IMAM Al GHAZALI berkata: Tauhid murni adalah penglihatan atas Tuhan dalam semua benda. Bila kita tidak menyadari adanya Unsur-Unsur Ketuhanan yang tersembunyi di dalam setiap ciptaan-Nya berarti islamnya adalah islam semu. ABU BAKAR AS SYIBLI berkata: Aku tidak melihat segala sesuatu kecuali Allah. MUHAMMAD BIN WASI berkata: Aku tidak melihat segala sesuatu tanpa Allah di dalamnya. Mas/ Mba BRO. Kenapa yah Imam Al Ghazali dan sufi-sufi lain ngomongnya kaya gitu. Apa ngga musrik? Berarti Allah itu ada dimana-mana, di dalam debu, di dalam air, di dalam batu, di langit, di dalam patung!
Makanya baca Al Qur’an KUDU WERUH ING MAKNANE, itu kata lagu TOMBO ATI. Baca Qur’an harus mengerti dan memahami maknanya kemudian diamalkan. Kata Qur’an: AKU mudahkan Al Qur’an dalam bahasamu! Maka baca tafsirnya. Kata Qur’an Allah itu ada dimana? Apakah ada di Mekah? Tanda-tanda Kami disegenap penjuru, dan didalam diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa Al Qur’an itu benar (Fushshilat 41:53), di dalam dirimu, apakah engkau tidak memperhatikan (Adz-Dzariyat 51:21).
Kami telah mengutus seorang utusan dalam diri-mu (At-Taubat 9:128). Tuhan menempatkan diri antara manusia dengan kolbunya (Al-Anfal 8:24). Di dalam diri manusia ada Cahaya Yang Maha Melihat (Al Qiyamah 75:14). Allah akan membimbing dengan Cahayanya kepada Cahayanya bagi siapa yang Dia kehendaki (An Nur 24:35).
HADITS QUDSI: Di dalam setiap rongga anak Adam Aku ciptakan suatu mahligai yang disebut dada, dalam dada ada kolbu, dalam kolbu ada fuad (hati yang bersih), dalam fuad ada syagofa, di dalam syagofa ada Sir, di dalam Sir ada AKU. Oleh karena itu wajar bila para sufi mengatakan: QOLBU MUKMIN BAITULLAH.
Ternyata ngga ada satu ayatpun yang menyatakan Allah ada di MEKAH, Allah berada dimana-mana, Allah berada di dalam semua ciptaanNYA, di dalam debu bahkan didalam atom. Allah sebagai sumber energi. Allah berada di dalam diri semua umatNYA.. Allah berada di dalam diri kita semua. Allah adalah AL Batin. Kolbu mukmin baitullah. Perjalanan menuju Allah adalah perjalanan dari alam lahiriyah menuju alam batiniyah. Bukan perjalanan ke Mekah ataupun ke Cina. Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling sempurna, bahan dasarnya juga harus sempurna, yaitu dari DZAT ALLAH itu sendiri.
Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dengan cara yang sempurna, kemudian kami jerumuskan dia ketempat yang serendah-rendahnya, kecuali mereka yang beriman dan melakukan amal kebaikan, mereka akan mendapat pahala yang tiada habis-habisnya (At-Tin 95:4-5). Setelah Aku sempurnakan kejadiannya, Aku tiupkan Ruh-Ku kepadanya (Al-Hijr 15:29) . Ruh ialah ESSENSI Dzat Illahiah yang bersemayam di dalam setiap ciptaanNYA.. DIA berada dimana-mana, namun dalam Ke-ESA-annya DIA tidak kemana-mana. DIA berada di dalam debu, di dalam batu, di dalam patung, di dalam tumbuh-tumbuhan, di dalam hewan dan di dalam diri manusia sebagai RUH, sebagai ESSENSI DZAT ILAHIAH, sebagai sumber Energi di alam semesta.
Jangan berburuk sangka menganggap orang lain sesat karena menyembah batu atau menyembah patung, yang disembah bukan batunya, bukan pula patungnya. Yang disembah bukan Namanya, karena Nama Allah yang sebenarnya kita tidak tahu. Nama Allah yang sebenarnya tidak bisa kita ucapkan dan tidak bisa kita tuliskan, karena berjumpa pun belum apalagi mengenalnya. Yang kita sembah adalah DZAT ILAHIAH YANG ADA DI DALAMNYA. Perilaku islami itu terbentuk melalui suatu proses perjalanan dan pengalaman spiritualyang tidak bisa kita peroleh dari bangku sekolah atau pesantren itu kata JALALUDDIN RUMI. Manusia sebagai mahluk yang paling sempurna memiliki Jasmani, Ruhani dan Nafsu.
Ketika masih di dalam kandungan, kita sudah hidup karena sudah diberi Ruh, tapi belum bernafas, belum diberi nafsu. Setelah lahir kedunia baru kita bernafas yang keluar masuk melalui lubang hidung. Setelah bernafas barulah ada nafsu. Nafas berasal dari kata NAFS. Oleh karena itu NAFSU bisa dikendalikan dengan cara mengatur pernafasan melalui dzikir-meditasi. Sabda Rosulullah saw: “Segala sesuatu ada pembersihnya, pembersih qolbu adalah DZIKIR”. Jalan terdekat menuju Allah adal DZIKIR. Berpeganglah pada Al Qur’an dan Sunnah. Urusan dunia engkau lebih tahu, namun tata cara beribadah ikuti-lah cara-ku. Kenapa kita tidak melakukan tata cara Rosulullah saw ketika di Guha Hiro? Apa yang beliau lakukan di Guha Hiro? Kata kuncinya adalah DZIKIR-MEDITASI!
Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu mengeluarkan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap mereka (seraya berfirman): “Bukankah AKU TUHANMU?” Semua jiwa (anfusihim) menjawab benar kami bersaksi (Surat Al A’raaf 7:172). ANFUSIHIM adalah bentuk jamak dari NAFS, NAFSU namun ada yang mengartikan NAFS sebagai JIWA dan ada juga yang mentafsirkannya sebagai RUH. Secara logika yang diberi amanah, yang bersyahadat, yang bersaksi, yang dibai’at itu NAFSNYA, jiwanya, agar NAFS TERKENDALI, bukan jasmaninya! JIWA ini benar-benar bersaksi dihadapan Allah. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang merasa dirinya sudah bersaksi, merasa dirinya sudah bersyahadat? Apakah mereka itu sudah berhadap-hadapan dengan Allah. Kata sesepuh bersaksi itu harus melihat dengan mata kepala sendiri. Oleh karena itu kita harus mengenal JATI DIRI kita melalui DZIKIR-MEDITASI. Karena RUH berasal dari Dzat Allah, maka RUH tetap suci, tidak akan tercemar, tidak akan kena polusi.. Ruh berada dalam SIR sebagai AKU yang bertugas mengendalikan nafsu yang bersarang di dalam kolbu setiap manusia. Melalui Dzikir-meditasi EGO-NAFS dimatikan agar KESADARAN RUHNYA bangkit sehingga bisa berkomunikasi dengan Allah.
“Maka disebabkan rahmat Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka” (Ali-Imran 3:159). Barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia (Asy-Syura 42:4). Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang (Maryam 19:96). Allah akan membimbing dengan Cahayanya kepada Cahayanya bagi siapa yang Dia kehendaki (An-Nuur 24:35). Barang siapa yang hatinya dibuka oleh Allah kepada Islam (fitrah), maka dia itu mendapat Nur dari Tuhan-nya (Az-Zumar 39:22). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (Al-Qashash 28:77)
Sabda Rosulullah saw: DZIKIR selain sebagai pembersih qolbu juga sebagai jalan terdekat menuju Allah, dzikir sebagai pembuka jalan menuju Allah. Bila hati kita bersih, jalan menuju Allah terbuka lebar dan Allahpun akan mendekat. Allah akan memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita sehingga keimanan kita pun akan meningkat. Saat Allah mendekat rasakan getaran ENERGINYA.. bergetar hatinya (Al Anfal 8:2), merinding kulitnya (Az- Zumar 39:23), menyungkur dan menangis (Maryam 19:58). ITULAH YANG DISEBUT SUJUD IMAN. Bila kita berdzikir dengan penuh keikhlasan dan keridhoan, insya Allah suatu saat Allah akan memperlihatkan Cahayanya. NUR MUHAMMAD. Apakah kita pernah mengalaminya? Bila belum janganlah merasa diri paling beriman. Allah juga akan menurunkan rahmatnya kepada mereka yang beriman sehingga perilakunya berubah menjadi lemah-lembut, penyabar disertai rasa kasih sayang terhadap semua mahluk ciptaan Allah, tawadu karena CAHAYA ALLAH sudah menerangi hatinya.
Bila kita belum memilik sifat-sifat tersebut, belum tawadu berarti HATI kita masih GELAP. Hatinya belum dibuka kepada Islam sehingga hatinya belum disinari CAHAYA ALLAH. EGO kita masih tinggi, sehingga BELUM BISA DIKATAKAN BERIMAN. BELUM MUSLIM. Islamnya masih ISLAM SEMU, islamnya masih ISLAM-ISLAMAN. Menurut lo gimana BRO, kalo ada orang yang menganggap agama Islam aliran merekalah yang paling benar, ajaran yang tidak sesuai dengan mereka itu bid’ah bahkan dianggap kafir dan dihalalkan darahnya untuk dibunuh? Apakah EGO-NAFSnya yang bicara ataukah mereka benar-benar muslim yang beriman? Kalo mereka merasa paling benar, kenapa mereka tidak mengikuti tata cara Rosulullah saw ketika di guha Hiro?
Mungkin kita masih teringat patung-patung wayang di Purwakarta yang dibuat PEMDA untuk mempercantik kotanya DIHANCURKAN sekelompok orang. Mungkin kita masih ingat siaran di TV saat patung-patung itu dihancurkan. Tampak di TV betapa AROGANNYA para pelaku yang menghancurkan patung-patung tersebut. Kata berita TV. Propokatornya dari sebuah PESANTREN yang dipimpin oleh USTADNYA.
Menurut ente BRO. APAKAH ITU PERILAKU YANG ISLAMI?Menurut ente BRO, apakah itu ISLAM BENERAN ataukah ISLAM SEMU? Kalo kita SEBAGAI USTAD MENGAJARKAN HAL YANG KELIRU LALU DIGUGU DAN DITIRU, DOSANYA GIMANA? BRO kata seorang sufi: Fir’uan sahabatku, iblis guruku. Aku tidak menyisakan ruang kebencian di hatiku sekalipun itu terhadap iblis. Menurut lo gimana BRO, Sufi ini sesat ngga? Syaeton dan iblis kan musuh yang nyata! Jangan ada kebencian. Apapun yang kita benci di dalamnya ada rahasia Allah. Lihat air comberan, kotor dan busuk namun di dalamnya ada milyaran kehidupan, di dalamnya ada Rahasia Allah.
Kata Rosulullah belajarlah sampai ke negeri Cina. Kita belajar juga ke Jepang. Kata MUSASI jago samurai: Musuh adalah guru yang sedang menyamar. Pelajari jurus-jurusnya. Jurus syaetan-iblis adalah HAWA NAFSU. Bila kita menghadapi iblis dengan hawa nafsu, maka kita sudah keok terperangkap jurus iblis. Hindari syaetan dan iblis dengan kebersihan hati, sabar, tulus dan ikhlas. Islam itu FITRAH yang mengajarkan tentang kesucian, kedamaian, keselamatan, kasih-sayang, kesabaran, keikhlasan serta berserah diri kepada Allah melalui keimanan dan ketakwaan. Itulah ISLAM SEJATI ISLAM UNIVERSAL yang dianut semua umat.
Hadapkan wajahmu pada Agama FITRAH. Allah yang telah menciptakan manusia menurut Fitrah itu, Tidak ada perubahan pada Fitrah Allah (Ar-Rum 30:30). Sesungguhnya agama kamu ini satu (Al-Anbiya 21:92). Agama di sisi Allah adalah Islam-Fitrah (Ali-Imran 3:19). Aku ridhoi Islam (fitrah) sebagai agama bagimu (Al-Maidah 5:3). Sesungguhnya ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan AKU adalah Tuham-mu, maka bertaqwalah kepada-KU (Al-Mukminum 23:52). Kemudian mereka menjadikan agama mereka terpecah-belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu (Al-Mukminun 23:53-54). Perintah AL QUR'AN jelas bahwa kita harus menghadapkan diri pada agama FITRAH. Semua agama mengajarkan tentang FITRAH. Namun terserah lo juga BRO mau pilih menghadapkan wajahmu pada SUNI-WAHABI- atau SYIAH? Yang jelas Diri ngga MAU JADI ISLAM-ISLAMAN. Gue suka Islam ajaran Rosulullah saw. Islam yang lembut, pemaaf, penuh kasih sayang dan tidak merusak.
No comments:
Post a Comment