Wednesday, January 21, 2015

PENGAJARAN MELALUI TAKLIM FADAIL AMAL & HAYATUS SAHABAH

Usaha dakwah dan tabligh merupakan satu bentuk pergerakan Islam yg cukup sgt dinamis di jaman skrg ini. Tidak mungkin satu pergerakan tanpa mempunyai metodologi gerak secara ijtimaiyyah, termasuk juga kurikulum ataupun silabus pengajaran Al-Islam itu sendiri. Dan hal ini sudah menjadi hal yg umum dlm proses pengajaran memerlukan kurikulum dan silabus itu sendiri dan dgn sendirinya akan juga berhubungan sumber2 buku yg menjadi bacaannya. Kami yg sempat berhubungan perguruan tinggi dlm pengembangan kurikulum dan silabus, serta juga maahad Islam sendiri, maka kurikulum dan silabus mempunyai peran yang cukup penting utk mencapai tujuan yg hendak dicapainya dgn baik. 

Hal ini juga berlaku untuk usaha dakwah dan tabligh, begitupun juga kami kira dengan maahad atau madrasah Islam lainnya. Kitab2 yg ditulis para Ulama dulu sgt banyak sekali, dan tidak mungkin dpt dipelajari dan diajarkan seluruhnya kepada kaum muslimin. Sehingga diperlukan penyusunan yang bersesuaian dengan sasaran yang hendak dicapainya dalam pengajaran itu sendiri. Para Ulama yang berkecimpung dalam usaha dakwah dan tabligh sendiri banyak menulis kitab-kitab yang cukup tebal, TETAPI tidak semua bacaan itu menjadi bahan bacaan secara ijtimaiyyah.  

Bahkan jika membawanya saja mungkin sudah cukup sulit ketika mengadakan khuruj. Pengajaran yg ditekankan adalah utk memahami bahwa kejayaan dunia dan akherat jika mengikuti perintah Allah swt dan menjauhi apa yg dilarangnya, serta menghidupkan sunnah2 Rasulullah SAW dlm kehidupannya secara 100%. Dan untuk memudahkan hal ini perlu dijelaskan perihal sifat-sifat utama yang dimiliki para Shahabat RA, dan ditekankan pada enam sifat utama. Sehingga pelajaran kisah-kisah Shahabat RA tentunya dengan Rasulullah SAW menjadi pelajaran yang sgt rutin.

KItab Hayatush Shahabat, susunan Maulana Yusuf Rah, merupakan kitab yang banyak dibaca ketika di malam markaz. Kitab ini terdiri dari 3 jilid tebal, mengisahkan perihal Rasulullah SAW dan para Shahabat RA dalam hal ibadah, dakwah, jihad, pengorbanan, ijtimatiyyah, belajar-mengajar, ikramul muslimin, akhlaq dsb. Dan khusus dalam bab pertama dijelaskan yang sangat penting yaitu ketaatan kepada Allah swt dan Rasulullah SAW, dan juga mengikuti para Shahabat RA. Kitab hikayat para Shahabat, susunan Maulana Zakaria Rah, kitab ini biasanya dibundle dlm kitab fadhoil amal. Kitab ini bnyk dibaca kalau sedang keluar dan juga di rumah atau di masjid. Disamping itu terdapat beberapa kitab fadhilah yaitu Sholat, Dzikir, Quran, Tabligh, Ramadhan. Semuanya disatukan biasanya dlm kitab fadhoil amal. 

Ttpi bacaan kitab fadhilah Ramadhan, biasanya dilakukan ketika keluar di bulan ramadhan ataupun mau menghadapi bulan ramadhan. Terdapat juga kitab Al-Muntakhabatul Hadist, susunan Maulana Yusuf Rah, merupakan kitab pilihan ayat dan hadist yg berkaitan dgn 6 sifat Shahabat (6 prinsip). Disamping tersebut terdapat buku yg kadangkala dipergunakan ketika khuruj, kecuali di daerah timur tengah lebih banyak dipergunakan, kitab itu adalah Kitab Riyadhush Sholihin, susunan Imam Nawawi Rah. Terdapat pelajaran yg sering diulang, kalaupun terdapat kitabnya ttai kitab ini hampir tidak dibaca secara ijtimatiyyah ttpi dibaca secara infirodhiyyah, pelajaran ini adalah 6 sifat Shahabat, juga usul2 dakwah dan adab2 Islam.

Ada juga kitab fadhilah Shodaqah dan Haji, disamping tersebut ada kitab fadhilah lainnya, fadhilah dagang, yg ditulis oleh Maulana Zakaria, ataupun perihal kajian terhadap pendalaman dakwah dlm kerja dakwah dan tabligh, bahkan terdapat beberapa buku yg ditulis oleh para ustadz di Indonesia. Ttpi hal itu bukan menjadi sebuah bacaan yg bersifat ijtimaiyyah, ttpi infiradhiyyah. Artinya belum tentu ahli dakwah sendiri mempunyai buku2 itu. Bacaan Ijtimaiyyah hampir sama ketika khuruj, ataupun di rumah atau masjid. 

Ttpi pelajaran infirodhiyyah merupakan bacaan utk meningkatkan kualitasnya sesuai dgn kemampuan dan keinginannya. TENTUNYA seseorg yg mempelajari bacaan buku2 secara individu ini akan memberikan kesan secara langsung kpd jamaah itu sendiri. Krn ketika bayan ataupun taqrir, seseorg yg mempunyai pengetahuan dan pendalaman luas akan menyampaikannya sesuai dgn kepahamannya. TETAPI kerangkanya tidak keluar dari kerangka ijtimaiyyah. Pelajaran Infirodhiyyah merupakan proses belajar-mengajar yg dilakukan atas kemampuan dan keinginan sendiri. Sehingga dapat saja seseorang mengikuti kurikulum atau silabus yang dibangun oleh satu maahad yang lainnya, misalkan mengikuti pelajaran kitab shohih bukhari dan muslim, atau pelajaran fiqh Imam Syafie, dsb. 

Pelajaran ini akan menambah kepahaman dan kualitas sendiri dari yang mengikutinya. Para Ulama yang menjalankan usaha dakwah ini cukup lama memahami bahwa ijtimaiyyah tidak dpt mengantikan infirodhiyyah, begitupun infirodhiyyah tidak dpt menggantikan ijtimaiyyah. Sehingga para ulama atau masyaikh dakwah mendorong untuk meningkatkan jiwa tholab dalam mencari ilmu, tetapi untuk ijtimaiyyah para Ulama melakukannya melalui musyawarah2 secara berkesinambungan dan tentunya perlu memperhitungkan dgn baik.

Kitab yang dibaca terutama ketika keluar/khuruj fi sabilillah, di masjid atau di rumah yaitu:

1. Bundel Buku-Buku Fadhilah Amal:

a. Fadhilat solat, Maulana Zakaria
b. Fadhilat zikir, Maulana Zakaria
c. Fadhilat quran, Maulana Zakaria
d. Fadhilat tabligh, Maulana Zakaria
e. Fadhilat ramadhan, Maulana Zakaria
f. Kisah-kisah para Shahabat, Maulana Zakaria
g. Keruntuhan Ummat Islam dan Cara Perbaikannya, Maulana Ihtisamul Hasan

2. Hayatush Shahabat, Maulana Yusuf (kitab 3 jilid tebal)
3. Kitab Hadits-Hadits Pilihan, Maulana Yusuf
4. Kitab Riyadhush Sholihin, Imam Nawawi
5. Fadhilat Haji, Maulana Zakaria
6. Fadhilat Shodaqah, Maulana Zakaria

Pengajaran melalui taklim fadhoil amal dan hayatush Shahabat memberikan pendekatan yg lebih mudah diserap oleh semua lapisan kaum muslimin. Tidak hanya utk semua lapisan tertentu, misalnya hanya utk kalangan penuntut ilmu atau santri madrasah, ttpi semua lapisan dpt melibatkan diri dgn baik, apakah itu pelajar, apakah itu petani, apakah itu pedagang, apakah itu dokter, dsb. Dan semua Nampak dengan jelas kalau kita melibatkan diri dalam usaha dakwah dan tabligh atau juga menghadiri ijtimai2 pertemuan yg dilaksanakan, semua lapisan kaum muslimin dpt melibatkan diri, atau juga ketika khuruj fisabilillah. Biasanya jika semangat telah tumbuh, maka seseorg berusaha utk meningkatkan kualitas pemahaman melalui kitab lainnya: kitab fiqh Islam, buku2 berkaitan dan usaha dakwah dan tabligh, doa2a harian. Beberapa tulisan kecil yg sangat erat dgn usaha dakwah dan tabligh ini yg dpt meningkatkan pikir yaitu:

1. Keruntuhan Ummat Islam dan Cara Perbaikannya, Maulana Ihtisamul Hasan
2. Penderitaan Ummat dan Penyelesaiannya, Maulana Zakaria
3. Perasaan Ummat seruan Maulana Yusuf
4. Enam Prinsip Tabligh, Maulana Ishaq Elahi
5. Malfudhat Maulana Ilyas, Maulana Manzoor Nuamani
6. Sebuah Seruan kpd Kaum Muslimin, pesan disampaikan Maulana Ilyas dlm konferensi seluruh Ulama 
    India & pemimpin politik Muslim

Tulisan2 di atas ini merupakan bahan bacaan infradi, dan tidak dilakukan secara ijtimai. Disamping mungkin saja untuk meningkatkan kualitas pendalamannya, misalkan melalui kajian tafsir Quran, Syarh Hadits, dsb. Peningkatan infradi tentunya akan banyak memberikan pengaruh ijtimai, begitupun ijtimai akan banyak memberikan dorongan terhadap infradi. Bagi kaum muslimin yang mempunyai kemampuan tentunya juga sebaiknya mempunyai kurikulum ataupun silabus utk pendalaman2 Islam lainnya, sehingga pendalaman tersebut mempunyai arah dan sistematika yg jelas dan beraturan. Dan beberapa kitab perihal Ilmu selalu menjelaskan kurikulum dan silabus pengajaran Islam dengan baik, hal ini untuk menghindari pengajaran yang tidak beraturan dan tidak terstruktur. 

Meskipun seperti itu sasaran utama dari taklim wat taallum dalm usaha dakwah dan tabligh ini adalah bagaimana menghidupkan amal agama 100% dalam kehidupan kita sebagai muslim. Bukan menjadikan buku2 itu sbg tumpukan ya tidak ada artinya, jangan sampai seperti perumpaan keledai yang membawa tumpukan kitab yg tidak memberikan kesan sama sekali. Sekian penjelasan dari analisa dan sintesa kami pribadi berkaitan dengan Kurikulum Pengajaran melalui taklim fadhail amal dan hayatush Shahabat, dan juga berkaitan dgn usaha dakwah dan tabligh juga. Kami akan lanjutkan dlm tulisan lainnya, beberapa pesan yg disampaikan maulana Ilyas Rah yang berkaitan dengan ilmu. Sehingga kita kaum muslimin dpt memperhatikan hikmah yg terkandung di dlmnya.

No comments:

Post a Comment