Sunday, January 19, 2014

AIR DAN AL-QURAN

Dalam kehidupan, air adalah salah satu elemen terpenting dari beberapa elemen yang ada. Mulai dari tumbuhan, haiwan hingga manusia, kehidupan semuanya bergantung pada jumlah air yang ada. Dari hasil sebuah penelitian, diketahui bahawa ternyata manusia mampu bertahan hidup tanpa makanan selama 10 sampai 14 hari dan mampu bertahan tanpa air hanya 3 sampai 5 hari. Dari hasil penelitian tersebut boleh kita simpulkan sejauh mana air itu penting bagi kita. Mahabesar Allah yang telah menciptakan air dengan sifat-sifatnya yang begitu kompleks dan dengan segala manfaatnya yang begitu penting.

Seperti yang kita ketahui, air adalah bahagian yang terbentuk dari dua elemen kimiawi: hidrogen dan oksigen. Ia memilik struktur molekul yang sederhana ( H2O), serta terdapat pada benda-benda padat, cair dan gas. Sifat-sifat lahiriah dan kimiawinya luar biasa kompleks, dan memiliki memampuan yang penting dalam melarutkan bahan-bahan lain. Kemampuannya inilah yang sangat diperlukan oleh seluruh organisme hidup.

Selain dijadikan objek yang harus dipikirkan oleh orang-orang kafir sehingga mereka mau beriman, penyebutan air dalam al-Qur’an terdapat di banyak surat dan ayat dengan kandungan isyarat makna yang beragam.

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ

“Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30).

Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan, “Asal mula segala sesuatu yang hidup adalah air.”

Abu Hurairah r.a berkata kepada Rasulullah s.a.w, “Wahai Rasulullah, ketika melihatmu, aku merasakan kebahagiaan dan kepuasan di dalam diriku. Beritahulah aku tentang segala sesuatu.” Rasulullah s.a.w bersabda, “Segala sesuatu diciptakan dari air.” Abu Hurairah berkata lagi, “Beritahu aku tentang amalan yang bila aku kerjakan, aku akan masuk surga.”Rasulullah SAW bersabda, “Sebarkan salam, beri makan orang miskin, sambung silaturrahim, bangun malam dan solatlah, engkau akan masuk surga dengan selamat,” (HR. Ahmad).

Dalam Tafsir al-Jalalain disebutkan, “Kami jadikan dari air” yang turun dari langit dan yang keluar dari dalam tanah, “Segala sesuatu yang hidup,” air membuat tanaman-tanaman yang tumbuh boleh tetap hidup, “Maka mengapakah mereka tidak beriman” meyakini keesaanKu?

Sayyid Quthb, dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an mengatakan bahwa kalimat “dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup” membuat fakta penting bahwa para ilmuwan harus mempertimbangkan satu fakta yang besar ini; faktanya adalah air merupakan sumber kehidupan. 

Sebab, meskipun tidak ada teori-teori ilmu pengetahuan tentang itu, ayat-ayat al-Qur’an tetaplah benar. Selama lebih dari 13 abad Al Quran berusaha membimbing orang-orang kafir pada keajaiban ciptaan Allah s.w.t di alam semesta. Lalu mengapa mereka tidak beriman? Padahal, segala sesuatu yang ada di sekeliling mereka membuktikan keberadaan Sang Pencipta.

Dr. Zaghlul an-Najjar menyebutkan tiga implikasi saintifik ayat ini:

1). Keberadaan air mendahului keberadaan seluruh organisme hidup. Seluruh penelitian geologi membuktikan usia bumi sekitar lebih dari 4.6 billion tahun. Fosil makhluk hidup paling tua yang ditemukan sekitar 3.8 billion tahun. Artinya, waktu untuk mempersiapkan permukaan bumi hingga boleh ditempati makhluk hidup sekitar 800 juta tahun. Allah Mahakuasa melakukan segala sesuatu dengan sangat mudah. 

Namun proses penciptaan memerlukan masa yang lama agar manusia boleh mengikuti sistem yang Allah s.w.t tetapkan di alam semesta; agar mereka bisa memanfaatkannya untuk membangun kehidupan sebaik mungkin. Sebab, waktu dan tempat manusia berada berada di dalamnya merupakan batasan, dan diciptakan oleh Allah s.w.t juga. Sesuatu yang yang diciptakan tidak akan pernah mampu melampaui Penciptanya. Allah s.w.t berada di atas segala sesuatu yang Dia ciptakan, termasuk benda, tenaga, waktu, dan tempat.

Salam masa yang panjang ini, saat bumi dipersiapkan untuk menerima kehidupan, Allah s.w.t menciptakan gunung berapi, yang merupakan alasan utama bagi terbentuknya lapisan batu (litosfer), lapisan air (hidrosfer), dan udara (atmosfer) pada bumi. Selain itu, aktivitas vulkanik yang meluas mendorong terbentuknya rangkaian pegunungan dengan dikeluarkannya lava dan magma dari bawah kerak bumi, sampai bumi benar-benar siap menerima kehidupan.

2). Allah menciptakan jenis kehidupan pertama dalam air, karena pada tahap tersebut, air adalah sekitaran yang paling sesuai untuk kehidupan. Penelitian di bidang Paleontologi menunjukkan, kehidupan di dasar laut muncul secara merata sekitar 3.36 billion tahun (antara 3.8 tahun hingga 440 juta tahun yang lalu) sebelum penciptaan jenis tumbuhan pertama di daratan.

3). Penelitan di bidang Geologi membuktikan, penciptaan tumbuhan berlangsung sebelum penciptaan berbagai jenis binatang. Oleh karena itu, penciptaan tumbuhan dasar laut pun berlangsung sebelum penciptaan berbagai jenis binatang dasar laut. Penciptaan tumbuhan darat juga berlangsung sebelum penciptaan binatang darat. Semua jenis kehidupan ini diciptakan lebih dulu sebelum manusia.

Alasan untuk urutan penciptaan ini sangat jelas: manusia memerlukan tumbuhan dan haiwan sebagai zat, lagi pula, manusia dan haiwan-haiwan sama-sama bergantung pada tumbuhan sebagai makanan. Tumbuhan memainkan peranan kunci dalam membekalkan atmosfera bumi dengan oksigen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup.

Fakta ilmiah moden ini telah dimuat dalam al-Qur’an lebih dari 13 abad yang lalu, dan menjadi bukti bahwa al-Qur’an adalah firman Allah yang disampaikan kepada manusia melalui nabiNya, Muhammad s.a.w. 

Jadi saudaraku, apalagi yang membuatmu harus ragu dengan al-Qur’an?

No comments:

Post a Comment