Thursday, January 16, 2014

DEBAT DILARANG NABI: MENGAPA?

Bertengkar atau berdebat tentang hal kecil yang tidak penting, apalagi ditambah dengan banyak berdebat tentang hal-hal yang tidak bermanfaat, merupakan tindakan yang boleh menyakiti hati orang yang diajak bicara, juga menganggap bodoh serta kemungkinan terjerumus pada perbuatan mencaci orang yang diajak bicara.

Tindakan demikian itu, secara tidak langsung, juga memberikan sanjungan terhadap diri sendiri dan mengira kalau dirinya lebih bersih dan lebih baik, karena memiliki kelebihan dalam hal kepandaian dan kecerdikan.

Bertengkar dengan orang bodoh, hanya akan menimbulkan kejengkelan hati. Sedangkan bertengkar dengan orang arif secara kejiwaan, tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali rasa jengkel dan benci terhadap lawan. Tapi apabila sudah terjadi pertengkaran, Rasulullah s.a.w menganjurkan agar menghentikannya, baik bagi yang merasa salah maupun benar.

Dalam kehidupan yang paling utama untuk berjaga-jaga adalah bisikan dan pujukan syaitan. Sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fi al-arabi), tiap orang memiliki tugas untuk menyebarkan dan mempertahankan kebenaran. Islam melarang bersifat fanatik terhadap pendapat perseorangan, kelompok atau golongan apalagi sampai terjebak pada sikap yang cenderung merendah-rendahkan atau menghina pendapat orang atau kelompok lain dan merasa dirinya paling benar.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ

"(Iaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas keampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa" (QS: An-Najm Ayat: 32)

No comments:

Post a Comment