Saturday, March 12, 2016

MENJALIN HUBUNGAN DENGAN ALLAH

Syekh Ibnu Arabi menuturkan: “Seorang shaleh pernah berwasiat kepada seseorang, “Berhati-hatilah engkau agar tidak terputus dari-Nya. (Karena jika engkau terputus dari-Nya), maka engkau akan tertipu.” Orang itu bertanya, “Bagaimana hal itu dapat terjadi?”

Orang yang shaleh itu menjawab, “Karena, orang yang tertipu adalah orang yang memandang anugerah-Nya saja, Ia terputus dan tak bisa memandang-Nya. Manusia terikat dengan kesenangan dunia, sedangkan orang-orang tulus dan benar (Shiddiqin) terikat dengan Pemberi anugerah.”

Selanjutnya, seorang shaleh itu berkata, “Tanda terikatnya hati mereka dengan anugerah-Nya adalah permohonan mereka kepada anugerah-Nya. Dan, di antara tanda-tanda terikatnya kalbu orang-orang yang tulus dan benar (Shiddiqin) dengan Pemberi anugerah ialah bahwa anugerah tercurah kepada mereka, tetapi mereka justru melupakannya. Jadikanlah sandaranmu kepada Allah di dalam keadaan itu, dan bukan atas keadaan itu. Pahamilah, kerena itu ini termasuk tauhid pilihan.” (Syekh Ibn ‘Arabi dalam Al-Washaya). 

SYARAT KEIMANAN KEPADA ALLAH

Benarkah kita memiliki persyaratan keimanan yang kuat? Benarkah kita mempunyai rasa takut kepada Allah? Jangan-jangan itu hanya akal-akalan semata? Atau pura-pura takut? Khauf (takut) adalah syarat keimanan kepada Allah SWT. Menurut Imam Al-Ghazali terdapat 4 indikator rasa takut:

1) Mengingat dosa-dosa yang telah dikerjakan dan mengingat ketidakberdayaan untuk melawan agar tidak melakukan kezaliman.

2) Mengingat beratnya siksa Allah bagi orang-orang yang durhaka dan mengakui dengan sepenuh hati bahwa dirinya pasti tidak akan kuat menghadapi penderitaannya.

3) Mengingat kelemahan diri untuk menanggung sakitnya siksa.

4) Ingat akan kekuasaan Allah terhadap semua makhluk-Nya.

Syaikh Sahal mengatakan, "Sempurnanya iman seseorang itu dengan ilmu, dan sempurnanya ilmu adalah dengan takut.Tidak cukup iman seseorang bila tidak disertai ilmu. Dan tidak cukup ilmu seseorang jika tidak punya perasaan takut. Allah SWT berfirman,"Hanya hamba Allah yang berilmu saja yang dapat mempunyai perasaan takut kepada Allah."(QS Fathir 35: 28). (Imam Al-Ghazali dalam Minhajul Abidin). 

No comments:

Post a Comment