan yakni ketika memanggilNya dlm kegelapan tiga macam (maksudnya kegelapan dalam kegelapan yang bertumpuk2 kerana saat itu beliau a.s dalam perut ikan hud atau ikan hiu yang menelannya) Doa itu ialah LA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINAZH ZHOLIMIN (artinya: Tiada Tuhan melainkan Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya hamba ini termasuk golongan orang yang menzalilimi diri sendiri)”. Kemudian ada seorang bertanya: “Ya Rasulullah, apakah doa itu khusus untuk Nabi Yunus a.s saja ataukah umum untuk semua orang Mukmin?” Baginda s.a.w lalu bersabda: “Apakah engkau tidak pernah mendengar firman ALLAH AZZA WAJALA?”, yang artinya: “Dan Kami (ALLAH) menyelamatkan Yunus dari kedukaannya dan demikian itu pulalah Kami menyelamatkan semua orang Mukmin”. (Hadis diriwayatkan oleh Hakim).
003). HR Bukhari dpd Abu Zar Al-Ghifari: Sabda Rasulullah SAW bermaksud: Barang siapa yang menziarahi kedua-dua orang tuanya, maka Allah mencatat untuknya setiap langkahnya dengan 100 kebaikan dan menghapuskan 100 kejahatan serta mengangkat untuknya 100 darjat, apabila dia duduk di hadapan kedua-dua orang tuanya serta bercakap dengan perkataan yang baik, maka kelak pada hari kiamat Allah Taala akan memberi kepadanya 'Nur Cahaya' yang memancar di hadapannya. Apabila dia kembali dari ziarahnya itu, maka kembalilah dia dengan mendapat keampunan.
004). Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yg dikaratkan oleh air”. Lalu seorang bertanya: “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah saw bersabda: “Selalulah ingat mati dan membaca Al-Quran”. Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara: “Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan, lidahmu basah dgn berzikir kpd Penciptamu, hatimu takut dan gementar kpd kehebatan Tuhanmu, dan dosa2 yg silam di sulami dgn taubat kpd Zat yg Memiliki mu”.
005). HR Ahmad dan Al-Baihaqi: Dari Rasulullah saw: “Wahai manusia! Sesungguhnya Tuhan kamu sama, bapa kamu sama (Adam). Ketahuilah! Tiada kelebihan org arab ke atas ‘ajam (bukan arab) atau ‘Ajam ke atas Arab atau yg berkulit merah ke atas yg berkulit hitam atau yg berkulit hitam ke atas yg berkulit merah melainkan ketakwaan”
006). HR Riwayat At-Thabrani: Sesiapa yang hatinya dilapisi kecintaan duniawi, ia akan diliputi oleh 3 hal:
1) Kesengsaraan yang tidak ada habisnya
2) Rakus yang tidak berkesudahan
3) Angan angan yang tidak ada hujungnya
007). Sabda Nabi saw, riwayat Tirmidzi dan Baihaqi: Barangsiapa disibukkan oleh Al Quran dan zikir dari meminta kepadaKu, maka Aku akan memberikannya sesuatu yg paling utama di antara apa apa yg Aku berikan kepada org2 yg meminta kepada Ku.
008). Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berfirman, ‘Sesunguhnya aku mencintai fulan, maka cintailah dia.’ Rasulullah selanjutnya bersabda, maka Jibril pun mencintainya, kemudian Jibril menyeru penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia”, maka para penghuni langit pun mencintainya, selanjutnya Rasulullah saw bersabda, “dan kemudian dibumi diapun menjadi orang yang diterima”. Dan ketika Allah membenci seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan kemudian berfirman, “Sesungguhnya aku membenci si fulan, maka bencilah dia”, maka Jibril pun membenci si Fulan, kemudia Jibril menyeru penduduk langit, “sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia”, Rasulullah saw melanjutkan, “maka penduduk langitpun membenci fulan, kemudian diapun dibenci di bumi”. (Hadits riwayat Muslim, Imam Bukhari, Malik dan Imam Tirmidzi).
009). Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid: Seorg Sahabat bertanya kpd Baginda Rasulullah saw: “Ya Rasulullah, saya membawa ibu saya dgn mendukungnya utk pergi ke Haji, dpd Yaman, kemudian tawaf, semuanya saya uruskan sehingga selesai Haji. Sudahkah saya dapat membalas jasa baik ibu saya?” Kata Baginda saw: “Apa yang kamu buat itu belum menyamai satu hembusan nafas ibumu melahirkanmu”.
010). HR. al Baihaqi, al Hakim dan at Thabrani: Tatkala Nabi Adam mengakui kesalahannya, dia berkata: “Wahai Tuhan, saya mohon kepada-Mu bihaqqi (dgn kebenaran) Muhammad Saw, ampunilah dosaku!.” Allah berfirman, “Adam, bagaimana mungkin anda mengenal Muhammad, padahal ia belum Ku-jadikan?” Adam menjawab, “Wahai Tuhan, sesungguhnya tatkala Engkau menciptakan aku, kuangkat kepalaku, maka kulihat di atas tiang2 Arasy bertulis لا اله الا الله محمد رسول الله mengertilah aku bahwa Engkau tidak menyandarkan sesuatu kepada nama-Mu, melainkan org yg paling dikasihi makhluk.” Allah pun berfirman pula, “Benar anda Adam, sesungguhnya Muhammad Saw itu paling kasih sayang kepada-Ku. Apabila anda memohon dengan berkat kebenarannya, maka sesungguhnya Ku-ampuni dosamu. Dan kalaulah tidak karena Muhammad, tidaklah Ku-jadikan kamu dan dia adalah nabi yang terakhir dari keturunanmu.”
011). Hadis Riwayat At Thabrani: Bila engkau ingin agar hati menjadi lembut dan damai, dan mencapai keinginanmu, sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah dia makanan seperti yang engkau makan. Bila itu engkau lakukan, hatimu akan tenang serta lembut dan keinginanmu akan tercapai.
012) HR Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik ra: Rasulullah saw bersabda bermaksud: “Ada 3 hal, yg jika 3 hal itu ada pada seseorg, maka dia akan berasakan manisnya iman. (Iaitu) Allah dan Rasul Nya lebih dia cintai dpd selain keduanya; mencintai seseorg, dia tidak mencintainya kecuali kerana Allah; benci utk kembali kpd kekufuran slps Allah menyelamatkan darinya, spt bencinya jika dicampakkan ke dlm api.”
013). Syaidina Ali r.a: Mengapakah Anak Adam harus berlaku sombong, padahal awalnya tercipta dari air mani yang hina dan akan berakhir dengan menjadi bangkai.
014). Ibnu Masud menerangkan bahawa beliau pernah masuk ke rumah Rasulullah saw dan didapatinya Nabi sedang berbaring di atas sepotong anyaman daun kurma yang membekas kepada pipinya. Dengan sedih Ibn Masud bertanya: “Ya Rasulullah apakah tidak baik aku mencari sebuah bantal untukmu?” Nabi menjawab: “Tidak ada hajatku untuk itu. Aku dan dunia adalah laksana seorang yang sedang bermusafir, berteduh sebentar di kala hari sangat terik di bawah naungan sepohon kayu yang rendang, kemudian berangkat dari situ ke arah tujuan lain yang kekal”.
015). Riwayat At Tirmidzi di dalam Kitab Riyadush Shalihin: Dari Ibnu Umar ra, katanya: Rasulullah saw bersabda: “Janganlah engkau semua memperbanyak kata, selain untuk berzikir kepada Allah Ta'ala, sebab sesungguhnya banyaknya pembicaraan kerasnya hati dan sesungguhnya sejauh-jauh manusia dari Allah ialah yang berhati keras, yakni enggan menerima petunjuk yang baik.”
016). Doa Rasulullah saw. “ALLAHUMMAAGHFIRLII WARHAMNII WA ALHIQNII BIRRAFiiQIL A'lAA (Ya Allah, ampuni dan rahmatilah aku, serta pertemukanlah aku dengan Ar Rafiqul A’la.). Bacalah doa ini setiap kali dalam sujud akhir ketika solat fardhu.
017). Sabda Rasulullah saw: Berfikirlah kamu semua perihal makhluk Allah (apa apa yang diciptakan oleh Allah) dan janganlah kamu sekalian berfikir mengenai Zat Allah, sebab sesungguhnya kamu sudah tentu tidak dapat mencapai keadaan hakikatnya.
018). Dpd Anas bin Malik ra, “Satu ketika dia berjalan melalui kumpulan kanak2 lalu dia memberi salam kepada mereka dan dia berkata: Bahawa Rasulullah saw sentiasa lakukan seperti yang aku lakukan ini (iaitu memberi salam kepada kanak2)”.
019). Sabda Nabi saw, “Abu Bakar mengungguli kalian bukan kerana banyak ibadah tapi kerana sesuatu yang bersemayam di dalam dadanya”.
020). Kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib, “manusia tergolong kepada 2 kumpulan, satu kumpulan yang mencari tetapi tidak menjumpai dan sekumpulan lagi yang menjumpai tetapi mahu lebih lagi”.
021). Sabda Nabi saw riwayat Tirmizi: Sesungguhnya org yg paling aku kasihi dari kalangan kamu dan yg paling hampir denganku pada Hari Kiamat kelak ialah org2 yg paling baik akhlaknya dari kalangan kamu.
022). Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: “Sesungguhnya membaca doa, Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang dinampakkan oleh matahari”. (Hadis Riwayat Muslim).
023). Anas bin Malik mengatakan, setiap hari bumi berseru: Wahai manusia! Di atas punggungku kini engkau merajalela, Dalam perutku nanti engkau akan bermuara. Diatas punggungku kini engkau durhaka, Dlm perutku nanti engkau akan nikmati siksa. Diatas punggungku kini engkau bergelak tawa, Dlm perutku nanti engkau akan menangis penuh hiba. Di atas punggungku kini engkau bersukacita, Dlm perutku nanti engkau akan berduka lara. Di atas punggungku kini engkau menumpuk harta, Dlm perutku nanti engkau akan menyesali. Di atas punggungku kini engkau makan rezeki haram, Dlm perutku nanti engkau akan dimangsa cacing pita. Di atas punggungku kini engkau besar kepala, Dlm perutku nanti engkau akan hina dina. Di atas punggungku kini engkau berbangga diri, Dlm perutku nanti engkau akan berciut nyali. Di atas punggungku kini engkau mandi cahaya, Dlm perutku nanti engkau akan rasakan gelap gelita. Di atas punggungku kini engkau selalu ditemani, Dlm perutku nanti engkau kan terbaring seorang diri.
024). Baginda Rasullullah s.a.w bersabda: “Beribadatlah kamu seolah kamu akan mati di keesokkan hari dan carilah harta seolah olah kamu akan hidup seribu tahun lagi”. Laburlah ilmu dan pengetahuan yang baik dari ajaran agama mu kepada saudara saudara kamu sebanyak mungkin dengan hikmah dan kebajikan, itu jua dikenali sebagai ibadah beramal soleh mendidik anak dan anak bangsa beramal soleh sebagai pelapis perjuangan jihad. Amalan itu lebih baik dari amalan mementingkan diri, beramal hanya untuk diri sendiri. Selagi ilmu pengetahuan yang kita sampaikan itu terus diamalkan walaupun seribu tahun akan datang lagi, itulah harta pada kehidupan selepas kematian yang hakiki.
025). Abdullah bin Abbas: “Sesungguhnya kebaikan itu memancarkan cahaya pada wajah seseorang, dan cahaya pada hati, keluasan dalam rezeki, kekuatan pada badan, kecintaan di tengah makhluk. Dan keburukan akan mengakibatkan kehitaman pada wajah, kegelapan dalam hati, kelemahan badan dan kekurangan rezeki, serta kebencian di dalam hati para makhluk Allah”.
026). Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Siapa yang memusuhi seorang kekasihku, maka Aku menyatakan perang kepadanya, dan tiada mendekat kepadaku seorang hambaku, dengan sesuatu yg lebih kusukai daripada melaksanakan kewajibannya, dan selalu hambaku mendekat kepadaku dgn melakukan sunnah2 sehingga Aku sukai, maka apabila Aku telah kasih kepadanya, Akulah yg menjadi pendengarannya, dan penglihatan nya, dan sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang dijalankannya, dan apabila ia memohon kepadaKu pasti Kukabulkan dan jika berlindung kepadaKu pasti Kulindungi”. Hadits riwayat Bukhari.
027). Sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya yang paling aku takut menimpa kalian adalah 'asy syirkul ashghar (syirik kecil). Sahabat bertanya: 'Apakah syirik kecil itu.' Baginda Rasulullah saw menjawab: Riak”. (HR Imam Ahmad).
028). Sabda Rasululllah: Tidak ada apa yang dikesali mereka yang telah dapat masuk Syurga melainkan perasaan kerugian kerana mengisi masa masa kosong di dunia dengan berzikir kepada Allah. (HR Imam Tirmidzi (Hadis Hasan).
029). Sayyidina Ali ra berkata: “Dari sekian banyak nikmat dunia cukuplah Islam sebagai nikmat bagimu. Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu. Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu. Kenikmatan Allah yang paling besar untuk manusia adalah Allah menciptakan manusia dari tidak ada menjadi ada serta membebaskan manusia dari kekufuran kepada Cahaya Islam. (Imam Nawawi Al-Bantani).
030). Sabda Rasulullah saw (Hadis Qudsi): “Manusia yang paling bahagia mendapat syafaatKu (Allah) pada Hari Qiamat ialah manusia yg mengucapkan 'Laa ilaha illallah' dgn seikhlas hati dan setulus jiwa”.
031). Seseorang bertamu ke rumah Amirul Mukminin Sayyidina Ali ra di hari raya. Saat itu beliau sedang makan roti kering tanpa ada sayur atau lauk apapun, maka orang itu bertanya: “Ya Amirul Mukminin bukankah hari ini hari raya antum, makan dengan makanan yang sangat sederhana”. Maka Sayyidina Ali menjawab: “Hari ini hari raya, besok pun hari raya, bagiku setiap hari di mana kita tidak berbuat maksiat dan dosa itu adalah hari raya”. Bukanlah orang yang berhari raya dengan busana baru tapi orang yang berhari raya adalah orang yang bertambah taatnya kepada Allah, bukan orang yang berhari raya dengan makan makanan yang enak dan berkenderaan mewah tapi orang yang berhari raya adalah orang yang terampuni dosa dosanya”. Semoga kita termasuk orang-orang yang berhari raya yang haqiqi.
032). Petunjuk Allah dan Rasul ttg jalan utk mengenal Allah. Dalil Naqli dpd hadith2 qudsi: “Sesungguhnya sesiapa yg mengenal dirinya sungguh telah mengenal Tuhannya, dan sesiapa yg telah mengenal Tuhan nya binasalah dirinya dan nyatalah Tuhannya. Sesungguhnya manusia itu adalah rahsiaKu dan Aku lah Rahsianya. (Firman Allah). Dari kata-kata Sahabat dan Ulama: Syaidina Ali r.a berkata: “Aku kenal Tuhanku dgn Tuhanku”. Kata-kata Hikmah Ulama/Irsyadat: “Utk mengenal Allah hanyalah dgn Allah utk mengenal Yang Maha Ghaib hendaklah dgn Yang Ghaib juga”. Dalil Naqli dpd ayat-ayat Al-Quran pula (Surah Ad Dhuhar Ayat 29): “Sesungghnya ini adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yg mahu hendaklah ia menjadikan ini suatu jalan untuk menuju Tuhannya”. (Surah Al Ankabut Ayat 69): “Dan org2 yg berjihad untuk Kami, akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan2 Kami”. (Surah Al Fusilat Ayat 53): “Akan kami perlihatkan kepada mereka nanti, bukti2 Kekuasaan Kami diseluruh penjuru alam dan bahkan pada diri mereka sendiri… (Surah Al Kahfi Ayat 110): “Org yg berharap ingin menemui Tuhannya hendaklah melaksanakan amal soleh dan tidak boleh menyengutukan apapun dalam beribadah kpd Tuhannya”. (Surah Yusuf Ayat 108): “Katakanlah inilah jalanku. Aku mengajak kamu menuju Allah dgn pandangan batin”.
033). Rasulullah bersabda: “Puncak 'kenikmatan iman' itu ada 4, iaitu sabar terhadap hukum, redha terhadap qadha, ikhlas dalam bertawakal dan berserah diri kepada Allah”. (HR Abu Nu’aim).
034). Abu Darda r.a pernah ditanya mengenai amalnya yang paling utama. Maka dia berkata bahwa amal yang utama adalah "tafakur". Kerana dengan tafakur orang akan sampai kepada pengertian hakikat sesuatu, mengerti kenyataan yang benar dari pada yang batal, mengerti sesuatu yang bermanfaat dari pada yang mudharat. Begitu pula dengan bertafakur orang dapat melihat bencana hawa nafsu yang samar2, mengetahui tipu daya musuh (syaitan), dan pujukan keduniaan.
035). Sabda Nabi saw di dalam Kitab Mukasyafatul Asrar: Bakal datang pada umatku suatu masa mereka lari dari Para Ulama dan Fuqaha. Kerananya Allah swt menurunkan bala atas mereka dgn 3 cara, pertama dihilangkan barakah dari mata pencarian mereka, kedua Allah swt mendatangkan mereka pada Penguasa yang zalim dan ketiga mereka keluar daripada dunia tanpa membawa iman.
036) Berkata Abu Dzar bahawa Rasulullah saw berwasiat kepadaku dengan 7 perkara: pertama supaya aku mencintai org2 miskin dan yg dekat dgn mereka. Kedua beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku. Ketiga Beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahimku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku. Keempat aku dianjurkan agar memperbanyakkan ucapan 'laa hawla wa laa quwwata illa billah' (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah). Kelima aku diperintah untuk mengatakan kebenaran walaupun pahit. Keenam beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah di jalan Allah dan ketujuh beliau melarang aku agar tidak meminta minta sesuatu pun kepada manusia. (Hadis Riwayat Ahmad).
037). Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada seorang pun dari umatku kecuali aku mengenalnya pada Hari Kiamat kelak”. Para Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, bagaimana engkau mengenali mereka di tengah banyaknya makhluk?”. Baginda Rasulullah menjawab: “Tidakkah kamu lihat, jika di antara sekumpulan kuda yang berwarna hitam terdapat seekor kuda yang berwarna putih di dahi dan kakinya?” Bukankah kamu dapat mengenalinya?”. “Ya”, jawab Sahabat. “Sesungguhnya pada hari itu umatku memancarkan Cahaya Putih dari wajahnya bekas sujud dan bekas air wudhu”. (HR Ahmad dan At Tirmudzi).
038). Sayyidina Ali bin Abi Thalib: “Allah menyayangi org2 yg mengetahui kadar dirinya, dan tidak mengakui maqam melebihi batas perjalanan ruhnya, menjaga lisannya dan tidak mensia-siakan umurnya”.
039). Syaidina Ali bin Abi Thalib: “Barangsiapa yang dapat menjinakkan nafsunya, dia akan dibungkuskan dengan kafan rahmat, dan dikuburkan dalam bumi karomah, tetapi barangsiapa membunuh hatinya maka terbungkuslah dia dalam kafan laknat serta terkubur dalam bumi azab”.
040). Syaidina Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda (hadist Qudsi): “Barangsiapa berharap kepada selainKu, bererti dia tidak mengenalKu, barangsiapa tidak mengenalKu, bererti dia tidak mengabdi kepadaKu. Barangsiapa tidak mengabdi kepadaKu, bererti telah melukaiKu. Kerana itu, dia yang telah mengagungkan selainKu sebenarnya telah melukai dirinya sendiri”.
041) Ibnu Majah: Dari Ummu Hani' rha, Rasulullah saw bersabda: “LAA ILAAHA ILLALLAH tidak dapat ditandingi oleh amal apa pun. Dan kalimat ini tidak akan meninggalkan dosa sedikit pun”.
042). Doa Rasulullah saw: Ya Allah! Kurniakanlah kepadaku Cinta terhadap Mu dan Cinta kepada mereka yang mencintaiMu, dan apa saja yang membawa aku hampir kepada cintaMu, dan jadikanlah cintaMu itu lebih berharga kepadaku dari air sejuk kepada orang yang dahaga.
043). Daripada Abu Hurairah ra, beliau berkata, Rasulullah saw bersabda: “Janganlah kalian mencaci Para Sahabat, janganlah kalian mencaci Sahabat2ku! Demi Zat Yang Menguasaiku, andaikata salah seorang di antara kalian menafkahkan emas sebesar Gunung Uhud, maka (pahala nafkah itu) tidak akan menyamai (pahala) satu mud atau setengahnya daripada (nafkah) mereka”. (HR Muslim).
044). Rasulullah bersabda: “Mahukah kalian aku beritahu amal yang paling utama, paling mulia di sisi Tuhan, paling dapat mengangkat kalian, lebih baik dari bersedekah dengan emas dan perak dan lebih baik dari mati syahid membela Agama Allah?” Para Sahabat menjawab: “Ya”. Baginda bersabda: “Berzikir kepada Allah”. Muadz Ibnu Jabal berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih dapat menyelamatkan dari siksa Allah selain dari berzikir kepada Allah”. (HR At Tirmidzi dan Ibnu Majah).
045). Ketika Yahya bin Muadz melihat seorg Fuqaha’ ya gemar harta benda, ia berkata: “Wahai Ahli Ilmu dan Ahli Hadis! Istanamu laksana Kaisar Rum, Gedung2mu seperti istana Raja Persia, Tempat tinggalmu bagaikan kediaman Karun, Pintu2 rumahmu (tinggi) bak pintu Kaum Luth, Pakaianmu bagaikan jubah Raja Jaluth, Jalan Agamamu tak ubahnya jalan syaitan, Hasil karyamu sama halnya karya-karya Raja Marwan, Wilayah kekuasaanmu tak berbeda dengan Fir’aun, Hakim2mu suka gegabah dan menerima suapan, Dan para Gabenurmu bodoh tak berpendidikan, lantas mana yg sesuai dgn ajaran Rasulullah?
046). Sabda Rasulullah saw: “Kita baru balik dari peperangan kecil kepada peperangan yg maha besar.” Para Sahabat bertanya: “Peperangan apakah itu ya Rasulullah?” Jawab Baginda: “Perang melawan nafsu.” (HR Al Baihaqi).
047). Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW Baginda bersabda: “Bukanlah kekayaan itu kerana banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kaya hati”. (HR Bukhari)
048). Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda: “Sedekah yang paling utama adalah seorang Muslim yang mempelajari satu disiplin ilmu kemudian mengajarkannya kepada saudaranya sesama Muslim”. (HR Ibnu Majah No: 239).
049) Syaidina Ali r.a pernah ditanya tentang firman Allah Taala: “Maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik” (QS 16:97), Beliau menjawab, “la adalah Qana'ah (kepuasan)”. Hasil dari Qana'ah adalah ketenangan. Qana'ah adalah menjaga apa yang ada di tanganmu lebih engkau cintai dpd meminta apa yg ada di tangan org lain. Org merdeka adalah hamba selama dia tamak, sedangkan hamba adalah org merdeka selama dia Qana’ah. Janganlah engkau malu memberi (bersedekah) walau pun itu sedikit, kerana tidak memberi itu lebih sedikit. Kefakiran dan kekayaan keluar berkeliling, lalu keduanya bertemu dengan Qana’ah, maka keduanya menetap (bersama). Jika kekayaan bertambah, maka berkuranglah selera. Tidak ada perbendaharaan yang lebih berharga daripada Qana’ah. Kekayaan yang paling besar adalah meninggalkan banyak keinginan.
050). Nasihat Nabi Khidir kepada Nabi Musa as: “Maka bersikaplah sederhana saja, sebab sederhana itu akan menghalangi aibmu dan akan membukakan Taufiq Hidayah Allah untukmu. Menjalani kehidupan dengan kesederhanaan ini berarti sudah meninggalkan kehidupan keterikatan dengan keduniaan. Banyak tokoh2 Sufi yang dulunya hidup dalam kemewahan ditinggalkannya untuk hidup dalam kesederhanaan. Dengan hidup sederhana hatinya tidak disibukkan dengan harta. Ibadah kepada Allah lebih tenang dan khusyu’, dalam pendekatannya kepada Allah apabila tidak mengalami kesulitan."
051). Pesanan makrifat Nabi Khidir kpd Nabi Musa a.s: “Dan ketahuilah bahwa hatimu itu ibarat sebuah bejana yg harus kamu rawat dan pelihara dari hal-hal yg dapat memecahkannya. Iman di dlm hati belum tentu sudah kukuh tanpa dijaga dan dirawat dan dipelihara kerana lapisan luar hati masih dipenuhi oleh hawa nafsu yg selalu mengajak ke arah perbuatan yg kurang baik. Maka dari itu waspadalah dlm menjaga hati jgn sampai hati terpengaruh dari hasutan syaitan yg cara penyusupan penyerangannya hawa nafsu. Begitu hati sudah terkena pengaruh hawa nafsu pecahlah hati ini dan hati2lah dlm menjaganya”.
052). Dan telah berkata Ali bin Abi Thalib r.a: “Ada 6 perkara yang barang siapa mengamalkannya, tidak lagi perlu bersusah payah mencari-cari Syurga dan tidak perlu pula merasa cemas akan seksa api neraka. Orang yg mengenal Allah lalu takut kepada-Nya. Orang yg mengenal syaitan lalu menentangnya. Orang yg mengenal kebenaran lalu mengikutinya. Orang yg mengetahui kebatilan lalu menjauhkan diri darinya. Orang yg mengenal kesenangan dunia lalu menolaknya. Org yang mengenal Akhirat lalu mencarinya.”
053). Pernah suatu masa Rasulullah saw memeluk Bilal dari belakang dgn penuh kasih sayang. Lantas Bilal bertanya: “Siapa? (yakni yg memeluk beliau) Umar? Abu Bakar? Uthman? Ali?” Kemudian Rasulullah saw melepaskan pelukannya dan berkata: “Oh Bilal, tidakkah engkau tahu yg ianya aku?” Bilal menjawab: “Sebenarnya aku tahu ya Rasulullah. Tetapi aku sengaja berbuat demikian agar aku dipeluk lebih lama.”
054). Dari Abdullah Ibnu Umar Ibnu Khattab, katanya: “Pada suatu kali Umar mendatangi tempat Mu’adz ibnu Jabal ra, kebetulan ia sedang menangis, maka Umar berkata: “Apa yang menyebabkan engkau menangis, wahai Mu’adz?” Kata Mu’adz: “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Orang-orang yang paling dicintai Allah adalah mereka yang bertakwa yang suka menyembunyikan diri, jika mereka tidak ada, maka tidak ada yang mencarinya, dan jika mereka hadir, maka mereka tidak dikenal. Mereka adalah Para Imam Petunjuk dan Para Pelita Ilmu.”
055). Sabda Nabi saw riwayat At Tirmidzi: Ada 2 hal, barang siapa memiliki keduanya, maka Allah mencatatnya sebagai seorang yang bersyukur dan bersabar, dan barang siapa tidak memiliki kedua hal tersebut, maka Allah tidak akan mencatatnya sebagai seorang yang bersyukur dan tidak pula bersabar. Barang siapa dalam urusan Agamanya memandang kepada yang lebih tinggi (mulia, hebat) darinya dan kemudian meneladaninya, dan dalam urusan dunianya ia memandang kepada orang yang lebih rendah (susah) darinya, dan kemudian memuji Allah yang telah memberinya keutamaan di atas orang tersebut, maka Allah mencatatnya sebagai seorang yang bersyukur dan bersabar. Adapun seseorang yang dalam urusan Agamanya melihat kepada orang yang lebih rendah (buruk) darinya, dan dalam urusan dunianya melihat kepada yang lebih tinggi (kaya,sukses) darinya, kemudian ia menyesal tidak mendapatkan apa yg didapatkan org tersebut, maka Allah tidak akan mencatatnya sebagai seorang yg bersyukur dan bersabar.
056). Hadist Riwayat At Tarmidzi: “Seandainya kalian benar benar bertawakkal kepada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di petang hari dalam keadaan kenyang”.
057). Berkata Muaz bin Jabal mengenai mengajar dan belajar: “Pelajarilah Ilmu! Maka mempelajarinya kerana Allah itu taqwa. Menuntutnya itu ibadah. Mengulang2inya itu tasbih. Membahaskannya itu jihad. Mengajarkan org yg tidak tahu itu sedekah. Memberikannya kepada ahlinya itu mendekatkan diri kepada Tuhan. Ilmu itu teman waktu sendirian dan kawan waktu kesepian, penunjuk jalan kpd Agama, pemberi nasihat bersabar waktu suka dan duka, seorang menteri di tengah2 teman sejawat, seorang keluarga di tengah2 org asing dan sinar jalan ke Syurga. Dengan ilmu, diangkat oleh Allah beberapa kaum, lalu dijadikanNya mereka pemimpin, penghulu dan penunjuk jalan pada kebajikan. Diambil org menjadi ikutan dan penunjuk jalan pada kebajikan. Jejak mereka di ikuti, perbuatan mereka diperhatikan. Malaikat suka kepada tingkah laku mereka. Disapunya mereka dengan sayapnya. Seluruh yang basah dan yang kering meminta ampun akan dosa mereka, hatta ikan dan binatang laut, binatang buas dan binatang jinak di darat, langit dan bintang2nya”. Dgn ilmu itu, kehidupan hati dari kebutaan, sinar penglihatan dari kezaliman dan tenaga badan dari kelemahan. (Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin).
058). Dari Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w bersabda: “Bahawasanya seorang lelaki mengunjungi saudaranya di kampung lain. Kemudian Allah mengutus Malaikat untuk menemui orang tersebut. Ketika orang itu ditengah perjalanannya ke kampung yang dituju, maka Malaikat tersebut bertanya: “Kemana kamu hendak pergi?” Orang itu menjawab: “Aku ingin mengunjungi saudara ku yg berada di kampung ini” Malaikat itu terus bertanya kepadanya: “Apakah kamu mempunyai suatu tujuan yang menguntungkan bila bertemunya?” Laki-laki itu menjawab: “Tidak, aku hanya mencintainya kerana Allah”. Malaikat itu berkata: “Sesungguhnya aku ini adalah Malaikat utusan Allah yang diutus utk memberitahu kpdmu bahwasanya Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena Allah”. (HR Muslim No: 4656).
059). Seorg laki-laki bernama Dzi'lib Al-Yamani bertanya kpd Syaidina Ali bin Abi Thalib r.a: “Dapatkah Anda melihat Tuhanmu, wahai Amirul Mukminin?” Jawab Syaidina Ali bin Abi Thalib r.a: “Akankah aku meyembah sesuatu yg tidak kulihat?!!”. “Bagaimana Anda melihat-Nya?” Tanya org itu lagi, maka Syaidina Ali memberi penjelasannya: “Dia (Allah) takkan tercapai oleh penglihatan mata, ttpi oleh matahati yg penuh dgn keimanan. Allah dekat dari segalanya tanpa sentuhan. Jauh tanpa jarak. Berbicara tanpa harus berfikir sebelumnya. Berkehendak tanpa perlu berencana. Berbuat tanpa memerlukan tangan. Lembut tapi tidak tersembunyi. Besar tapi tidak teraih. Melihat tapi tidak bersifat inderawi. Maha Penyayang tapi tidak bersifat lunak. Wajah2 merunduk di hadapan keagunganNya. Jiwa2 bergetar krn ketakutan terhadapNya”.
060). Dari Abu Hurairah ra dan Sayyidina Ali ra, Rasulullah saw bersabda: “Bermula Syariat itu beberapa perkataanku dan bermula Tarekat itu beberapa perbuatanku (amalanku) dan bermula Hakikat itu beberapa hal ku (pendirianku) dan Makrifat itu kepala hartaku (hasil perolehanku).”
061). Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amr bin Dinar dari Abu Qabus dari Abdullah bin Amr ia berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: “Org2 yg mengasihi akan dikasihi oleh Ar Rahman, berkasih sayanglah kpd siapapun yg ada dibumi, niscaya Yang ada di langit akan mengasihi kalian”. Lafazh Ar Rahim (rahim atau kasih sayang) itu diambil dari lafazh Ar Rahman, maka barang siapa yang menyambung tali silaturrahim niscaya Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya) dan barang siapa yang memutus tali silaturrahim maka Allah akan memutusnya (dari rahmat-Nya)." Berkata Abu 'Isa: Ini merupakan Hadis Hasan Shahih. (HR Tirmizi).
062). Yahya bin Muadz ArRazi rh berkata: “Betapa banyak orang yang beristighfar namun dimurkai. Dan betapa banyak orang yang diam namun dirahmati”. Kemudian beliau menjelaskan: “Orang ini beristighfar akan tetapi hatinya diliputi dosa. Adapun orang itu diam, namun hatinya berzikir”. (al-Khathib al-Baghdadi)
063). Muaz bin Jabal: “Berbicaralah dgn org lain seminima mungkin dan berbicaralah dgn Tuhanmu semaksima mungkin agar hatimu dapat melihat Tuhan."
064). Saiyyidina Ali bin Abi Talib: Kalau rezeki dari Allah terlambat, maka beristighfarlah kepada Allah dan mohonlah semoga Allah melapangkan rezeki Nya bagi kamu. Kunci Syurga adalah sabar. Kunci kemuliaan adalah rendah hati. Kunci kebaikan atau kehormatan adalah taqwa.
065). Rasulullah s.a.w bersabda: Janganlah kamu duduk kepada orang alim melainkan orang alim membawa kamu dari 5 perkara kepada 5 perkara. Dpd ragu kepada yakin. Dpd riya' kepada ikhlas. Dpd gemar dunia kepada zuhud. Dpd sombong kepada tawadhu’. Dpd permusuhan kepada nasihat.
066). Sabda Baginda Rasulullah saw: “Sesiapa yang Akhirat itu tujuan utamanya, maka Allah jadikan kekayaannya di dalam jiwanya. Allah mudahkan segala urusannya dan dunia akan datang kepadanya dengan hina, iaitu dalam keadaan dirinya mulia. Sesiapa yang menjadikan Dunia itu tujuan utamanya, maka Allah akan letakkan kefakirannya antara kedua matanya. Allah cerai beraikan urusannya, dan dunia pula tidak datang kepadanya melainkan dengan apa yang ditakdirkan untuknya, iaitu dlm keadaan hina”.
067). Syaidina Ali r.a: Kehidupan hanya terkandung 2 hari. Satu untuk kamu dan satu lagi untuk yang melawan kamu. Jadi, bila ianya untuk kamu, janganlah kamu bongkak dan lalai. Dan bila ianya melawan kamu maka bersabarlah, sesungguhnya kedua dua hari tersebut itu adalah ujian dan dugaan bagi kamu.
068). Tersebut di dlm khabar dpd Nabi saw: “Sesungguhnya awal pertama yg dicatitkan Allah taala di dlm Lauh Mahfuzh ialah LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMADUR RASULULLAH. Siapa yg menyerah pada qadha'Ku dan bersabar atas balaKu dan bersyukur kpd nikmat2Ku, akan Aku catitkan namanya sbg SHIDDIQ (Amat Benar) dan akan Aku bangkitkannya di hari Kiamat bersama2 org2 Shiddiqin. Dan siapa yg tidak redha dgn qadha’Ku, dan tidak bersabar atas balaKu, dan tidak bersyukur terhadap nikmat2Ku, hendaklah dia memilih Tuhan selainKu. (Haalat Ahlil Haqiqah Ma’Allah).
069). Diriwayatkan bahawa Nabi saw pernah bersabda: “Siapa yang mengenal Allah, dia akan menunai kan hakNya”. Ini membawa maksud: Siapa yang mengenal Allah yg memiliki hidayat, dia akan menyerah kan dirinya kepada Allah. Siapa yang mengenal Allah bersifat ketuhanan, dia akan memenuhi untukNya semua syarat syarat perhambaan. Siapa yang mengenal Allah yang membeli balasan, dia akan mengerah dirinya supaya bekerja bertungkus lumus. Dan siapa yang mengenal Allah yang bersifat mencukupi, dia akan bergantung kepada Nya semata2, tidak perlu kepada yang selain Dia.
070). Sabda Nabi saw, riwayat At Tirmidzi: “Sesungguhnya hidup ini sebuah perjalanan dari Allah menuju Allah. Barangsiapa yang bersabar atas kesulitan dan himpitan kehidupannya, maka aku akan menjadi saksi atau pemberi syafaat baginya pada hari kiamat."
071). Yahya bin Mu'az rah berkata: “Meninggalkan dunia adalah berat. Akan tetapi meninggalkan Syurga adalah lebih berat lagi. Sedangkan maharnya Syurga itu adalah dengan kamu meninggalkan dunia”.
072). Abdullah bin Rawahah ra: “Ya Tuhanku! Jika tidak kerana Engkau tidaklah kita mendapat petunjuk Mu. Kita tidak akan bersedekah dan tidak pula bersolat kepadaMu. Maka turunkanlah ketenangan kepada hati, duhai TuhanKu! Dan tetapkanlah diri apabila kita berhadapan dgn musuhMu. Kaum Musyrikin telah melanggar batas pada jalanMu. Apabila mereka menimbulkan fitnah kita menolaknya keranaMu!
073). Berkata Syaidina Ali bin Abu Thalib kpd Saiyidina Abu Bakar, semoga Allah meredhai keduanya: “Wahai Khalifah Rasulullah! Dengan sebab apa engkau telah mencapai kedudukan yang begitu tinggi sehingga engkau telah mendahului kami?” Jawab Saiyidina Abu Bakar: “Dengan 5 perkara!” Pertama: Aku dapati manusia ini ada 2 macam. Satu mencari dunia dan satu lagi mencari akhirat dan aku hanya mencari dan mengingini akhirat. Kedua: Dari sejak aku memeluk Islam, aku tidak pernah merasa kenyang dari makanan dunia sama sekali. Ketiga: Aku juga tidak pernah merasa puas (hilang dahaga) daripada minuman dunia. Keempat: Jika aku berhadapan dengan amalan untuk dunia dan amalan untuk akhirat, aku sentiasa memilih amalan untuk akhirat ke atas amalan untuk dunia.Kelima: Aku telah bersahabat dengan Nabi saw dan aku sentiasa menjaga persahabatan itu dengan sebaik baiknya. Mendengar semua itu, maka Saiyidina Ali menjawab: “Berbahagialah engkau, wahai Abu Bakar!”
074). Sebuah riwayat daripada 'Uqbah bin 'Amir ra, Rasulullah saw bersabda: “Bandingan orang yang mengerjakan berbagai kejahatan kemudian ia melakukan berbagai kebaikan adalah seperti seorang yang berada di dalam kurungan besi yang sempit. Kemudian apabila ia melakukan satu kebaikan maka terbukalah satu bahagian daripadanya, kemudian ia melakukan satu kebaikan lagi maka terbukalah satu bahagian yang lain sehinggalah ia dapat keluar ke bumi.”
075). Sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Muslim: “Maka bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah, sesungguhnya sebaik baik Salaf (pendahulu) bagimu adalah Aku”.
076). Diriwayatkan oleh Ibnu Abiddun-ya dari ‘Aisyah: “Jikalau seseorg hamba berdiri dlm solatnya, maka disebarkanlah kebajikan di atas kepalanya sehingga ia melakukan rukuk. Kemudian jika ia rukuk, maka dilimpahkan di atasnya itu rahmat Allah sehingga ia melakukan sujud. Org yg bersujud itu sebenarnya adalah bersujud ia di atas kedua kaki Allah Taala, maka dari itu hendaklah ia memohon dan merasa memperoleh kegembiraan”. (Diriwayatkan oleh Saad bin Manshur dari Abu Ammar sbg hadis mursal).
077). Didalam Hadis yang dicatat pada kitab Sunan At Tirmidzi, Abu Sa’id Al Khudri menjelaskan sabda Rasulullah saw tentang golongan paling utama di sisi Allah. Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah saw: “Golongan siapakah yang paling utama di sisi Allah pada hari Kiamat nanti?” Rasulullah saw menjawab: “Org2 yg banyak berzikir kpd Allah.” Mendengar itu, Abu Sa’id Al Khudri r.a. bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan para pejuang di jalan Allah?” Rasulullah saw menjawab: “Meskipun dia berhasil menghujamkan pedangnya kpd org2 kafir dan musyrik sehingga mereka terluka dan berlumuran darah, tetap saja org2 yg berzikir kpd Allah lebih utama dari dirinya (pejuang di jalan Allah).”
078). Syaidina Umar Al-Khattab ra berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya di antara hamba2Ku itu ada manusia2 yg bukan termasuk golongan Para Nabi, bukan pula Syuhada ttpi pada Hari Kiamat, Allah menempatkan maqam mereka itu adalah maqam Para Nabi dan Syuhada”. Seorg laki-laki bertanya: “Siapa mrk itu dan apa amalan mrk? mudah2an kami menyukainya”. Nabi bersabda: “Iaitu Kaum yg saling menyayangi krn Allah walaupun mrk tidak bertalian darah dan mrk itu saling menyayangi bukan krn hartanya dan demi Allah sungguh wajah mereka itu bercahaya dan sungguh tempat mereka itu dari cahaya dan mereka itu tidak takut seperti yg ditakuti manusia, dan tidak susah seperti yg disusahkan manusia”. Kemudian baginda membaca ayat: “Ingatlah, sesungguhnya Wali-Wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Surah Yunus:10).
079). Sayyidina Ali r.a: “Kehidupanmu adalah nafas 2 (detik2) yang tertentu, apabila berlalu satu detik daripadanya nescaya telah berkuranglah satu juzuk daripada umurmu.”
080). Rasulullah s.a.w berkata kepada Ibnu Masud r.a: “Hai Ibnu Mas’ud, tahukah kamu tafsirnya kalimat LA HAWLA WA LA QUWATA ILLA BILLAH?” Aku (Ibnu Mas’ud) menjawab: “Tidak”. Lalu Rasulullah s.a.w berkata: “Tidak ada daya menolak maksiat dan tidak ada kekuatan utk taat kpd Allah melainkan dgn pertolongan-Nya juga”. Kemudian dipukulnya pahaku dengan tangan beliau seraya berkata: “Demikian tafsirnya yang diberitahukan Jibril kepadaku”. (Sirajut-Tholibin).
081). Syeikh Abu al-Abbas r.a. berpesan kepada seorang muridnya saat hendak pergi menunaikan haji, "Apabila sampai di Ka'bah, jangan sampai fikiranmu terfokus pada Ka'bah. Tetapi, fokuskan fikiranmu pada Pemilik Ka'bah. Jangan bertingkah seperti orang yang menyembah patung."
082). Wahai lisanku ucapkanlah kata-kata yang baik, nescaya engkau akan beruntung. Atau diamlah, jangan berkata-kata sesuatu yang buruk nescaya engkau akan selamat. (Abdullah Ibnu Mas'ud Rah).
083). Rasulullah s.a.w. bersabda; "Dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka; mata yang menangis kerana takut kepada Allah dan mata yang tidak tidur untuk berjaga di jalan Allah.” (HR At-Tirmizi : 1563)
084). Banyak yang kita tidak tahu rahsia Allah… maka tunduklah kepadaNya. Benarlah kata Sayyidina Ali r.a: “Manusia akan bermusuh dengan apa yang dia tidak tahu”. Janganlah mudah mengatakan tidak ada tetapi belajarlah mengatakan saya belum menjumpainya kerana kemungkinan ia ada tetapi belum sampai kepada pengetahuan kita. Firman Allah s.w.t:
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلا – الإسراء
“Aku tidak berikan ilmu kepada kamu kecuali sedikit sahaja”.
Imam al-Haddad Rahimahullah Ta'ala berkata, "Aku berpesan hendaknya kamu tidak merasa dirimu lebih baik dari orang lain, walau siapapun itu, sebab kamu tidak tahu akhirnya dan akhirmu.”
085). Seseorang pernah bertanya pada Nabi s.a.w:
وَمَا تَزْكِيَةُ النَّفْسِ ؟
“Apakah yang dimaksudkan dengan hati yang bersih (suci)?”
Baginda s.a.w. menjawab:
أَنْ يَعْلَمَ أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ مَعَهُ حَيْثُ كَانَ
“(Iaitu) seseorang mengetahui bahawa Allah ‘azza wa jalla selalu bersamanya di mana saja dia berada” (HR at-Thabrani)
086). “Janganlah engkau mengecam iblis secara terang-terangan sementara engkau adalah temannya dalam kesunyian”. (Sayyidina Ali r.a).
087). Hiduplah laksana pengembara:
عَنْ ابْنِ عُمَرْ رضي الله عَنْهُمَا قَالَ : أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ : كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ . وَكاَنَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ : إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ .
[رواه البخاري]
Dari Ibnu Umar r.a berkata: Rasulullah s.a.w. memegang kedua bahu saya seraya bersabda: “Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara”, Ibnu Umar berkata: Jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu esok hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu”. (HR al-Bukhari).
088). “Hatiku melihat Tuhanku dengan cahaya dari Tuhanku.” (Sayyidina Umar al-Khattab r.a).
089). Rasulullah s.a.w., "Barangsiapa meninggalkan pendustaan, sementara dia dalam keadaan batil (mampu melakukan pendustaan), maka akan dibangunkan baginya istana di tepian syurga. Barangsiapa meninggalkan pendebatan meskipun dia benar, maka akan dibangunkan baginya istana di tengah syurga. Barangsiapa memperbaiki akhlaknya maka baginya akan dibangunkan istana di syurga yang paling tinggi”. (HR Ibnu Majah : 50)
090). Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah duduk pada suatu kaum, kemudian mereka berzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla dalam duduknya sampai mereka berdiri, melainkan dikatakan (oleh malaikat) kepada mereka: Berdirilah kalian, sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian dan keburukan-keburukan kalian pun telah diganti dengan berbagai kebaikan”. (HR Thabrani).
091). Rasulullah s.a.w bersabda: “Barang siapa yang sentiasa beristighfar, maka Allah pasti akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah akan memberikan rezeki kepadanya dari punca yang tidak di sangka-sangka”. (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad).
092). Abu hurairah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda Perbaharuilah iman kepercayaanmu. Ditanya : Bagaimana memperbaharui iman ya Rasulullah?
Jawab Nabi s.a.w : Perbanyakiah membaca : La ilaha illallah. (HR Ahmad, Al-Hakim).
093). Sayidina Ali bin Abi Talib r.a pernah ditanya: “Bagaimana cinta kalian kepada Rasulullah s.a.w?” Ia menjawab: “Demi Allah, baginda lebih kami cintai daripada harta, anak-anak, ayah, dan ibu kami serta kami juga lebih mencintai baginda daripada air dingin pada saat dahaga”.
094). Saidina Ali Ibn Abi Thalib r.a berkata, “Engkau menyangka dirimu benda yang begitu kecil. Padahal dalam dirimu ada alam yang paling besar.”
095). Rasulullah s.a.w bersabda kepada Abu Zarr al-Ghifari, “Wahai Abu Zarr, perbaruilah bahteramu, kerana samudera amat dalam. Perbanyaklah perbekalan, kerana perjalanan amat jauh. Ringankanlah beban, kerana pendakian amat berat. Dan ikhlaskanlah amal, kerana Sang Penilai Maha Melihat”.
Seorang penyair bersyair: Manusia diwajibkan bertaubat, tetapi meninggalkan dosa lebih diwajibkan. Sabar dalam menerima musibah itu sulit, tetapi kehilangan pahala sabar itu lebih sulit. Perubahan zaman memang menakjubkan, tetapi berubah-ubahnya hati manusia lebih menakjubkan. Peristiwa yang akan datang terasa dekat, tetapi kematian tentu lebih dekat.
096). Sayidina Ali bin Abi Talib menceritakan: Pada suatu hari, kami mengiringi jenazah ke kubur bersama Rasulullah s.a.w. Baginda duduk ditepi kubur dan kami pun duduk mengelilinginya. Lalu Baginda menundukkan kepala sambil mengorek tanah dgn lidi di tangan. Kemudian, Rasulullah s.a.w mengangkat kepala. Airmata membasahi janggut Baginda. Baginda kemudian berkata: “Sekiranya kamu mengetahui apa yang aku ketahui sekarang ini, pasti kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis. (HR Bukhari, Muslim).
097). Jadilah di dunia ini seperti pengembara, tinggalkanlah di belakang kamu kesan yang baik, tidaklah kami di dunia ini kecuali sebagai tetamu. Justeru, tetamu tiada pilihan kecuali terpaksa pergi. (Syaidina Ali r.a).
098). Ibnu Abbas r.a menceritakan beliau bertanya Rasulullah s.a.w: “Ya Rasulullah, siapakah sahabat yang paling baik untuk kami bersamanya?” Sabda Baginda s.a.w: “Orang yang mengingatkanmu kepada Allah apabila melihat wajahnya, percakapannya menambahkan ilmu pengetahuanmu dan amalannya mengingatkanmu akan negeri akhirat. (HR Abu Yukla)
099). Sesungguhnya hati-hati itu akan merasa jemu sebagaimana tubuh badan merasa jemu (keletihan), maka isikanlah hati-hati tersebut dengan kata-kata hikmah yang indah. (Syaidina Ali r.a).
100). Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik dunia bagi seseorang adalah jika dunia dijadikan bekal akhirat sehingga Rabbnya meridhai. Dan, seburuk-buruk dunia bagi seseorang adalah jika urusan dunianya bertentangan dengan urusan akhiratnya dan membuatnya jauh dari ridha Rabbnya.” (HR Al-Hakim).
101). Rasulullah s.a.w bersabda: “Jauhilah prasangka buruk, kerana prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci, tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”. (HR Al-Bukhari, Muslim). Zun Nuun al-Mishry ditanya, “Di antara manusia, siapakah pelindung terbaik bagi kalbunya?” Dijawab Dzun Nuun, “Iaitu orang yang paling mampu menguasai lidahnya.”
102). Rasulullah s.a.w bersabda: “Barangsiapa yang keinginannya hanya kehidupan akhirat maka Allah akan memberi rasa cukup dalam hatinya, menyatukan urusannya yang berserakan dan dunia datang kepadanya tanpa dia cari, dan barangsiapa yang keinginannya hanya kehidupan dunia maka Allah akan jadikan kemiskinan selalu membayang-bayangi di antara kedua matanya, mencerai-beraikan urusannya dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali sekadar apa yang telah ditentukan baginya”. (HR at-Tirmizi).
103). Orang mukmin itu ialah orang yang apabila melihat dosanya bagaikan ia duduk di bawah bukit selalu khuatir dan takut kalau-kalau bukit itu runtuh menimpanya. Sedang orang yang derhaka itu (orang munafik) jika melihat segala dosanya, umpama lalat yang hinggap di atas hidungnya lalu dihalau dengan tangannya. (Ibnu Masud r.a)
104). Rasulullah s.a.w bersabda: “Berfikirlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu berfikir tentang Allah, kerana kamu tidak akan mampu”. (HR Abu Nu’aim).
105). Abu Hurairah r.a berkata: “Ada seorang Badwi datang bertanya kepada Nabi saw: “Tunjukkan kepadaku amalan yang apabila aku kerjakan akan membuat aku masuk Syurga!” Nabi SAW menjawab: “Sembahlah Allah swt dan jangan mempersekutukanNya dengan apa pun dan mendirikan solat yang fardu (wajib) dan menunaikan zakat yang fardu, dan puasa bulan Ramadan.” Lalu Badwi itu berkata lagi: “Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, aku tidak akan melebihi dari itu”. Ketika dia telah pergi, Nabi saw bersabda kepada Sahabatnya: “Siapa yang ingin melihat seorang Ahli Syurga, maka lihatlah orang tadi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
106) Sabda Rasulullah s.a.w: “Hampir tiba masa di mana kalian diperebutkan sebagaimana sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Seorang sahabat bertanya: “Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?” Rasulullah bersabda: “Tidak. Bahkan saat itu jumlah kalian sangat banyak, tetapi seperti buih di lautan kerana kalian tertimpa penyakit WAHN.” Sahabat bertanya: “Apakah penyakit WAHN itu, ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “PENYAKIT 'WAHN' ITU ADALAH CINTA DUNIA DAN TAKUT MATI”. (HR Abu Daud).
107). Orang jahil tidak kenal orang alim kerana mereka tidak pernah alim. Tetapi orang alim kenal orang jahil kerana mereka pernah jahil. (Syaidina Ali r.a)
108). Doa Rasulullah s.a.w: “Ya Allah, barangsiapa yang mengurus urusan umatku, lalu dia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia. Dan sesiapa yang menguruskan perkara umatku, lalu dia mengasihi mereka, maka kasihilah dia”. (HR Muslim).
109). Berkata Sayyidina Umar: “Engkau merawat Ibumu sambil menunggu kematiannya. Sementara Ibumu merawatmu sambil mengharap kehidupanmu dan kebahagiaanmu”.
110). Abu Zar r.a menceritakan bahwasanya Rasulullah s.a.w pernah berkata kepadanya: “Wahai Abu Zar, apakah engkau memandang banyaknya harta merupakan kekayaan?” Aku (Abu Dzar) berkata : “Ya Rasulullah”. Rasulullah berkata: “Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta merupakan kemiskinan?” Aku (Abu Zar) berkata: “Benar Rasulullah”. Rasulullah pun berkata: “Sesungguhnya kekayaan adalah kayanya hati dan kemiskinan adalah miskinnya hati”. (HR Ibnu Hibban).
111). Dari Abdullah Ibnu Umar r.a berkata, Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya hati ini boleh berkarat sebagaimana berkaratnya besi bila terkena air”. Seorang Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, bagaimana cara membersihkannya?” Rasulullah s.a.w bersabda: “Perbanyaklah mengingat mati dan membaca Al-Qur’an”. (HR Baihaqi).
112). Rasulullah SAW bersabda: “Di antara tanda dekatnya Kiamat ialah membesarnya bulan. Ia terlihat pada suatu malam lalu dikatakan bulan malam kedua”. (Disebutkan As Sayuthi dalam Al Jami’ush Saghir dan Al Qurthubi dalam At Tazkirah).
113). Doa Rasulullah s.a.w: “Allâhumma innî as`aluka hubbaka wa hubba man yuhibbuka wal amalal ladzî yuballighunî hubbaka. Allahumaj ‘al hubbaka ahabba ilayya min nafsî wa ahlî wa minal mâ’il bârid (HR. At-Tirmidzi - 3412)”
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِيْ يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أََحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ وَأَهْلِيْ وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ
- رواه الترمذي -
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan aku memohon kepada-Mu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu lebih kucintai daripada diriku, keluargaku, dan air yang dingin (di padang yang tandus).” (HR. At-Tirmidzi)
“Ya Allah kurniakan kepadaku kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada orang yang mencintai-Mu dan kecintaan apa saja yang mendekatkan diriku pada kecintaan-Mu. Jadikanlah Zat-Mu lebih aku cintai daripada air yang dingin bagi orang yang dahaga.” (HR Abu Nu’aim).
114). Cermin yang paling baik adalah masa lalu, setiap individu memiliki masa lalu yang baik ataupun buruk, dan sebaik-baik manusia adalah selalu menilik dengan bermuhasabah diri dalam setiap perbuatan yang telah ia lakukan. Sebagaimana pesan Syaidina Umar bin Khattab r.a: “Hisablah dirimu sebelum kalian dihisab di hadapan ALLAH kelak”.
115). Sabda Nabi s.a.w: “Tidaklah aku di dunia ini melainkan (hanya) seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon lalu beristirehat dan kemudian meninggalkannya (pohon tersebut)”. (HR Tirmizi).
116). Berkata Ibnu Mas’ud ra bahwasanya Nabi saw telah bersabda: “Allah telah berfirman: Wahai dunia! Pahitkanlah kehidupan Para Kekasih-Ku, janganlah sekali kali engkau memaniskannya, kelak engkau akan memfitnahinya”. (HR Qudha’i)
117). “Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan Agama, ilmu dan ibadah, dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohinya. Dalam urusan dunia, dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahawa dia masih diberi kelebihan”. (HR Tirmizi)
118). Ingatlah, jika ingin memberi makan kepada orang miskin, berilah makanan yang terbaik. Yang lazat. Yang kita sendiri pun makan. Bukan makanan yang kita sendiri pun tak lalu nak makan. Itulah pesan Baginda Rasulullah SAW.
119). Rasulullaah SAW bersabda kepada Abdullah bin Umar r.a: “Jika kamu sedang berada pada pagi hari, janganlah kamu berbicara kepada dirimu sendiri tentang petang hari nanti. Jika kamu sedang berada pada petang hari, janganlah kamu berbicara pada dirimu sendiri tentang pagi hari. Jadikan hidupmu sebagai modal untuk menghadapi kematianmu, dan jadikan sihatmu sebagai modal untuk menghadapi sakitmu. Sesungguhnya kamu, wahai Abdullah, esok sudah tidak tahu siapa namamu”. (HR Ibnu Hibban).
120). Diriwayatkan oleh Sayyidina Ali, sesungguhnya Nabi s.a.w bersabda: “Ada dua hal yang paling aku takuti menimpa kalian, iaitu: menuruti hawa nafsu dan banyak angan-angan. Sesungguhnya menuruti hawa nafsu itu dapat menghalangi dari kebenaran, dan banyak angan-angan itu sama dengan mencintai dunia.”
121). Rasulullah s.a.w ditanya: “Rasulullah! Di manakah Allah? Di bumi atau di langit?” Rasulullah s.a.w menjawab, Allah Ta’ala berfirman: “Tidak termuat Aku oleh bumi-Ku dan langit-Ku dan termuat Aku oleh qalbu hamba-hamba-Ku yang Mukmin, yang lemah-lembut, yang tenang tenteram”. (Hadis Qudsi).
122). Rasulullah s.a.w bersabda: “Aku diberi 5 perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelumku. (Iaitu), aku ditolong dengan rasa takut sejauh perjalanan satu bulan, dijadikan bumi (tanah) untukku sebagai Masjid dan alat untuk bersuci (tayammum) dan dihalalkan untukku ghanimah (rampasan perang) yang tidak dihalalkan untuk siapa pun sebelumku. Aku diberi syafaat. Dan Para Nabi diutus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia.” (HR Al-Bukhari, Muslim serta Ahmad).
123). Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Ibnu Salam mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah SAW. Ibnu Salam berkata: “Ceritakanlah kepadaku tentang langit, apakah terdapat pintu?” Rasulullah SAW bersabda: “Benar, langit-langit tersebut memiliki pintu. Pintu-pintu itu tertutup dan untuk membuka pintu-pintu tersebut perlu anak kunci yang tersimpan”. “Benarkah apa yang engkau katakan? Wahai Muhammad, ceritakan kepadaku tentang pintu-pintu langit”. “Pintu-pintu langit terbuat dari emas”. “Apa kunci kuncinya”. “Kunci-Kuncinya terbuat dari cahaya”. “Apa anak kunci untuk pintu itu?” “Bismillah al-'Azhim (Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Agung).”
124). Rasulullah s.a.w bersabda: “Setiap manusia banyak berbuat salah (dosa). Dan sebaik-baik dari orang-orang banyak berbuat salah (dosa) adalah orang-orang yang banyak bertaubat”. (HR Tirmizi).
125). “Siapa yang melihat kepada sesuatu, tidak dilihatnya Allah di dalamnya, maka penglihatannya itu batal dan sia sia belaka”. (Sabda Nabi s.a.w).
126). Telah bersabda Rasulullah s.a.w: “Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah s.w.t. akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari keturunanku, namanya seperti namaku, dan nama bapanya seperti nama bapaku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setitis pun dari titisan airnya dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun”. (HR Thabrani).
127). Rasulullah s.a.w bersabda: “Kecintaan kepada dunia itu pokok pada setiap kesalahan. Siapa yang mengutamakan dunia atas akhirat nescaya ia diuji oleh Allah dengan 3 perkara :
1) KESUSAHAN yang tidak berpisah dengan HATI-NYA selama-lamanya
2) KEMISKINAN yang tidak DI RASAKAN kekayaan selama-lamanya
3) KERAKUSAN yang tidak DI RASAKAN kenyang selama-lamanya
Barangsiapa mencintai DUNIA, nescaya membawa kepada melarat akhiratnya. Dan barangsiapa mencintai akhiratnya, nescaya membawa melarat kepada dunianya. Maka utamakanlah yang kekal, atas apa yang FANA”.
128). Adakah zikir yang ringan namun berat di timbangan amalan? Ada, zikir tersebut adalah bacaan:
"SUBHANALLAHI WA BIHAMDIH, SUBHANALLAHIL 'AZHIM"
Keutamaannya disebutkan dalam hadits berikut. Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Nabi s.a.w bersabda:
كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
“Dua kalimat yang dicintai oleh Ar Rahman, ringan diucapkan di lisan, namun berat dalam timbangan (amalan) yaitu "subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim" (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia).” (HR. Bukhari no. 7563 dan Muslim no. 2694).
129). “Belajarlah ilmu maka sesungguhnya mempelajari ilmu kerana Allah adalah untuk menakutkan dan menuntut ilmu adalah ibadah dan mempelajarinya adalah tasbih dan berbahas dengannya adalah jihad dan mengajarnya bagi orang yang tidak mengetahui adalah sedekah dan mengajar ahli keluarganya mengenai halal dan haram adalah satu usaha untuk mendekatkan diri dengan Allah kerana ia mengajar kepada benda halal dan haram dalam menakutkan kepada Allah dan menjadi rakan ketika kesunyian dan menjadi dalil ketika senang dan susah dan menjadi perhiasan ketika keseorangan dan menjadi rakan ketika berdagang dan Allah angkat darjat mereka dikalangan mereka dan menjadikan mereka pemimpin yang menjadi ikutan orang lain. Kerana ilmu menghidupkan hati yang buta dan memberi cahaya kepada yang gelap dan memberi satiap tenaga kepada yang lemah dan telah mencapai hamba ke tahap yang merdeka dan menduduki bersama raja-raja dan mencapai darjat yang tinggi di dunia dan juga akhirat. Dengan ilmu ia boleh taat kepada Allah s.w.t, dengan ilmu ia menyembah Allah dengan ilmu ia menghubungkan tali silaturrahim, dengan ilmu ia dapat mengetahui yang halal dan yang haram dan menjadi perintis kepada amal”. (HR oleh Muaz bin Jabal).
130). “Dunia adalah bangkai, penuntutnya anjing”. Dlm Kitab Kasyf al-Khufa’ wa Muziil al-Ilbas disebutkan, Al-Shighany mengatakan: “Hadits ini maudhu’.” Pengarangnya (al-‘Ajluny) mengatakan: “Meskipun maknanya shahih, tetapi ia bukan hadis”. Al-Najm mengatakan: “Dengan lafaz ini, bukanlah hadis marfu”. Namun Abu al-Syaikh dalam tafsirnya dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib secara mauquf meriwayatkan: “Dunia adalah bangkai, maka barangsiapa yang menghendakinya, maka hendaknya bersabar bergaul dengan anjing”. Perkataan Saiyyidina Ali bin Abi Thalib di atas juga diriwayat oleh Abu Na’im dari Yusuf bin Asbaath. Namun Ibnu Syaibah telah meriwayat hadits ini secara marfu.
No comments:
Post a Comment