Para ulama berkata: “Jika hidayah menju Allah itu bisa dipalingkan, istiqomah bisa terhenti, klimaks hidup tidak diketahui, dan perputaran tidak dinamis, maka janganlah kamu bangga dengan keimananmu, amalmu, sholatmu, puasamu, dan semua ibadahmu.Sebab semua itu kendati merupakan usahamu, adalah ciptaan Tuhanmu, karunia-Nya yang diberikan kepadamu”.
“Ketika kamu membangga-banggakan hal itu, maka kamu seperti orang yang membangga-banggakan harta milik orang lain. Mungkin saja Allah mencabut darimu sehingga hatimu kosong dari kebajikan yang lebih kosong dari pada perut unta”.
“Betapa banyak taman pada sore hari bunga-bunganya indah dan banyak, lalu pada pagi harinya bunga-bunganya kering dan layu ketika diterpa oleh angin yang membawa penyakit”.
“Demikian pula hamba pada sore hari hatinya patuh kepada Allah, bercahaya dan sehat, lalu pada pagi harinya hatinya bermaksiat kepada-Nya, zholim dan tidak sehat. Semua itu telah diatur oleh Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui”.
Aisyah r.ha berkata: Rasulullah sering berdoa, “Ya Allah teguhkanlah hatiku untuk menaati-Mu”. Maka aku bertanya Wahai Rasulullah, engkau banyak berdoa dengan doa ini, apakah engkau mengkhawatirkannya? Beliau menjawab: “Apakah yang membuatku merasa aman wahai Aisyah, sedangkan hati para hamba berada diantara dua jari dari jari-jari Al-Jabbar (Allah yang Maha Perkasa). Jika dia menghendaki untuk membalikkan hati hamba-Nya”
Ketahuilah! Bahwa Allah maha membalikkan hati secepat hembusan angin. Berapa banyak orang yang pada awalnya menampakan keistiqomahan dan keseriusan namun berguguran diperjalanan?
Berapa banyak pula orang yang sehat pada awalnya namun mengakhiri hidupnya dalam keadaan sakit? Ketahuilah! Keistiqomahan itu membutuhkan upaya yang serius dan pelatihan yang kontinyu, engkau akan sulit istiqomah jika teman dudukmu orang yang salah, yakni orang yang tidak dapat mengajakmu untuk istiqomah.
No comments:
Post a Comment