(Tentang Persiapan Ijtimak Indonesia). Sudah sejak lama, sejak 13 tahun lalu (1996) ada ijtima di Indonesia yg dihadiri oleh para masyaikh. Jadi penting kita bersiap2. Persiapan pertama yg harus dilakukan adalah niat dan azam yg kuat. Apa yg diniatkan, maka begitulah pertolongan Allah akan dtg. Jgn niat hanya agar banyak org yg berkumpul, maksud kita tidak hanya utk kumpul2. Ada 4 langkah yg perlu kita kerjakan dlm mempersiapkan ijtima:
1. Setiap org berusaha utk menyempurnakan agama dlm hidupnya. Hari ini Islam hanya ada dlm buku2, tidak ada dlm contoh kehidupan. Maka kita usahakan mulai dari diri kita dan rumah kita utk hidupkan agama dan amal sunnah secara sempurna, sbg contoh. Utk amalkan ini, perlu keluar 3 hari masturat tiap 3 bulan, menjaga semangat agama bagi isteri kita.
2. Kemudian, hidupkan mesjid dgn 5 amal. Dtgi tiap rumah di kampung kita, bukan utk iklan ijtima, itu mudah, tapi utk taskil mrk keluar di jln Allah. Bicara dakwah secara sempurna dgn semua laki2 di tiap rumah tersebut, sehingga mrk siap utk hidupkan agama secara sempurna di rumah2 mrk juga. Maulana Umar sampaikan, ada 3 jenis kerja di mahalah:
a). Kepada da’i yang aktif, agar mereka tambah pengorbanan.
b). Kepada da’i yang kurang aktif, agar kembali terlibat dalam da’wah.
c). Kpd orang awam, agar mrk terlibat dalam amal mesjid, apa yg mrk mampu.
3. Kemudian usaha ke masjid lain yg belum ada amal masjid. Juga kampung2 lain, walaupun tidak ada masjid. Jemaah boleh berteduh di bawah pohon, atau dimanapun, di Indonesia tidak ada musim panas dan dingin, tidak perlu bergantung pada bangunan masjid. Pernah jemaah menginap di stasiun bis. Siapkan mereka untuk bangun masjid juga, dengan kayu2 atau bambu2 yang ada di kampung tersebut. Jadi siapkan mereka untuk terima jemaah2 dakwah. Apabila amal masjid hidup di kampung tersebut, maka mereka juga akan usaha atas rumah2 di seluruh kampung tersebut, sehingga tiap rumah juga akan amal agama secara sempurna dan semua pahala akan mengalir pada kita.
4. Dgn cara yg sama, kirim juga jamaah ke seluruh Indonesia, dan seluruh dunia. Jadi dgn demikian kita tidak hanya iklan ttg ijtima dan usaha terus utk mengeluarkan rombongan itu tidak perlu menunggu ijtima. Tapi usaha atas ijtima bermula ketika tanggal ijtima telah ditetapkan, dan dibuat usaha mengirimkan jamaah sejak saat itu juga.
Kemudian, mengenai safar masyaikh dlm ijtima di Singapura, Malaysia, Filipina dan Indonesia, tidak diperkenankan ada yg ikut berkeliling, baik karkun lama, baru, sendiri ataupun berjamaah. Yg ikut berkeliling hanya yg diputuskan dgn musyawarah. Jika ingin mendpt manfaat dari syuhbah dgn masyaikh, caranya dgn pergi ke Nizamuddin atau Raiwind, atau Kakrail. Tertib dlm usaha ini, yg ingin berkorban, maka ia kerja atas kaumnya, lalu bawa mereka sebanyak2nya keluar di jalan Allah. Sebagaimana di jaman Nabi, ada yg masuk Islam, maka dia tidak terus-menerus bersama Nabi, cukup beberapa saat saja. Tapi dia segera pulang dan membawa 80 keluarga dari kaumnya utk masuk Islam bersama2.
No comments:
Post a Comment