Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Wahai anak muda! Engkau harus mempraktikkan pengabdian yang tulus (ikhlash al-ʽamal) kepada Allah dalam shalatmu, puasamu, pelaksanaan hajimu, pembayaran zakatmu, dan dalam segala sesuatu yang engkau lakukan. Engkau harus menjalankan komitmen kepada-Nya sebelum engkau sampai di hadirat-Nya. Komitmen ini memerlukan sikap pengabdian yang tulus, pengukuhan dalam tauhid, mengikuti dengan setia Sunnah Nabi Saw. dan komunitas Islam (jamaʽah), kesabaran dan sikap syukur, dan kesiapan untuk mempercayakan urusan-urusanmu kepada Tuhanmu. Dalam hubungan dengan makhluk-makhluk, ia memerlukan sikap penolakan, dan dalam hubungan dengan-Nya, ia memerlukan sikap mencari.
Terhadap semua yang selain-Nya, ia memerlukan sikap tak acuh, dan terhadap-Nya, ia memerlukan sikap pendekatan pengabdian dengan hatimu dan wujud terdalammu (sirr). Ia memerlukan perasaan keterlepasan dari segala sesuatu yang lain, dan menuntut perasaan cinta dan kerinduan kepada-Nya. Setelah itu Dia pasti akan menganugerahimu kedekatan-Nya dan anugerah-Nya yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terlintas dalam pikiran dan hati manusia.
Menempuh jalan ini akhirnya akan membawamu kepada Tuhanmu. Jika iblis mendatangimu dan mencoba membuatmu mengubah jalanmu, engkau harus memohon pertolongan kepada-Nya, agar Dia mengusirnya jauh-jauh darimu. Engkau harus meminta tolong kepada-Nya, seperti halnya orang-orang sebelummu meminta tolong kepada-Nya di masa mereka.
Engkau harus mengerjakan pekerjaanmu dengan baik, kemudian berbaik sangka kepada Tuhanmu. Berbaik sangkalah kepada-Nya dan berbuatlah sebaik-baiknya untuk menaati-Nya dengan selayaknya, sebab nantinya Dia akan banyak berurusan denganmu. Banyak kebaikan ditemukan dalam sikap berbaik sangka (husnuzh zhann) kepada Allah, kepada nabi-nabi-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada orang-orang saleh di antara hamba-hamba-Nya”. (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Jala Al-Khathir).
No comments:
Post a Comment