Dabbatul Ard adalah sejenis makhluk yang keluar dari perut bumi. Ia akan keluar ketika mana matahari terbit dari barat. Makhluk ini adalah makhluk yang kita tidak pernah lihat selama kita hidup. Jeritannya menakutkan orang-orang kafir tetapi tidak bagi mukmin. Dia akan menjerit di makam Nabi Ibrahim dan Hajaratul Aswad, Kemudian dia menghadap ke timur dan menjerit dengan suara yang keras dan kemudian ke barat.
Binatang melata ini akan keluar di Kota Mekah diantara gunung Safa dan Marwah dan dia akan berbicara dengan fasih pada manusia dan berkata "Sesungguhnya manusia sudah tidak percaya pada ayat-ayat Allah” dan dia akan berkata lagi “Baru hari ini engkau mahu solat?" Baru hari ini engkau bertaubat? Dan mungkin ada lagi beberapa ayat yang akan dia katakan yang pastinya dia akan berbicara.
Tugas Dabbatul Ard ini adalah untuk melabel setiap manusia yang ada ketika itu sebagai Mukmin dan Kafir. Dia membawa tongkat Nabi Musa As ditangan kirinya dan cincin Nabi Sulaiman As di jari kanannya. Jika dia menyentuh kita dengan cincin Nabi Sulaiman maka berserilah wajah kita dan nama kita akan bertukar menjadi Mukmin, tapi jika dia menggunakan tongkat Nabi Musa maka wajah kita akan berubah menjadi hitam dan nama baru kita ketika itu adalah Kafir. Tiada seorang pun yang terlepas dari dilabel.
Para manusia ketika itu hanya memanggil kita sebagai mukmin ataupun kafir, begitu juga dengan kita memanggil mereka. Jika yang ditegur itu adalah kafir maka mereka akan katakan "Wahai Kafir" jika mukmin "Wahai Mukmin”. Apapun nama kita orang tetap akan memanggil mukmin atau kafir.
Ibnu Zubair menyatakan binatang ini dengan terperinci, "Kepalanya seperti kepala kerbau, matanya seperti mata babi, telinganya seperti telinga gajah, tanduknya seperti tanduk rusa jantan, lehernya seperti leher burung unta, dadanya seperti dada singa, warna kulitnya seperti warna kulit harimau, pinggulnya seperti pinggul kucing, ekornya seperti ekor biri-biri jantan dan kakinya seperti kaki unta. Di antara sepasang persendinya sejarak 12 ukuran garis lurus.
Tengku Daeng Mawelle
No comments:
Post a Comment