Monday, January 20, 2014

KEHEBATAN SOLAT TAHAJUD

Jam menunjukkan angka 4 pagi. Suasana hening. Tak ada yang bergerak kecuali dedaunan pohon yang ditiup oleh angin malam hari. Ujung-ujung dahan merangkul jendela rumahku. Tiba-tiba alarm berbunyi. Khadijah langsung mematikan alarm. Bangun dan bergegas ke kamar mandi. Langkahnya begitu berat karena ia tengah mengandung 8 bulan. Perutnya semakin membesar dan kakinya membengkak. Mudah lelah, nafasnya berat dan wajahnya pucat, matanya membengkak karena banyak menangis.

Ia tetap bangun malam itu, padahal azan subuh masih satu jam lagi. Khadijah adalah teman dekatku, usia perkajwinannya sekitar tiga tahun. Pada saat diberitakan positif hamil, ia dan suaminya sangat girang membayangkan segera dapat menggendong anak pertamanya. Namun pada beberapa bulan usia kehamilannya di saat lawatan ke doktor pakar kandungan, setelah mendapatkan pemeriksaan sebagaimana biasa, lalu doktor tersebut mengatakan bahwa bayi yang dikandungnya mengalami kelainan organik, hanya memiliki satu ginjal!

Subhanallah, ini terjadi di negeri Barat, yang ilmu kedoktorannya sangat maju. Tetapi para doktornya tidak memiliki perasaan manusiawi sedikitpun, salah satu korbannya adalah temanku Khadijah yang secara psikologis menjadi takut dan mencekam setelah mendengar kata-kata doktor perihal bayinya.

Khadijah keluar dari pemeriksaan dengan wajah yang layu. Seperti orang yang bingung tidak tahu bagaimana boleh sampai ke rumah, kelahiran pertama dengan bayi yang hanya memiliki satu ginjal? Apa yang harus dilakukan? Ataukah doktornya yang salah mendiagnosis?

Khadijah dan suaminya tetap berikhtiar ke doktor lain, tetapi tetap saja mereka menjelaskan diagnosis yang sama, satu ginjal!!! Setiap kali berjumpa doktor harapannya semakin tipis, hingga akhirnya ia pasrah menerima kenyataan.

Doktor terakhir yang ditemuinya mengatakan bahawa berita ini jangan membuat dirinya menjadi lelah dan stress, karena hal itu tidak akan merubah keadaan anaknya.

Setelah itu ia sedar bahwa tidak ada yang dapat diperbuat olehnya melainkan menghadap Allah dengan doa. Sejak saat itu ia selalu bangun di sepertiga malam untuk tahajud dan mendoakan buat anak yang kelak akan dilahirkannya, ia yakin dengan firman Allah SWT: "Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al Baqarah)

"Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu." (QS Al-An’am)

"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendakki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus)

"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Q.S Al Mukmin)

Juga Rasulullah s.a.w bersabda, "Setiap malam Allah Taala turun ke langit dunia, ketika datang sepertiga malam terakhir, lalu Allah berfirman, "Barang siapa yang berdoa kepadaKu akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu, Aku berikan, siapa yang memohon ampun kepadaKu, Aku ampuni." (HR Bukhari Muslim).

Khadijah yakin tidak ada tempat untuk mengadu kecuali kepadaNya, karena itu ia tidak ragu-ragu untuk selalu bangun satu jam sebelum fajar atau lebih. Meskipun kehamilannya menyebabkan lelah dan kurang tidur.

Setiap malam selalu bangun di sepertiga akhirnya, sujud di tempat solat dengan penuh khusyuk, seraya memohon kepada Allah agar dikaruniakan seorang putri yang sihat dengan ginjal normal (dua ginjal). Ia terus berdoa dengan suara yang merayu.

Tangisnya membasahi alas sujudnya. Tidak luput semalam pun dan tidak bosan sedikitpun dari sujud dan rukuk. Meskipun melakukannya dengan susah payah, dia tidak surut dari usahanya dan tidak mengeluh sedikitpun. Setiap kali doktor kandungan memberitahukan hasil pemeriksaan, semakin bertambah semangatnya untuk qiamullail di sepertiga malam terakhir.

Suaminya sangat sedih hiba kepadanya melihat setiap malam bangun untuk bermunajat, sang suami bimbang isterinya tertekan ketika putrinya lahir dengan satu ginjal. Namun ia sedar bahawasanya Allah s.w.t terkadang mengabulkan doa di saat saat akhir, sebagaimana Rasulullah s.a.w bersabda dari Abu Said Al-Khudry, "Tiada seorang muslim berdoa dengan doa yang tidak mengandung unsur dosa dan memutus silaturahim, melainkan Allah berikan kepadanya tiga kemungkinan: dipercepat pengabulan doanya, ditangguhkan pengabulan doanya sampai di akhirat nanti, atau dihindarkan dari keburukan sebanding dengan kebaikan yang diminta." 

Para sahabat berkata, "Kalau begitu kita minta sebanyak-banyaknya." Nabi bersabda, "Allah lebih banyak lagi (karunia-Nya)."(HR. Ahmad).

Ia selalu mengingatkan suaminya bahwa tidak ada jalan baginya kecuali meminta kepada Allah. Jika tidak meminta kepada Allah, kepada siapa lagi kita meminta? Sebagaimana syair mengatakan:

Jangan meminta sesuatu kepada anak Adam
Mintalah kepada Yang pintu-Nya tak tertutup
Allah marah jika Anda tidak memintaNya
Sedang anak Adam marah jika diminta

Bagaimana anda tidak meminta kepada Allah s.w.t, sementara Rasulullah s.a.w telah meriwayatkan dari Allah s.w.t melalui hadis qudsi, "Hai hambaKu, seandainya yang pertama dari kalian dan yang terakhir dari kalian, seluruh manusia dan jin berdiri di satu tempat, lalu mereka meminta kepadaku, maka akan aku kabulkan permintaannya masing-masing, tidak ada yang berkurang sedikitpun dariKu, kecuali seperti berkurangnya air laut ketika jarum dimasukkan ke dalamnya lalu diangkatnya"(HR. Muslim)

Dua minggu sebelum kelahirannya, Khadijah datang ke rumahku. Ketika masuk waktu Zuhur kami solat berjamaah. Ketika aku bangun dari solat, tangannya menggengam tanganku seraya berkata bahawasanya dia merasakan sesuatu yang aneh.

Lalu kami segera pergi ke hospital, ternyata hal itu adalah tanda-tanda akan melahirkan. Aku berdiri di sampingnya. Ia terus banyak berdoa dan memohon semoga anaknya yang lahir selamat dan normal dengan dua ginjal. Setelah berjuang antara hidup dan mati, putrinya pun lahir, ia memberinya nama “Fatimah". Fatimah lahir dengan berat badan yang kurang, posturnya kecil, akibat dari hanya satu ginjal yang dimilikinya. Khadijah menangis dan aku pun tak kuasa menahan tangis, karena membayangkan bagaimana Fatimah dapat hidup dengan hanya satu ginjal?

Tiba-tiba doktor datang dan yang mengejutkan doktor tersebut berkata bahawa ternyata Fatimah berkeadaan sihat dan yang lebih memeranjatkan lagi doktor menyatakan bahwa ternyata ginjalnya dua (normal). Kami terkaku sejenak seperti tak percaya dengan semua ini. Subhanallah! Alangkah Penyayangnya Allah kepada makhlukNya. Kini Fatimah berumur 5 tahun, semoga Allah melindunginya dan menjadikannya sebagai penyedap mata bagi yang memandangnya. Wallahu’alam bishshawab. (kisah dicerita oleh sorang wanita tentang temannya Khadijah).

No comments:

Post a Comment