Pemahaman yang tinggi terhadap nilai-nilai TASAWUF: ILMU adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh perbuatan. PERBUATAN adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh keikhlasan. KEIKHLASAN adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh kesabaran. KESABARAN adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh penyerahan. PENYERAHAN DIRI KEPADA ALLAH.
SABAR ialah upaya untuk menahan diri dalam menanggung penderitaan, baik dalam menemukan sesuatu yang tidak di inginkan, maupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi. SABAR adalah kondisi mental dalam mengendalikan nafsu yang tumbuh atas dasar ajaran agama. Karena merupakan kondisi mental dalam mengendalikan diri. SABAR merupakan salah satu tingkatan yang harus dijalani oleh seseorang dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam tingkatan-tingkatan yang harus dilalui oleh seseorang, biasanya SABAR diletakkan sesudah ZUHUD, karena orang yang dapat mengendalikan diri dalam menghadapi duniawi berarti telah berusaha menahan diri dari dunia. Keberhasilan dalam tingkatan ZUHUD akan membawanya ke tingkatan SABAR. Dalam tingkatan SABAR ia tidak lagi terguncang oleh penderitaan, dan hatinya sudah betul-betul teguh menghadap Allah SWT.
Unsur SABAR adalah ILMU. Sedang yang dimaksud dengan ILMU ialah pengetahuan atau kesadaran bahwa SABAR mengandung kemaslahatan dalam agama, dan memberi manfaat bagi seseorang dalam menghadapi segala problem kehidupan yang seterusnya bersemayam di HATI. Kesanggupan dalam "mengendalikan kesabaran" manusia dibagi menjadi 3 tingkatan. Pertama, orang yang sanggup mengalahkan HAWA NAFSU karena mempunyai daya juang dan kesabaran yang tinggi. Kedua, orang yang kalah oleh HAWA NAFSU. Ia telah mencoba bertahan atas dorongan NAFSU, tapi karena kesabarannya lemah, ia kalah. Ketiga, org yg mempunyai daya tahan terhadap dorongan NAFSU, tapi suatu kali ia kalah, karena besarnya dorongan NAFSU.
Sebaik-baik NAFSU adalah yang dilawan dan seburuk-buruk NAFSU adalah yang diikuti. ِTanpa menahan HAWA NAFSU maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya sama sekali. Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut. Berpijak pada hadits Rasulullah SAW yang di riwayatkan oleh Imam Tirmidzi, “Sabar terhadap segala sesuatu yg engkau benci merupakan kebajikan yg sangat besar”. Sikap kepasrahan, sebagaimana memaknai kepasrahan kpd Allah secara mendasar, kepasrahan dengan totalitas yang penuh, yg menghasilkan pemaknaan yg benar tentang Islam.
Dan itulah pula makna SUJUD dalam SOLAT..! Sesungguhnya di dalam SUJUD terdapat hakikat yang apabila cahayaNYA turun pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan SUJUD selama-lamanya dan tidak akan mengangkat dari SUJUDnya. Bukan hanya kening yang melekat dihamparan Sajadah, tapi lebih jauh lagi adalah menyerahkan segenap JIWA dan RAGA kepada Allah. Dan Hakikat tidak akan terbentuk kecuali dengan Syari’at. Oleh karena itu keterkaitan antara Syari’at dan hakikat menjadi sangat penting. Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah, Allah akan memenuhi hatinya dengan rahmat di setiap waktu dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar kebersihan JIWAnya.
Barang siapa Semakin mengenal kepada Allah niscaya akan semakin takut. Demikian pula ide tidak akan terlaksana jika tidak ada penerapan dan perbuatan. َPenuhilah hatimu dgn kecintaan terhadap saudaramu niscaya akan menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat derajatmu di sisi Allah. Barang siapa yang tidak mau duduk dgn org beruntung, bagaimana mungkin ia akan beruntung dan barang siapa yg duduk dgn org beruntung bagaimana mungkin ia tidak akan beruntungِ. Keluarkanlah rasa takut pada makhluk dari hatimu maka engkau akan tenang dgn rasa takut pada Sang Kholiq (pencipta). Dan keluarkanlah berharap pada makhluk dari hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan berharap pada Sang kholiq.ِ Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya org yg menangis di tengah malam.
No comments:
Post a Comment