Wednesday, February 5, 2014

ADAB SAFAR (PERJALANAN)

1). Melakukan solat istikharah terlebih dahulu utk memohon petunjuk kpd Allah mengenai waktu safar, kendaraan yg digunakan, teman perjlnan dan arah jln. Dari Jabir bin Abdillah, beliau berkata, “Nabi saw mengajarkan kpd kami solat istikharah dlm setiap perkara sbgmn beliau mengajarkan kpd kami Al Quran.”

2). Kebaikan bila Safar Berjamaah. Melakukan safar atau perjlnan bersama 3 org atau lebih. Sbg mana hadis, “Satu pengendara (musafir) adalah syaitan, dua pengendara (musafir) adalah dua syaitan dan 3 pengendara (musafir) itu baru disebut rombongan musafir.”

3). Membaca Doa Ketika Naik Kendaraan. Ketika menaikkan kaki di atas kenderaan hendaklah seorg musafir membaca, “Bismillah, bismillah, bismillah”. Ketika sudah berada di atas kendaraan, hendaknya mengucapkan, “Alhamdulillah”. Lalu membaca, “Subhanallazi sakh-khoro lana haza wa maa kunna  lahu muqrinin. Wa inna ilaa rabbina lamun-qolibuun.” (Maha Suci Allah yg telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami seblmnya tidak mampu menguasainyadan sesungguhnya kami akan kembali kpd Tuhan kami). Kemudian mengucapkan, “Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah”. Lalu mengucap kan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.” Stlh itu membaca, “Subhaanaka inni qod zholamtu nafsii, faghfirlii fa-innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.” (Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku krn Tiada yg mengampuni dosa2 selain Engkau).

4). Membaca Doa dan Zikir Safar: Jika sudah berada di atas kendaraan utk melakukan perjlnan, hendaklah mengucapkan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Stlh itu membaca,

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى 

رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ 

وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا 

هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ 

وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ 

وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ

“Subhanallazi sakh-khoro lanaa haza wa maa kunna  lahu muqrinin. Wa inna ila rabbina lamun-qolibuun Allahumma innaa nas’aluka fi safarinaa haza al birro wat taqwa wa minal ‘amali ma tardho. Allahumma hawwin ‘alainaa safaronaa haza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shoohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli 

(Mahasuci Allah yg telah menundukkan utk kami kenderaan ini, padahal kami seblmnya tidak mem punyai kemampuan utk melakukannya dan sesungguhnya hanya kpd Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kpdMu kebaikan, taqwa dan amal yg Engkau redhai dlm perjlnan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjlnan kami ini, dktkanlah bagi kami jarak yg jauh. Ya Allah, Engkau adalah rakan dlm perjlnan dan ptidak mahuti di tgh keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kpdMu dari kesukaran perjlnan, tmpt kembali yg menyedihkan dan pemandangan yg buruk pada harta dan keluarga)”.

5). Safar sambil zikir: Dlm perjlnan, hendaknya seorg musafir membaca zikir “subhanallah” ketika melewati jln menurun dan “Allahu akbar” ketika melewati jln mendaki. Dlm Al Kalim Ath Thoyib dikatakan, “Rasulullah saw dan para sahabatnya biasa jika melewati jln mendaki, mrk bertakbir (mengucapkan “Allahu Akbar”). Sdgkan apb melewati jln menurun, mrk bertasbih (mengucapkan “Subhanallah”).”

6). Hendaklah Memperbnyk Doa Ketika Safar. Hendaklah seorg musafir memperbnyk doa ketika dlm perjlnan krn doa seorg musafir adalah salah satu doa yg mustajab. Dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَالْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ

“3 doa yg tidak diragukan lagi terkabulnya iaitu doa seorg musafir, doa org yg terzalimi dan doa org tua kpd anaknya.”

7). Membaca Doa Ketika Singgah di Suatu Tmpt. Hendaklah seorg musafir ketika singgah di suatu tmpt membaca, “A’udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq (Aku berlindung dgn kalimat Allah yg sempurna dari kejelekan setiap makhluk)”. Tujuannya agar terhindar dari berbagai mcm bahaya dan gangguan. Dari Khawlah binti Hakim As Sulamiyah, beliau mendgr Rasulullah saw bersabda,

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. لَمْ يَضُرُّهُ شَىْءٌ حَتَّى 

يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ

“Brgsiapa yg singgah di suatu tmpt kemudian dia mengucapkan, “A’udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq (Aku berlindung dgn kalimat Allah yg sempurna dari kejelekan setiap makhluk)”, maka Tiada satu pun yg akan membahayakannya smpi dia pergi dari tmpt tersebut.”

8). Ketika Kenderaan Tiba2 Mogok atau Rusak. Jika kendaraan mogok, jgnlah menjelek2kan syaitan krn syaitan akan semakin besar kepala. Namun ucapkanlah basmalah (bacaan “bismillah”). Dari Abul Malih dari seseorg, dia berkata, “Aku pernah diboncengi Nabi saw, lalu tunggangan yg kami naiki tergelincir. Kemudian aku pun mengatakan, “Celakalah syaitan”. Namun Nabi saw menyggah ucapanku tadi,

لاَ تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى 

يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولَ بِقُوَّتِى وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ 

إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ

“Jgnlah engkau ucapkan ‘celakalah syaitan’, krn jika engkau mengucapkan demikian, syaitan akan semakin besar spt rumah. Lalu syaitan pun dgn sombongnya mengatakan, ‘Itu semua terjadi krn kekuatanku’. Akan ttp, yg tepat ucapkanlah “Bismillah”. Jika engkau mengatakan spt ini, syaitan akan semakin kecil smpi2 dia akan spt lalat.”

9). Musafir Ketika Bertemu Waktu Sahur (Menjelang Subuh). Nabi saw ketika bersafar dan bertemu dgn waktu sahur, beliau mengucapkan,

سَمَّعَ سَامِعٌ بِحَمْدِ اللَّهِ وَحُسْنِ بَلاَئِهِ عَلَيْنَا رَبَّنَا صَاحِبْنَا 

وَأَفْضِلْ عَلَيْنَا عَائِذًا بِاللَّهِ مِنَ النَّارِ

“Samma’a saami’un bi hamdillahi wa husni balaa-ihi ‘alainaa. Rabbanaa shohibnaa wa afdhil ‘alainaa aa’idzan billahi minan naar (Semoga ada yg memperdgrkan pujian kami kpd Allah atas nikmat dan cubaanNya yg baik bagi kami. Wahai Rabb kami, peliharalah kami dan berilah kurnia kpd kami dgn berlindung kpd Allah dari api neraka).”

10). Tips Kembali dari Safar, memberitahukan terlebih dahulu kpd keluarga ketika ingin kembali dari safar. Bahkan tidak disukai jika dtg kembali dari berpergian pada mlm hari tanpa memberitahukan pada keluarga terlebih dahulu. Dari Jabir, Rasulullah saw bersabda,

نَهَى النَّبِىُّصلى الله عليه وسلمأَنْ يَطْرُقَ أَهْلَهُ لَيْلاً

“Nabi saw melarang seseorg utk pulang dari berpergian lalu menemui keluarganya pada mlm hari.”

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ لاَ يَطْرُقُ أَهْلَهُ لَيْلاً وَكَانَ يَأْتِيهِمْ غُدْوَةً أَوْ عَشِيَّةً

“Rasulullah saw biasa tidak pulang dari bepergian lalu menemui keluarganya pada mlm hari. Beliau biasanya dtg dari bepergian pada pagi atau ptg hari.”

11). Berdoa ketika kembali dari safar. Doa ketika kembali dari safar sama dgn doa ketika hendak pergi safar iaitu mengucapkan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar”, kemudian membaca,

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى 

رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ 

وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا 

هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ 

وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ 

وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ

“Subhanallazi sakhkhoro lana haza wa maa kunna  lahu muqrinin. Wa inna ila rabbina lamunqolibuun. Allahumma innaa nas’aluka fi safarinaa haza al birro wat taqwa wa minal ‘amali ma tardho. Allahumma hawwin ‘alainaa safaronaa haza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shoohibu fis safar, wal kholii fatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli 

(Mahasuci Allah yg telah menundukkan utk kami kendaraan ini, padahal kami seblmnya tidak mem punyai kemampuan utk melakukannyadan sesungguhnya hanya kpd Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kpdMu kebaikan, taqwa dan amal yg Engkau ridhai dlm perjlnan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjlnan kami ini, dktkanlah bagi kami jarak yg jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dlm perjlnan dan ptidak mahuti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kpdMu dari kesukaran perjlnan, tmpt kembali yg menyedihkandan pemandangan yg buruk pada harta dan keluarga)”. 

ditambahkan membaca,

آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ

“Aayibuuna taa-ibuuna ‘aabiduun. Lirabbinaa haamiduun (Kami kembali dgn bertaubat, ttp beribadah dan selalu memuji Rabb kami).”

12). Melakukan solat dua rakaat di masjid ketika tiba dari safar. Dari Jabir bin Abdillah, beliau mengatakan, “Aku pernah bersama Nabi saw dlm safar. Tatkala kami tiba di Madinah, beliau mengatakan padaku,

ادْخُلِ الْمَسْجِدَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ


“Masukilah masjid dan lakukanlah solat dua rakaaat.” Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment