Setelah ikut 3 hari khuruj, seorang Doktor telah jos, setiap pasien yg berobat padanya disuruhnya solat dulu. Ajibnya setiap pasien yg berobat padanya sembuh. Allahuakbar. Sejak pulang dari itikaf di masjid selama 3 hari bersama jamaah dakwah, Dr. Agus menjadi pribadi yg berbeda. Sedikit2 bicaranya Allah, sedikit2 Rasulullah. Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur nabi katanya. Rupanya pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul2 berkesan baginya. Ada semangat baru. Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung.
Dia selalu teringat2 dgn kalimat yg dibicara kan amir jamaah. “Obat tidak dapat menyembuhkan, yg menyembuhkan adalah Allah. Obat bisa karena berhajat kepada Allah, krn sunnatullah. Sedang Allah menyembuhkan tidak berhajat melalui obat. Allah bisa menyembuh kan dengan obat atau bahkan tanpa obat. Yg menyembuhkan bukanlah obat, yg menyembuhkan adalah Allah”. Dia pun merenung, bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya utk memberi kesembuhan. Yg memberi kesembuhan adalah Allah.
Sejak itu sebelum memeriksa pasiennya, beliau selalu bertanya. “Bapak sebelum kesini sudah ijin dulu kepada Allah?” atau “sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah?” atau “sudah lapor dulu kepada Allah?” Jika dijawab belum (dan kebanyakan memang belum), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, dan sholat 2 rakat di tempat yg telah disediakan. Jika memberikan obat, beliaupun berpesan dgn kalimat yg sama bahwa obat tidak bisa menyembuhkan, yg menyembuhkan adalah Allah.
Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah dan sbg ikhtiar dan sunnatullah agar Allah mau menyembuhkan. Ajaib, banyak pasien yg sembuh. Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi ‘Yakin” yang diberikan beliau, menjadi sehat. Pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta utk solat 2 rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kpd Allah), ketika selesai solat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat.
Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh? Dr. Agus katakan bisa jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yg gersang karena jauh dari Allah. Efek lain adalah pasiennya pulang dlm keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, namun batinnya pun terobati. Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah zikir, Quran, Wudhu, Sholat, doa dan Allah. Pernah ada pasien yang jantungnya bermasalah dan harus dioperasi.
Selain Yakin, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalo bisa sholat 2 rakaat, berdoa, ber zikir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan. Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya.
Ada juga pasien yg ginjalnya bermasalah. Beliau minta agar pasien tersebut amalkan sunnah makan dan sunnah di dalam wc. Makan dgn duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air). Kemudian buang air kecil dgn cara duduk sunnah, menguras habis2 kencing yg tersisa dgn berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dgn bersih. Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kpd org tersebut. Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik dan beresiko mengurangi pendapatan beliau. Namun Dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dgn kalimat yg sama dgn redaksi yg berbeda, bahwa “sakitnya pasien tidak dpt mendtgkan rezeki, yg memberi rezeki adalah Allah. Allah juga bisa mendtgkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien”.
Enam bulan berikutnya seorang pasien yg pernah sembuh karena diminta solat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umrah bulan depan. Dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi ingin sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dgnnya. “Rudi, bapak ini mengajak kita utk umrah bulan depan, kamu bersedia?”. Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh. “Sebelum menjawab, saya ijin solat dulu pak” ucapnya lirih. Solat yg lama sekali, spt nya ini solat dia yg paling khusu’. pelan, terdengar dia terisak-isak dlm doanya.
No comments:
Post a Comment