Saya akan membahas tentang tiga hal diatas sekaligus, karena ketiganya sering membawa kerancuan dalam masyarakat dan sekaligus banyak "korban" salah fokus gara gara salah pengertian tentang hal hal diatas.
Karomah wali Allah, sebagaimana yang berkembang di masyarakat sejak berabad abad itu dalam pikiran mereka rata rata beranggapan seperti ini contohnya: "ketika seseorang bisa tiba tiba saja membelah diri jadi 7, berjalan diatas air dan sebagainya keanehan keanehan, maka itu dianggap sebagai karomah wali Allah. Pikiran seperti itu yang saya terima dari masyarakat sejak dahulukala.
Lalu bilamana saudara berlandaskan anggapan bahwa seorang wali Allah adalah orang yang mampu membuat keanehan keanehan alias keajaiban yang memukau, kemudian misalnya ada orang yang mampu menggandakan ataupun mengadakan uang dihadapan anda, tiba tiba "cling" ada segepok uang dihadapanmu, maka anda akan cendrung mengganggapnya seorang yang memiliki kelebihan atau sederhananya dia wali Allah yang berkaromah mendatangkan uang secara ajaib, saudara benar benar tolol, jika berpandangan demikian.
Mari saya ajak mikir sesaat. Kalaupun ada orang yang "benar benar" bisa tiba tiba mengadakan atau menggandakan uang dihadapan mata anda, maka satu pertanyaan timbul, darimana uang tersebut berasal? jangan jangan itu uang orang yang dipindahkan sesaat, seperti jaman nabi Sulaiman ketika seorang bangsa jin berkata mampu memindahkan singgasana balqis dalam sekejab, nah kalau itu uang orang yang dipindahkan, bukankah itu namanya “maling"? Uang syubhat alias uang yang samar tidak jelas asal usulnya, maka tindakan kita adalah "menghindarinya", karena menghindari syubhat adalah perintah Tuhan.
Nah kembali keperihal karomah wali Allah, maka dalam hal ini jangan salah persepsi, jangan beranggapan karomah wali Allah itu sama dengan kemampuan wali Allah untuk buat hal yang aneh aneh/ajaib, bukan begitu, karomah itu dari kata karim yang maksudanya "kemuliaan", jadi karomah wali Allah adalah kemuliaan yang diberikan Allah kepada para waliNya. Karomah bukanlah ilmu gaib.
"Wujud dari karomah wali Allah adalah ketaqwaannya, kesabarannya, kebaikannya, keikhlasannya, ketawadhu'annya, kesholehannya, kemuliaan akhlaknya dsb dsb", itu loh yang dinamakan "karomahnya wali Allah”. Jangan keblinger, ingat itu baik baik. Kalaupun ada seorang katakanlah yang "dianggap wali Allah", sekali lagi dianggap wali oleh orang orang, kemudian ia mampu berjalan diatas air, maka hal itu tidak akan menambah sedikitpun kemuliaannya dihadapan Allah. Tidak menambah karomahnya sedikitpun. Jika bertambah ketaqwaannya, maka itulah bertambah “karomahnya".
Nah sudah mengerti kan masalah karomah wali, itu bukan ilmu gaib, tapi adalah kemuliaan dan kedudukan wali Allah itu dihadapan Tuhan. Saya prihatin tentang kesalahan pengertian selama berabad abad lamanya dalam menterjemahkan istilah "karomah wali Allah" ini, sehingga sering kali "dukun" dianggap wali, akhirnya pada kena tipudaya dukun, karena mengira karomah itu yah bikin "cling cling" seperti pesulap saja. Pesan saya: "Jangan panjang angan angan, kalau pengin kaya, maka kerja keras dan tekun, jangan mengandakan uang, lama lama bukannya uangmu yang berlipat ganda, malah dosamu yang digandakan”.
Ilmu Hikmah. Nah ini juga pengertiannya bermasalah, saya menangkap dimasyarakat banyak yang beranggapan ilmu hikmah itu sama dengan ilmu gaib lewat amalan amalan yang diambil dari Qur'an dsb. Hikmah itu yah asalnya dari Hakim artinya itu bijaksana. Jadi ilmu hikmat itu bukan ilmu gaib, melainkan ilmu tentang kebijaksanaan hidup, kemampuan mengambil pelajaran dari hidup, dari pengalaman, dari analisa analisa, yang kemudian diramu menjadi nasehat nasehat kebajikan yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Lukmanul Hakim, yang mana nama Luqman diabadikan jadi Surat AlQur'an, yang berbagai nasehat, kumpulan wejangan wejangan Luqman itu adalah hasil dari perjalanan hidupnya, itulah namanya ilmu hikmah bukan ilmu amalan gaib ini itu.
Waskito. Nah ini juga banyak salah anggapan di masyarakat yang mengira orang yang "waskito" itu sama dengan orang yang pinter "ngimpleng", alias penerawangan penerawangan gaib. Tiba tiba bisa tahu ini itu rahasia yang disembunyikan. Bukan seperti itu. Saudara, orang yang waskito itu maksudanya adalah orang yang pandai melihat cela kesalahan dirinya pribadi, dengan maksud untuk memperbaikinya. Karena sehebat apapun "pengimplengan" itu, penerawangan melihat rahasia orang lain, hal itu tidak ada manfaatnya sama sekali bilamana kita tidak bisa melihat cela kesalahan diri kita sendiri, itu tidak pantas disebut waskito. "Jangan salah ngimpleng, awas bintitan”.
No comments:
Post a Comment