Kalau pernah tengok cerita "Pirates Of The Carribean: On Strange Tides”. Di dalam cerita ini mereka mencari "Fountain Of Youth" ataupun dikenali sebagai Telaga Kehidupan Abadi. Orang sepanyol pula menggelarnya "Aqua De Vida”, sesiapa yang minum air itu akan hidup kekal abadi dan tidak akan tua.
Sebenarnya telaga itu sememangnya wujud. Raja Iskandar Zulkarnain dan Nabi Khidir berserta orang-orang Raja Iskandar Zulkarnain pernah mencarinya dan hanya Nabi khidir yang ketika itu ditakdirkan oleh Allah untuk menemuinya dan meminum air itu. Ramai yang mencari air ini dari zaman berzaman dari serata dunia. Antaranya ialah Julius Caesar, Pharaoh-Pharaoh, Maharaja Shih Huang, King Sargon, Napoleon Bonaparte dan Juan Ponce De Leon.
Dari mana bermulanya kewujudan "Air Abadi" ini? Al-kisahnya bermula. Pada ketika Raja Iskandar Zulkarnain pada tahun 322 S.M. berjalan di atas bumi, Allah SWT mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rofa’il untuk mendampingi Raja Iskandar Zulkarnain. Di tengah perjalanan mereka berbincang-bincang.
Raja Iskandar Zulkarnain berkata kepada malaikat Rofa’il, “Wahai malaikat Rofa’il ceritakan kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit ”,
Maka malaikat Rofa’il berkata, “Ibadah para mailaikat di langit di antaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya."
Kemudian Raja Iskandar Zulkarnain berkata, “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah."
Lalu malaikat Rofa’il berkata, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air bumi, namanya ‘Ainul Hayat’ yang bererti, sumber air hidup. Maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia mohon kepada Allah agar dimatikan."
Kemudian Raja Iskandar Zulkarnain bertanya kepada malaikat Rofa’il, “Apakah kau tahu tempat “Ainun Hayat itu?”.
Malaikat Rofa’il menjawab, “Sesungguhnya Air Kehidupan itu berada di bumi yang gelap,”
Setelah Raja Iskandar Zulkarnain mendengar jawapan malaikat Rofa’il tentang Air Kehidupan itu, Maka Raja Iskandar Zulkarnain segera mengumpulkan para alim ulama. “Wahai para alim ulama, tahukah kalian dimanakah letak Air Kehidupan itu?” Tanya Raja Iskandar Zulkarnain.
Para Ulama menjawab, “Kami tidak mengetahuinya wahai baginda, Hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui,”
Dan pada ketika itu salah seorang ulama berkata, “Wahai baginda, Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat Nabi Adam Alayhi salam bahwa baginda berkata sesungguhnya Allah SWT meletakkan Air Kehidupan itu di bumi yang gelap,”
Raja Iskandar Zulkarnain berkata, "Ya tapi Dimanakah bumi yang gelap itu?”
Ulama itu menjawab, "Di tempat terbitnya matahari,"
Kemudian Raja Iskandar Zulkarnain perintahkan para pengawalnya dengan segera untuk menyiapkan segala keperluan untuk mencari dan mendatangi tempat Air Kehidupan itu.
Raja Iskandar Zulkarnain bertanya kepada Hulubalangnya, “Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap?”
Hulubalang itu menjawab, “Kuda betina yang masih perawan,”
Justeru Raja Iskandar Zulkarnain mengarahkan para tenteranya mengumpulkan seribu kuda betina yang masih perawan dan 6 ribu orang tentera bersama dengan para ahli ilmuwan Islam. Dan di antaranya rombongan ini Penasihat atau Bendaharaatau Perdana Menteri Raja Iskandar Zulkarnain juga turut serta iaitu Nabi Khidir Alayhi Salam.
Perjalanan Mencari Air Kehidupan pun bermula, Maka berangkatlah Raja Iskandar Zulkarnain dan Nabi Khidir Alayhi Salam dan para Tentera dan Ilmuwan Islam. Setelah sekian lama mencari, akhirnya mereka mengetahui tempat terbitnya matahari. Mereka pun menuju arah terbitnya matahari tersebut. Perjalanan ke tempat tujuan tersebut memakan masa 12 tahun lamanya untuk sampai di bumi yang gelap itu. Gelapnya bukanlah seperti di waktu malam hari, Melainkan gelap kerana ada pancaran seperti asap.
Raja Iskandar Zulkarnain begitu teruja dan sudah tak sabar lagi hendak masuk ke tempat gelap itu, Namun salah seorang ahli Ilmuwan mencegahnya dan berkata kepada Raja Iskandar Zulkarnain, “Wahai Baginda, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk ke tempat gelap ini, kerana boleh jadi tempat yang gelap ini berbahaya.”
Raja Iskandar Zulkarnain berkata, “Kita tetap harus masuk, Diamlah dan tunggulah kalian di sini selama 12 tahun. Jika aku datang kembali kepada kalian dalam masa itu, Maka kedatanganku terhadap kalian adalah baik. Dan jika aku tidak kembali dalam tempoh 12 tahun, Maka pulanglah kalian kembali ke negeri kalian”.
Raja Iskandar Zulkarnain bertanya kepada Malaikat Rofa’il, “Wahai Rofail, Apabila kita melalui tempat gelap ini, Apakah kita dapat melihat orang?”
Malaikat Rofa’il menjawab, "Sudah tentu Tidak dapat lihat, Akan tetapi aku akan memberimu sebuah mutiara.Jika mutiara itu diletak atas bumi, maka mutiara itu akan menjerit dengan suara yang keras dan kuat, maka dengan demikian orang kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada mu,”
Maka kemudian akhirnya berjalanlah Raja Iskandar Zulkarnain bersama orangnya masuk ke tempat yang gelap itu sambil menunggang kuda masing-masing. Selama 18 hari lamanya tidak pernah melihat matahari dan bulan, Tidak pernah melihat malam mahupun siang. Tidak pernah melihat burung dan binatang liar, Ketika itu Nabi Khidir Alayhi salam juga masuk mendapampingi Raja Iskandar Zulkarnain.
Pada saat mereka di dalam, Maka Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Khidir Alayhi Salam “Bahwa sesungguhnya Air Kehidupan itu berada di sebelah kanan jurang dan Air Kehidupan ini Aku khususkan untuk kamu.”
Setelah Nabi Khidir Alayhi salam menerima wahyu itu, Beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya, “Berhentilah kalian di tempat masing-masing dan jangan kalian meninggalkan tempat kalian sebelum aku datang kepada kalian.”
Kemudian Nabi Khidir Alayhi Salam berjalan menuju ke kanan jurang hingga beliau menemukan Air Kehidupan itu. Beliau turun dari kudanya, Menanggalkan pakaiannya dan turun ke kolam Air Kehidupan tersebut. Beliau mandi dan minum air sumber kehidupn tersebut, Air itu lebih putih dari susu dan beliau merasakan bahwa airnya lebih manis daripada madu dan wangi seperti kasturi.
Sesudah mandi Nabi Khidir Alayhi Salam keluar menuju ke rombongannya, Dan tiada siapa yang tahu dan nampak bahwa Nabi Khidir telah pun menjumpai dan meminum air itu.
Tengku Daeng Mawelle
No comments:
Post a Comment