Kematian seseorang tidak dapat ditebak bila dan dimana. Seperti yang dialami, Taslim Rivai (63),salah seorang tokoh masyarakat Malili, Kabupaten Luwu Timur.
Usai membawakan khutbah Jumaat (25/5) kemarin di Masjid Al-Ikhlas Desa Baruga Malili, Taslim tiba-tiba oleng. "Sesaat turun dari mimbar, almarhum nyaris rubuh dan beberapa jamaah segera memapah. Namun tak lama berselang beliau menghembuskan nafas terakhir," tutur Ustad. Dahlan, salah seorang kolega almarhum yang duduk berdampingan sebelum dimulainya prosesi solat Jumaat. Informasi yang dihimpun menyebutkan, Taslim, diduga terkena serangan jantung, apalagi sebelumnya almarhum pernah menjalani operasi jantung di rumah sakit.
"Kami sangat terkejut dengan kejadian yang dialami Pak Taslim karena sangat mendadak. Kami kehilangan tokoh masyarakat yang sentiasa memberi pencerahan dan solusi yang bijak terhadap setiap permasalahan," ujar Fahruddin, imam masjid Besar Jami Malili.
Almarhum Taslim meninggalkan 7 orang anak. Sejumlah tokoh masyarakat Luwu Timur nampak hadir di rumah duka guna memberi penghormatan terakhir. Semasa hidupnya, almarhum dikenal sangat dekat dengan masyarakat, khususnya jamaah masjid yang ada di Malili. Jenazah almarhum rencananya akan dimakamkan Sabtu (26/5) hari ini. see the source : UPEKS
KHATIB MENINGGAL SAAT KHUTBAH JUMAAT DI ACEH
Peristiwa meninggalnya khatib saat khutbah juga pernah terjadi di Aceh (Jum'at, 16 September 2012).Tgk Budiman (53) khatib Solat Jumaat di Masjid Al Muttaqin, Desa Ie Beudoh, Kecamatan Seunagan Timur, meninggal dunia saat menyampaikan khutbah Jumaat, (16/9) siang tadi di masjid tersebut.
Ratusan jamaah yang sebelumnya sedang khusuk mendengarkan khutbah langsung panik ketika Tgk Budiman tiba-tiba ambruk di atas mimbar. Melihat kejadian itu, sejumlah jamaah solat Jumaat langsung memboyong khatib ke ruang tunggu khatib.
Keterangan yang berhasil dikumpulkan Serambi, dari sejumlah jamaah menyebutkan, Tgk Budiman pada khutbahnya sempat membahas tentang tiga dunia yang dijalani oleh setiap manusia di muka bumi mulai dari alam kandungan, alam dunia serta alam akhirat. Namun, memasuki fase di antara dua khutbah dan sedang mengucap kalimat La Ila Ha Illallah, tiba-tiba ia terjatuh dan meninggal dunia.
Melihat kondisi tersebut, Tgk Balukia Wahyu kemudian menuntaskan khutbah Jumaat yang merupakan salah satu rukun wajib yang dilaksanakan untuk ibadah Jumaat.
Usai menjalani ibadah solat Jumaat, sejumlah warga dengan wajah berduka langsung memboyong jenazah Tgk Budiman ke kediamannya. Tgk Budiman dikebumikan di desa Ie Beudoh di pemakaman desa. Dan ratusan warga ikut menghadiri acara pemakaman tersebut.
SUMBER : ACEH
Seorang Professor Meninggal Saat Khutbah Idul Fitri
Rabu, 31/08/2011
BANDUNG, (PRLM).- Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Prof. Dr. H. Hendi Suhendi meninggal dunia secara mendadak ketika memberikan khutbah Idul Fitri di sebuah masjid di Kab. Majalengka, Rabu (31/8) sekitar pukul 7.00 WIB. Diduga Prof. Hendi meninggal akibat serangan jantung.
Menurut staf Humas UIN SGD, H. Aep, kepergian Prof. Hendi yang secara mendadak membuat civitas academica UIN SGD amat kehilangan. "Tak ada firasat apa pun bahkan Prof. Hendi masih sempat hadir dalam pelantikan lima dekan baru di lingkungan UIN SGD pada Sabtu (27/8) lalu," katanya.
Rekan Almarhum, H.Usep Dedi Rustandi, juga membenarkan kejadian tersebut yang kemungkinan besar akibat serangan jantung. "Almarhum merupakan mantan dekan Fakultas Syariah. Kami mendoakan agar amal-amal Almarhum diterima Allah SWT," katanya. (A-71/das)
No comments:
Post a Comment