Tuesday, February 25, 2014

KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN ZULHIJJAH

Oleh: Syeikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin.

Segala puji bagi Allah semata, selawat dan salam semoga tercurah kpd Rasulullah, Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari rah dari Ibnu r.a bahwa Nabi s.a.w bersabda: “Tidak ada hari dimana amal saleh pada saat itu lebih dicintai oleh Allah dpd hari-hari ini, iaitu: Sepuluh hari dari bulan Zulhijjah”. 

Mereka bertanya: “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab: “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali org yg keluar (berjihad) dgn jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”. Imam Ahmad, rah meriwayatkan dari Umar r.a, bahwa Nabi s.a.w bersabda: “Tidak ada hari yg paling agung dan amat dicintai Allah utk berbuat kebajikan di dlmnya dpd sepuluh hari (Zulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid”.

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

1) Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah: Amal ini adalah amal yg paling utama, berdasarkan berbagai hadits sahih yg menunjukkan keutamaannya, antara lain, sabda Nabi s.a.w: “Dari umrah ke umrah adalah tebusan di antara keduanya dan haji yg mabrur balasannya tiada lain adalah Surga”.

2) Berpuasa Selama Hari-Hari Tersebut, Atau Pada Sebagiannya, Terutama Pada Hari Arafah. Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yg paling utama dan yg dipilih Allah utk diri-Nya. Disebutkan dlm hadist Qudsi: “Puasa ini adalah utkKu,dan Aku lah yg akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata2 krn Aku”. Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a, Rasulullah s.a.w bersabda: “Tidaklah seorg hamba berpuasa sehari di jln Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dgn puasanya itu dari api neraka selama 70 tahun”. (Hadits Muttafaqun ‘Alaih). Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah rah bahwa Nabi s.a.w bersabda: “Berpuasa pada hari Arafah kerana mengharap pahala dari Allah melebur dosa2 setahun sebelum dan sesudahnya”.

3) Takbir Dan Zikir Pada Hari-Hari Tersebut. Sebagaimana firman Allah Ta’ala: “…. dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari2i yg telah ditentukan …”. (al-Hajj 22:28). Para ahli tafsir menafsirkannya dgn sepuluh hari dari bulan Zulhijjah. Kerana itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak zikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar r.a: “Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid”. (Hadits Riwayat Ahmad). Imam Bukhari rah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah r.a keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu org2 pun mengikuti takbirnya dan Ishaq rah meriwayatkan dari fuqaha’, tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu” (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah). 

Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah. “Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yg diberikan kpdmu..”. (Al-Baqarah:185]. Tidak dibolehkan mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dgn berkumpul pada suatu majlis dan mengucapkannya dgn satu suara (koor). Hal ini tidak pernah dilakukan oleh para Salaf. Yang menurut sunnah adalah masing2 org bertakbir sendiri2. Ini berlaku pada semua zikir dan doa, kecuali kerana tidak mengerti sehingga ia harus belajar dgn mengikuti org lain dan diperbolehkan berzikir dgn yang mudah2. Seperti: takbir, tasbih dan do’a-do’a lainnya yang disyariatkan.

4) Taubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa. Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta’atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah r.a, bahwa Nabi s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya” (Hadits Muttafaqun ‘Alaihi).

5) Banyak Beramal Shalih. Berupa ibadah sunnah seperti: solat, sedekah, jihad, membaca Al-Quran, amar maaruf nahi munkar dan lain sbg nya. Sebab amalan2 tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yg merupakan amal ibadah yg amat utama, kecuali jihad org yg tidak kembali dgn harta dan jiwanya.

6) Disyariatkan Pada Hari-Hari Itu Takbir Muthlaq. Iaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai solat Ied dan disyariatkan pula takbir muqayyad iaitu yg dilakukan setiap selesai solat fardu yg dilaksanakan dgn berjamaah: bagi selain jamaah haji dimulai dari sejak Fajar Hari Arafah dan bagi Jamaah Haji dimulai sejak zohor hari raya Qurban terus berlangsung hingga solat Ashar pada hari Tasyriq.

7) Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-Hari Tasyriq. Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim a.s, yakni ketika Allah Taala menebus putranya dgn sembelihan yg agung. Diriwayatkan bahwa Nabi s.a.w. “Berkurban dgn menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yg menyembelihnya dgn menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu”. (Muttafaqun ‘Alaihi).

8) Dilarang Mencabut Atau Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Org Yg Hendak Berkurban. Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah r.a bahwa Nabi s.a.w bersabda: “Jika kamu melihat hilal bulan ZulHijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya”. Dalam riwayat lain: “Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban”. Hal ini, mungkin, utk menyerupai org yg menunaikan ibadah haji yg menuntun hewan kurbannya. Firman Allah: “….. dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan…”. (al-Baqarah:196). Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi org yg berkurban saja, tidak termasuk isteri dan anak2nya, kecuali jika masing2 dari mereka berkurban dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yg rontok.

9) Melaksanakan Solat Aidil Adha Dan Mendengarkan Khutbahnya. Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka jangan lah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan ; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti ; nyanyi2an, main judi, mabuk2an dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama 10 hari.

10) Selain Hal-Hal Yang Telah Disebutkan Diatas. Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, zikir dan syukur kpd Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan ; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya. Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kpd jalan yg lurus. Dan selawat serta salam semoga tetap tercurah kpd Nabi Muhammad kpd keluarga dan para sahabatnya.

No comments:

Post a Comment