Oleh Dr. Muhaimin Ashuri
Segala puji hanya bagi Allah s.w.t. Selawat dan salam semoga selalu tercurah kpd Rasulullah s.a.w, Para Sahabat dan seluruh kaum Muslimin yg sentiasa berpegang teguh pada sunnah baginda sampai Hari Kiamat. Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas’ud r.a, Nabi s.a.w bersabda:
يَجْمَعُ اللهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ لِمِيْقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُوْمٍ قِيَامًا أَرْبَعِيْنَ سَنَةً شَاخِصَةً أَبْصَارُهُمْ يَنْتَظِرُوْنَ فَصْلَ الْقَضَاءِ
“Allah mengumpulkan semua manusia dari yg pertama sampai yg terakhir, pada waktu hari tertentu dlm keadaan berdiri selama 40 tahun. Pandangan2 mereka menatap (ke langit), menanti pengadilan Allah.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya dan ath-Thabrani).
Syafaat Al-Kubra - Kaum muslimin rahimakumullah, peristiwa di Padang Mahsyar sangatlah dahsyat. Di hari itu, Allah Ta’ala mengumpulkan seluruh makhluk-Nya, yang pertama sampai terakhir di satu tanah luas yang datar. Matahari didekatkan dengan jarak satu mil sehingga manusia benar2 mengalami kesusahan dan kesedihan. Ketika kesusahan yang mereka rasakan semakin memuncak, akhirnya mereka mencari orang yg dapat memberikan syafa’at, agar Allah Ta’ala segera mempercepat keputusan-Nya.
Mereka pun akhirnya berusaha mendatangi Nabi Adam, kemudian Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa bin Maryam untuk meminta syafa’at darinya, namun mereka semua menolaknya. Pada akhirnya mereka datang kepada Rasulullah s.a.w, untuk meminta syafaat dari beliau. Dengan izin Allah Ta’ala, Rasulullah s.a.w memberikan syafaat kepada umat manusia, agar mereka diberi keputusan. (HR Bukhari)
Mereka pun akhirnya berusaha mendatangi Nabi Adam, kemudian Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa bin Maryam untuk meminta syafa’at darinya, namun mereka semua menolaknya. Pada akhirnya mereka datang kepada Rasulullah s.a.w, untuk meminta syafaat dari beliau. Dengan izin Allah Ta’ala, Rasulullah s.a.w memberikan syafaat kepada umat manusia, agar mereka diberi keputusan. (HR Bukhari)
Yaumul Hisab - Yaumul hisab atau hari perhitungan amal adalah hari dimana Allah memperlihatkan kepada hamba2Nya tentang amal mereka. Allah Ta’ala berfirman:
(إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (26
“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah: 25 – 26).
Rasulullah s.a.w sering berdoa di dalam sholat dengan mengucapkan:
اَللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرَا
Allahumma haasibni hisaaban yasiiro (Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah).”
Kemudian Aisyah r.ha bertanya tentang apa itu hisab yang mudah? Rasulullah s.a.w menjawab: “Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barangsiapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (Diriwayatkan oleh Ahmad)
Apakah binatang juga dihisab? - Sesungguhnya makhluk yang pertama kali diadili oleh Allah Ta’ala adalah binatang, bukan manusia ataupun jin. Allah Ta’ala berfirman:
(وَإِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْ (5
“Dan apb binatang2 liar dikumpulkan.” (QS. At-Takwir: 5), yakni dikumpulkan di hari Kiamat utk diadili.
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ طَائِرٍ يَطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلاَّ أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ
(شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ (38
“Dan tiadalah binatang2 yang ada di bumi dan burung2 yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) sepertimu. Tiadalah Kami lupakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab kemudian kepada Rabb-lah mereka dihimpunkan” (QS. Al-An’aam: 38). Syaikh Muhammad bin Sholih al-‘Utsaimin rah mengatakan: “Pada hari Kiamat kelak, seluruh binatang akan dikumpulkan, sedangkan manusia menyaksi kannya. Kemudian binatang2 itu diadili, sehingga binatang yg tidak bertanduk akan menuntut balas terhadap binatang bertanduk yg telah menanduknya di dunia. Setelah binatang tersebut diqishosh, Allah akan mengubahnya menjadi tanah. Allah melakukannya utk menegakkan keadilan di antara makhluk-Nya.” (Tafsiir Juz ‘Amma, hal. 70).
Hisabnya haiwan ini disaksikan oleh para Malaikat, org2 yang beriman dan juga org kafir. Setelah binatang diadili, Allah Ta’ala berfirman: “Jadilah tanah!” Maka binatang2 itu berubah menjadi tanah. Tatkala melihat hewan itu diubah menjadi tanah, org2 kafir itu mengatakan, “Alangkah baiknya jika aku menjadi tanah.” Inilah salah satu makna firman Allah Ta’ala:
Hisabnya haiwan ini disaksikan oleh para Malaikat, org2 yang beriman dan juga org kafir. Setelah binatang diadili, Allah Ta’ala berfirman: “Jadilah tanah!” Maka binatang2 itu berubah menjadi tanah. Tatkala melihat hewan itu diubah menjadi tanah, org2 kafir itu mengatakan, “Alangkah baiknya jika aku menjadi tanah.” Inilah salah satu makna firman Allah Ta’ala:
(وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا (40
“Dan orang kafir itu berkata, “Alangkah baiknya sekiranya aku menjadi tanah saja.” (QS. An-Naba: 40).
Hisabnya seorang Mukmin, Kafir dan Munafiq - Sesungguhnya Allah mengadili hamba-Nya yg Mukmin seorang diri pada Hari Kiamat, tidak seorang pun yg melihatnya dan tidak seorang pun yg mendengarnya. Allah Ta’ala benar2 menutupi aibnya sehingga tidak seorang pun yang mengetahuinya. Allah menunjukkan kesalahan2nya dan berkata kepadanya: “Apakah kamu mengetahui dosa ini? Apakah kamu mengakui dosa ini?” Maka dia menjawab, “Ya wahai Rabb-ku, aku mengetahuinya.” Tiap kali ditunjukkan dosa2nya, ia terus mengakuinya sampai2 ia merasa pasti binasa. Lalu Allah Ta’ala berfirman kepadanya:
فَإنِّي قَدْ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ
“Sesungguhnya Aku telah menutupi dosa2mu di dunia, dan sekarang Aku mengampuni dosa2mu.” Kemudian diberikan kepadanya catatan amal kebaikannya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari)
Kaum muslimin rahimakumullah, ini adalah karunia besar yang Allah ‘Azza wa Jalla berikan kepada seorang Mukmin. Allah Ta’ala menutupi aib seorang Mukmin dan tidak membongkarnya di depan umum. Alhamdulillah, Allah Ta’ala telah menutupi dosa-dosa kita yang begitu banyaknya. Oleh karena itu, kita harus banyak bertaubat kepada-Nya dan memohon ampun kepada-Nya dari segala dosa. Mudah-mudahan Allah Ta’ala menghapus dosa-dosa tersebut. Adapun org2 kafir dan munafiq, mereka akan dipanggil di hadapan seluruh makhluk. Para saksi akan menyeru mereka di hadapan seluruh makhluk:
(هَؤُلآءِ الَّذِيْنَ كَذَبُوْا عَلَى رَبِّهِمْ أَلاَ لَعْنَةُ اللهِ عَلَى الظَّالِمِيْنَ (18
“Org2 inilah yg telah berdusta terhadap Rabb mereka.” Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas org2 yg zalim.” (QS. Huud: 18)
Apakah bangsa Jin juga dihisab? - Sesungguhnya jin juga akan dihisab karena mereka juga dibebani syari’at. Mereka akan dihisab dan diberikan balasan atas amal mereka. Oleh karena itu, jin yang kafir juga akan dimasukkan ke dalam Neraka. Allah s.w.t berfirman:
(اُدْخُلُوْا فِيْ أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالإِنْسِ فِي النَّارِ (38
“Masuklah kamu sekalian ke dalam Neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu.” (QS. Al-A’raaf: 38). Demikian pula sebaliknya, bangsa jin yang beriman juga akan masuk ke dalam Surga dan merasakan kenikmatan2 yang ada di dalamnya. Catatan : Ada perbedaan pendapat di antara para ulama, apakah jin yang sholih juga masuk Surga.
No comments:
Post a Comment