Al-Hasan Al-Bashri mengatakan, “Ada lima macam manusia di dunia ini:
1) Para ulama; mereka adalah ahli waris para nabi.
2) Para zahid; mereka adalah orang-orang yang rendah hati.
3) Para pejuang; mereka adalah pedang-pedang Allah.
4) Para pedagang; mereka adalah orang-orang kepercayaan Allah.
5) Para raja; mereka adalah para penjaga manusia.
Jika orang alim menjadi tamak dan senang mengumpulkan harta, maka siapa yang akan menuntun kaum muslimin?
Jika orang zahid menjadi cintai dunia, maka kepada siapa kaum muslimin akan mengambil petunjuk?
Jika pejuang menjadi orang yang riak (sementara amalan orang riak tidak akan diterima oleh Allah) maka siapa yang akan mengalahkam musuh?
Jika pedagang menjadi penghianat, maka siapa lagi orang yang dapat dipercaya?
Jika penguasa menjadi serigala yang buas, maka siapa yang akan menjaga kambing-kambing ternak?”
Jadi, tidak akan ada manusia yang akan celaka, kecuali kalau para ulama mencari muka, para zahid mencintai dunia, para pejuang bersikap ria, para pedagang berkhianat, dan para penguasa menzalimi. Allah Swt. berfirman, “Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.”(QS As-Syu’ara[26]:227).
Ibn ‘Abbas r.a. meriwayatkan, “Jika ilmuan (ulama) menjaga ilmunya dan mewariskannya kepada keluarganya, maka mereka akan dapat membuat orang-orang yang hidup sezamannya menjadi baik. Sayangnya, mereka mencurahkan ilmunya untuk meraih keuntungan dunia, akibatnya mereka pun diremehkan oleh orang-orang di dunia.”
Katsir ibn Malik r.a. menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mencari ilmu dengan tujuan untuk mendebat para ulama, memperdaya orang-orang bodoh, atau mengelabui manusia, maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka” (HR al-Tirmidzi dan Ibn Majah). (Syekh 'Abd al-Hamid Anquri dalam Munyah al-Wa‘izhin wa Ghunyah al-Muta’azhzhin).
No comments:
Post a Comment