Sunday, July 24, 2016

JANGAN PENUHI DENGAN DUNIA

Anak-anak sekalian, aku melihat aktivitimu bukanlah upaya untuk Muraqabah kepada Allah Azza wa-Jalla, yang sentiasa takut kepadaNya, tetapi lebih merupakan hubungan kaum jahat dan kehancuran, hubungan yang memisahkan diri dari Para Wali dan Para Sufi. Hatimu kosong dari Allah Azza wa-Jalla, dan kamu penuhi dengan kesenangan dunia, pendukungnya dan benteng2nya. Ingatlah bahwa rasa takut kepada Allah Azza wa-Jalla itu merupakan muatan yg menjaga hati dan menerangi qalbu, penjelas dan penafsir. 

Bila kamu terus demikian, maka kamu telah berpijak pada keselamatan dunia dan akhirat. Bila kamu ingat mati, akan sedikit sekali rasa senangmu pada dunia, dan kamu lebih banyak menghindari dunia. Siapa yang akhirnya adalah maut, bagaimana bisa gembira dengan suatu hal? Nabi Saw bersabda: “Setiap pejalan selalu ada tujuan, sedangkan tujuan setiap yg hidup adalah mati.” (Takhrij Ibnu Mubarak). 

Akhir setiap kegelisahan, kegembiraan, kekayaan, kefakiran, kesulitan, kemudahan, sakit dan lapar, adalah mati. Siapa yang mati, maka tegaklah kiamatnya, yang jauh menjadi sangat dekat dalam haknya. Semua yang ada pada dirimu sangat membingungkan. Singkirkanlah dari apa yang ada padamu itu dengan segenap hati, batin, dan rahsia batinmu. Dunia ini ada batas tertentu, dan kehidupanmu di akhirat tiada terbatas. Seriuslah dirimu agar hidupmu penuh dengan ketaatan. 

Bila kamu telah berbuat demikian, seluruh dirimu hanya untuk Tuhanmu Azza wa-Jalla. Maksiat itu adalah bangkitnya nafsu, dan taat itu adalah hilangnya nafsu. Raihan-raihan nafsu syahwat muncul dari nafsu, sedangkan mencegahnya adalah hilangnya nafsu tadi. Cegahlah kesenangan syahwatmu dan jangan mencarinya, kecuali berselaras dengan kepastian Allah Azza wa-Jalla, bukan berselaras dengan pilihan seleramu. Raihlah kesenangan nafsu dengan tangan zuhud secara paksa, maka tangan zuhud akan menggerakkanmu, dan kesenangan menyampaikan pada nafsu. 

Zuhud itu harus ada sebelum kamu tahu keadaan diri nafsu kamu. Zuhud berada di tengah gelap, sedangkan pencarian dan kesenangan terang itu sendiri adalah gelap. Jika kamu mampu keluar, kamu benar2 melihat terang. Kekuasaan itu adalah gelap, tetapi berpaku di hadapan Sang Empunya Kuasa adalah terang itu sendiri. Awal perkara hidupmu adalah gelap, bila ketersingkapan hati dari Allah Azza wa-Jalla tiba dan kamu berada di hadapanNya, maka perkara hidup kamu jadi terang. Bila cahaya rembulan makrifat datang terbukalah kegelapan Lailatul Qadar. Bila matahari ilmu pengetahuan pada Allah Azza wa-Jalla terbit, hilanglah kepastian2 darimu dan sirna kegelapan semuanya, maka akan jelas padamu apa dayamu dan mana yang jauh darimu, jelas pula dilema dan masalah sebelumnya. 

Lalu jelaslah perbedaan antara yang kotor dan yang bersih, apa yang ada dari Allah Azza wa-Jalla dan yang darimu sendiri. Kamu dapat membezakan mana kehendak makhluk dan mana kehendak Allah Azza wa-Jalla. Kamu pun melihat mana pintu makhluk dan mana Pintu Allah Azza wa-Jalla, kamu akan melihat sesuatu yang tak pernah dilihat mata, tak pernah terdengar telinga dan tak pernah terlintas di hati. 

Hatimu akan dipenuhi dengan makanan Musyahadah, dan meminum minuman kemesraan, dan memakai pakaian penerimaanNya, kemudian dikembalikan kepada Allah demi kemashlahatan makhluk, mengembalikan mereka dari kesesatan mereka dan hijrahnya mereka dari Tuhannya Azza wa-Jalla, kemaksiatan mereka, lalu dikembalikan pada kekukuhan benteng, penjagaan abadi dan keselamatan selamanya. 

Hai orang yang tidak memahami dan tidak percaya hal ini, kamu berpegang hanya pada kulitnya tanpa isinya, kulit kasar kering hanyalah layak bagi api neraka, kecuali kamu taubat, beriman dan membenarkan. Bila kamu bertaubat! Beriman dan membenarkan, maka dalam masa mudamu kamu dapatkan kebaikan, keselamatan dan kemanisan. Bila kamu tidak berbuat, kamu dapatkan di dalamnya kaca yang bakal membelah lisanmu, permainanmu dan hatimu. Terimalah kata2ku, aku sangat peduli padamu, kemarilah, jangan memusuhi aku, kerana tak ada kebencian antara diriku dengan dirimu. 

Kerana akulah tempat sujud bagi solatmu, dan untuk membuang najismu dan kotoranmu, aku hadapkan kamu pada jalan, aku siapkan makan dan minuman, dan aku lakukan ini utkmu, tanpa minta sedikitpun imbalan darimu. Kesenanganku adalah khidmat sebagaimana para penempuh menuju Allah Azza wa-Jalla. Bila pencarianmu benar kepada Allah Azza wa-Jalla, maka segalanya akan ditundukkan padamu. Kerana bila tujuan hamba dan pencariannya hanya bagi Allah Azza wa-Jalla, segalanya akan ditundukkan padanya. 

Anak-anak sekalian, jadilah dirimu org yg menasihati dirimu. Jangan mencari keperluan padaku dan selain aku. Nasihati lahir dan batinmu. Nasihati dirimu dgn terus menerus mengingat mati dan memutuskan hubungan dari perkara dunia. Bergantunglah kepada Tuhan semesta, Sang Maha Budi yang Agung dan Maha Tahu. Bergelayutlah pada tali rahmatNya dan rasa kasihNya, lalu jangan sibuk pada yg lainNya, kerana akan menjadi hijab bagimu terhadapNya. Sungguh yg membahagiakan aku bila kamu menerimaku dan menjadi sedih diriku bila tidak mau menerimaku. 

Kerana org beriman itu mendekat padaku, sedang kan orang munafik menjauh dariku. Hai org2 munafik, aku senantiasa berserasi dengan Allah Azza wa-Jalla dalam hal kemarahanNya pada kalian. Dia benar2 menjadikan nyala api neraka padaku untuk membakar kalian. Namun bila kalian menerima dan bertaubat, aku tidak akan berbuat apa-apa. Dan jika kamu sabar atas ucapanku yang kasar, aku jadikan api itu dingin dan sejuk nan damai. 

Sungguh celaka kalian ini? Bagaimana taatmu hanya pada lahiriyah, sementara maksiatmu memenuhi batinmu. Dalam waktu dekat kamu akan dijemput maut dan derita, lalu dipenjara dalam penjara neraka Allah Azza wa-Jalla. Dan kamu wahai orang-orang yang sangat membatasi amal ibadah, apa yang kamu miliki? Kalian malah rela dengan kebatilan, siang dan malam, lalu kamu menginginkan anugerah dari sisi Allah dengan cara yang singkat? Bersegeralah untuk melakukan aktiviti amaliah, berarti kalian telah mengembalikan dirimu. 

Setiap yang masuk selalu bingung, dan yang lain sedang membersihkan kotoran. Bila kamu bertaubat haruslah dari awal hingga akhir. Hai orang-orang yang menjauhkan untuk berbakti pada Tuhannya. Wahai orang yang merasa cukup dengan fikiran-fikirannya, dan menolak pandangan para Sufi, para Nabi, para Rasul dan orang-orang solih. Wahai orang yang berpegang pada makhluk, bukan pada Allah Azza wa-Jalla, dengarkan sabda Nabi Saw: “Terlaknat, terkutuk, orang yang keteguhannya justru pada makhluk yang sama dengannya.” 

Janganlah kamu memburu dunia, juga jangan membenci sesuatu dari dunia, kerana hal demikian bisa merusak hatimu sebagaimana madu dirusak oleh cuka. Celaka! Kamu menggabungkan cinta dunia dgn kesombongan, dua-duanya adalah perilaku yang tidak membuat org bahagia selamanya, jika org itu tidak mau taubat dari dua hal itu. Jadilah org yg berakal sihat, siapa dirimu, apa dirimu, dari apa kamu dicipta, untuk apa kamu dicipta? 

Jangan sombong, kerana tidak ada yang sombong kecuali orang bodoh pada Allah Azza wa-Jalla, RasulNya dan org2 solih. Hai orang yang sempit akalnya, kamu mencari keluhuran dengan kesombongan, kalian pasti akan terbalik. Kerana Nabi saw, bersabda: “Siapa yang rendah hati kepada Allah, maka Allah Azza wa-Jalla akan meninggikan darjatnya, dan siapa yang sombong Allah akan merendahkan darjatnya.” (HR. Imam Ahmad).(Syeikh Abdul Qadir Al Jilani).

No comments:

Post a Comment