Oleh Syeikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan
Syirik adalah suatu yg tercela dan menunjukkan kekurangan yg Allah mensucikan diriNya dari hal-hal tersebut. Maka siapa yg menyekutukan Allah, berarti dia telah menetapkan untuk Allah apa yg Allah sendiri menolak itu bagi diriNya. Ini berarti benar2 pembangkangan yg sangat hebat kpd Allah dan perlawanan yg sangat mengerikan terhadap Allah. Syirik adalah menjadikan sekutu bagi Allah dalam ke rububiyahan-Nya dan ke uluhiyahan-Nya. Seringnya terjadi pada sisi Uluhiyyah. Yaitu dengan berdo’a kepada Allah, tetapi berdo’a juga kpd selain Allah. Atau memperuntukkan bagi selain Allah suatu ibadah, seperti menyembelih, bernadzar, takut, harap dan cinta. Syirik adalah dosa yg sgt besar. Itu karena beberapa sebab:
1. Menyerupakan makhluk dengan khaliq dalam perkara2 yang khusus dengan ilahiyyah. Maka siapa yang menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka berarti dia telah menyerupakan makhluk dengan Allah. Ini adalah kezaliman yang sangat besar. Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya kesyirikan adalah kezaliman yang besar.” (Luqman: 13). Zalim itu adalah “meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya”. Maka siapa beribadah kepada selain Allah, berarti dia telah meletakkan peribadahan itu tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, itulah kezaliman yang besar.
2. Allah tidak mengampuninya dari orang yang tidak bertaubat darinya, sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa orang yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu, tetapi akan mengampuni selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki.” (An Nisa’: 48)
3. Allah mengharamkan surga bagi orang yang musyrik. Dan dia kekal didalam neraka jahannam. Allah berfirman: “Sesungguhnya siapa yang menyekutukan Allah, maka Allah mengharamkan surga atasnya dan tempat kembalinya adalah neraka. Dan org2 zalim itu tidak memiliki para penolong.” (Al Ma’idah: 72).
4. Syirik menggugurkan semua amalan. Allah berfirman: “Dan kalaulah mereka menyekutukan Allah, niscaya gugurlah dari mereka apa yang telah mereka amalkan.” (Al An’am:88). Allah juga berfirman: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada para nabi sebelummu; “Jika engkau menyekutukan Allah, pasti gugur amalmu dan kamu termasuk orang2 yg merugi.” (Az Zumar; 65). “Maka bunuhlah kaum musyrikin dimana saja kalian menemukan mereka. Tangkaplah mereka, kepunglah mereka dan intailah mereka disetiap tempat pengintaian” (At Taubah:5). Rasulullah s.a.w bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengatakan Laa llaaha Illallah. Jika mereka telah mengatakannya, terjagalah dariku darah mereka, harta mereka kecuali dengan haknya.” (HR Bukhari dan Muslim)
5. Syirik adalah dosa besar yang paling besar. Rasulullah s.a.w bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan dosa besar yang paling besar? Kami menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau berkata: menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” (HR Bukhari dan Muslim).
Al ‘Allamah Ibnul Qayyim berkata: Allah Yang Maha Suci mengabarkan bahwa maksud dari penciptaan dan perintah adalah agar diketahui nama2 dan sifat2Nya serta Dia diibadahi dlm keadaan esa tanpa menyekutukanNya dan agar manusia menegakkan keadilan yg mana dgn keadilan itulah langit2 dan bumi bisa tetap tegak, sebagaimana Allah berfirman: “Sungguh telah Kami utus para rasul Kami dgn bukti2 dan Kami turunkan bersama mrk Al kitab dan timbangan, agar manusia menegakkan keadilan” (Al Hadid: 25)
Allah mengabarkan bahwa Dia mengutus para rasul-Nya dan menurunkan bersama mereka kitab2Nya agar manusia menegakkan keadilan. Dan keadilan yg paling adil adalah tauhid. Dia adalah pokok dalam keadilan, dan kesyirikan itu adalah kezaliman (lawan dari keadilan), sebagaimana Allah berfirman: “Sesungguhnya kesyirikan itu adalah kezaliman yg sangat besar.” (Luqman: 13). Maka kesyirikan adalah kezaliman yang sangat zalim. Dan tauhid adalah keadilan yg sgt adil. Maka apa saja yg sangat keras dlm menentang tujuan ini, berarti dia adalah dosa yg sgt besar (hingga ucapan beliau) maka ketika syirik secara zatnya ingin menafikan tujuan ini, jadilah dia dosa besar yg paling besar, secara mutlak.
Allah haramkan surga atas org yg musyrik. Allah halalkan darahnya, hartanya dan keluarganya bagi orang2 bertauhid dan bolehnya mereka menjadikan mereka sbg budak mereka ketika mereka (musyrikin) meninggalkan penghambaan kpd Allah. Dan Allah enggan menerima dari seorang musyrik, walau satu amalpun. Atau menerima syafa’at untuknya. Atau mengabulkan do’anya di akhirat, walau sebuah do’ a. Atau menerima satupun harapannya. Karena seorang musyrik adalah orang yang paling bodoh diantara org yg bodoh tentang Allah. Yang mana dia menjadikah sekutu bagi Allah. Itulah kebodohan yg sangat parah. Dan itu juga kezaliman yg sangat parah. Secara realiti (kenyataan), memang dia tidak menzalimi Allah, tetapi dia menzalimi dirinya (meletakkan dirinya tidak pada tempatnya). (Al Jawabul Kafi, hat. 109)
6. Syirik adalah suatu yang tercela dan menunjukkan kekurangan yang Allah mensucikan diri-Nya dari hal-hal tersebut. Maka siapa yang menyekutukan Allah, berarti dia telah menetapkan untuk Allah apa yang Allah sendiri menolak itu bagi diri-Nya. Ini berarti benar2 pembangkangan yang sangat hebat kepada Allah dan perlawanan yang sangat mengerikan terhadap Allah.
No comments:
Post a Comment