Sunday, January 11, 2015

BAYAN PROF MUHAMMAD KHAN

Allah Ta’ala Maha Kuasa dan Kuasa Allah tanpa batas. Allah yg menjlnkan segala sesuatu dgn QudratNya. Allah jlnkan Qudratnya dgn 3 cara :

1) Tanpa Asbab: 

Penciptaan langit, bumi, bintang-bintang, dan manusia tidak ada contohnya, tidak perlu pakai percobaan-percobaan. Cukup dengan kata : “Kun Faya Kun”, “Terjadilah”. Tidak perlu simulasi atau contoh pembuatan terlebih dahulu, hanya dgn KehendakNya saja, maka terjadilah apa yg di Kehendaki Nya. Allah jadikan langit tanpa tiang, sejauh mata memandang. Di langit ini terdapat begitu banyak benda2 yang namanya planet tetapi tidak ada satupun yang bertabrakan atau keluar dari orbitnya. Ini semua Allah yang pelihara dan Allah yg memberikan komando. Semuanya dibawah aturan Allah dan berjalan sesuai dengan perintah Allah. Kapan Allah hancurkan dan sampai kapan akan tetap terpelihara, ini semuanya tergantung pada keputusan Allah. Allah tidak berhajat pada mahluk dalam memelihara dan menjaga Alam ini. Allah tidak pernah tertidur dan tidak pernah letih dalam memelihara dan menjaga alam ini. Semua ini hasil karya Allah dan Allahlah yang paling tau kapan harus dihancurkan.

2) Dengan Asbab: 

Dari benda, Allah mampu munculkan benda lain. Dari Makhluk muncul makhluk lain. Dari pohon2 muncul buah2an. Dunia ini adalah Darrul Asbab. Org yang tertipu adalah org yg menyangka asbab dapat memberikan manfaat. Seperti pohon berbuah, bukan pohonnya yg hebat bisa mengeluarkan buah. Tetapi Allah telah memilih pohon itu sbg asbab keluarnya buah. Begitu juga perkara Rizki, bukannya kantor yang memberikan rizki, tetapi kantor ini hanya asbab Allah salurkan rizki kita. Jadi asbab ini bukan sebagai tujuan karena dapat memberikan manfaat tetapi hanya ujian atas keyakinan kita. Harta ini adalah asbab, tetapi bukan sebagai tujuan kebahagiaan, hanya merupakan ujian buat kita. Apakah kita bisa mendistribusikan harta ini sesuai dengan yang Allah mau. Asbab2 ini semuanya Allah atur untuk menguji keyakinan manusia, kepada siapa mereka bergantung.

3) Berlawanan dengan Asbab:  

Allah mampu menciptakan manusia tanpa ibu dan bapak spt Adam AS. Allah mampu melahirkan manusia dari laki-laki seperti lahirnya Hawa A.S dari Adam AS. Allah mampu melahirkan manusia dari ibu yang suci tanpa bantuan suami atau laki-laki seperti Isa AS. Allah mampu menghidupkan manusia di ruang hampa udara seperti Yunus AS dalam perut ikan di kedalaman laut selama 40 hari. Allah mampu membuat manusia hidup tanpa makan dan minum seperti 7 pemuda Ashabul Kahfi yang tertidur tanpa makan dan minum selama 309 tahun. Allah mampu merubah api yang panas menjadi sejuk buat Ibrahim AS. Allah mampu membuat air yg menenggelamkan menjadi jembatan buat para Sahabat dibawah komando Saad bin Abi Waqqash RA ketika hendak menyerang Persia.

Ini semua adalah Kekuasaan Allah yang tanpa batas dan berlaku sesukaNya dan sekehendakNya. Tidak ada yg bisa menghalangi Kehendak Allah dan tidak ada yg tidak mungkin bagi Allah. Semuanya mungkin2 saja. Hari ini banyak org yg tertipu, mereka kira mahluk atau asbab dapat memberikan manfaat. Seperti melihat pantulan matahari yang ada di air, seakan-akan matahari itu ada pada air, padahal matahari itu adanya di langit. Kita tertipu mengira asbab itu dapat memberikan manfaat seperti tertipunya kita ketika mengira matahari ada pada air. Asbab2 yg kita lihat ini hanya pantulannya saja, bukan yg sebenarnya. Yang sebenarnya adalah perbuatan dan kekuasaan Allah. 

Allah gunakan Asbab untuk menguji keyakinan kita. Seorang bayi lahir dari wanita, seakan-akan bayi ini tercipta dari wanita. Walaupun wanita ini Allah gunakan beberapa saat sebagai asbab terciptanya bayi, namun kita tidak bisa katakan bahwa wanita ini adalah Kholik dan Bayi ini adalah hamba. Mahluk tetap mahluk, selamanya tidak akan pernah jadi Kholik. Dunia ini adalah Darrul Asbab dan Asbabnya org beriman ini adalah Amal Agama atau perintah2 Allah. Sedangkan musuh2 Allah ini asbab kebahagiaannya adalah mahluk atau kebendaan. Kaum2 terdahulu yg merasa kebahagiaan ada pada asbab2 kebendaan, Allah telah hancurkan bersama dgn asbab2nya.

Maulana Yusuf r.a berkata, “Mukmin itu adalah org2 yg mempertahankan perintah Allah dimanapun dan dlm keadaan apapun. Bukan org2 yg meninggalkan perintah Allah demi mempertahankan kebendaan dan keduniaan. Mukmin itu adalah org yg mengejar2 perintah Allah bukannya org yg mengejar2 dunia. Mereka yg meyakini bahwa kebahagiaan ada dlm perintah Allah bukan dlm asbab2 dunia, inilah yg namanya mukmin.” Kita ini adalah org2 yg suka meyakini apa yg kita lihat oleh mata. Org yg beriman adalah org yg mampu meniadakan apa yg dilihat oleh mata dan hanya membenarkan apa yg dibilang oleh Allah. Seperti kisah ada seorang tua yg sudah uzur masuk ke masjid melihat tiang masjid ada dua padahal cuma satu tiang. Lalu org yg sehat matanya bilang tiangnya cuma satu. Org yg lemah iman ini spt org tua yg rabun matanya, mengira kebahagiaan ada pada kebendaan. Padahal yg namanya kebahagiaan itu hanya ada pada perintah Allah. Iman lemah maka pandangan Iman pun terhadap dunia akan menjadi rabun. Seluruh Nabi AS telah Allah kirim untuk membuat usaha yg sama :

1. Merubah keyakinan manusia dari yakin pada asbab menjadi yakin pada amal.

2. Merubah Keyakinan manusia dari yakin pada mahluk menjadi yakin pada Allah.

3. Merubah keyakinan manusia dari yakin pada Dunia menjadi yakin pada akherat.

Yang kita punya kini hanya ujian dari Allah, utk mengukur keyakinan kita kpd Allah. Dunia ini tempat ujian bagi org beriman. Ujian ini adalah utk menaikkan derajat kita. Kita harus yakini bahwa manfaat dan mudharat ini dtg dari Allah. Kita harus mampu meniadakan atau mengingkari manfaat yg dtg dari Mahluk dan hanya membenarkan janji Allah saja. Mahluk tidak dpt memberikan manfaat dan mudharat, semuanya dtg dari Allah. Selama dlm hati kita belum bisa menafikan atau mengingkari manfaat dari benda2 atau asbab maka Iman kita tidak akan pernah sempurna. La Illaha Illallah. Fir’aun dgn seluruh kekuatan dan kekuasaannya berusaha menghalangi Musa AS dari kelahirannya. 

Ttpi Allah tunjukkan kekuasaannya, Musa AS besar ditangan Firaun sendiri. Melalui istrinya Firaun, Allah telah buat Firaun tidak berkutik utk membunuh bayi yg ada di depan matanya yg kelak akan menjatuhkannya. Bahkan Allah buat Firaun panik melihat bayi musa yg menangis karena tidak mau minum susu selain dari wanita lain, sehingga Allah hantar ibu Musa AS menyusui anaknya sendiri. Manusia punya makar terhadap Allah, ttp Allahpun juga punya makar, dan hanya makar Allah yg akan terjadi. Disini Allah telah buat Firaun memelihara musuhnya sendiri. Firaun demi melenyapkan Musa, dia telah membunuh 70.000 bayi tiap tahunnya. Firaun berusaha menyelesaikan masalah dgn masalah. Sama spt manusia saat ini ketika menghadapi masalah malah menyelesaikannya dgn masalah. Tidak ada uang, penyelesaiannya dgn korupsi, menipu, dan mencuri.

Dakwah ini adalah ini untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain. Seperti orang yang buka toko yang kelihatan toko ini dibuka demi kebaikan orang lain. Padahal toko ini demi kebaikan dia sendiri, demi keuntungan dia sendiri. Begitu juga dgn bisnis2 lainnya seperti pertanian, perdagangan, kedokteran, dan lain-lain. Jadi sptiitulah kerja dakwah yg dilakukan seakan2 demi kebaikan org lain, padahal itu demi kebaikan dirinya sendiri. Dia sendiri yang akan mendapatkan maanfaat dari dakwah. Di dunia imannya akan terjaga dan di akherat dia akan menuai hasil dari kerja dakwahnya. Kita manusia apb tinggal dlm suatu keadaan, bila dakwah tidak ditegakkan, maka suatu saat kita akan terpengaruh dalam keadaan tersebut. 

Seperti ketika kita berbicara kebesaran mahluk dan memikirkan kebesaran mahluk secara terus menerus. Tanpa disadari karena sering diulang2 dan difikirkan, sehingga kebesaran mahluk akan wujud dalam hati. Ketika kebesaran mahluk wujud dalam hati, kebesaran Allah akan keluar dari hati. Maksud dan Tujuan dakwah ini adalah untuk mewujudkan kebesaran Allah dalam hati, sehingga kita tidak terpengaruh oleh mahluk dan keadaan. Spt kisah anak harimau yg hidup semenjak kecil dgn domba. Semenjak kecil anak harimau ini hidup di lingkungan domba, sehingga ketika besar kehidupan domba wujud dalam diri harimau ini. Si Harimau merasa dirinya seekor domba karena dia telah biasa hidup dengan domba. 

Harimau ini makan seperti domba, tidur seperti domba, duduk spt domba, bahkan takut dan senangpun seperti domba. Inilah kesalah fahaman yang terjadi pada diri si harimau. Lalu suatu ketika si anak harimau ini bertemu dengan seekor harimau dewasa. Ketika kalangan domba melihat harimau dewasa tersebut, domba2 itu berlarian kabur ketakutan. Si anak harimau yang sudah besar tadi melihat domba2 lari maka si anak harimaupun juga lari bersama2 domba yang lainnya. Lalu setelah ditangkap oleh harimau besar, maka si harimau kecil ini di bawa ke danau. Setelah melihat kemiripan dirinya dan si harimau besar dari pantulan di air, dan setelah di beri daging domba, dan diberi penjelasan tentang apa itu harimau baru si harimau kecil tadi mendapatkan kefahaman. Jadi Harimau kecil ini baru faham bahwa dirinya ini adalah harimau. Kefahaman ini datang setelah di anak harimau ini di taskil menjadi harimau, di ajak gerak ke danau, dan di beri penjelasan (bayan) oleh si harimau besar. 

Hari ini kehidupan musuh2 Allah telah wujud dalam kehidupan org Islam, tanpa kita sadari kita sudah menjadi spt mereka. Sistem pendidikan, ekonomi, cara kerja, cara berpakaian, model pernikahan, dunia entertainment yang dirancang oleh orang kafir ini pada akhirnya hanya akan membuat org islam yg berfikir dan hidup seperti org kafir. Inilah yg terjadi pada org islam hari ini seperti anak harimau yg telah hidup dikalangan domba2 sehingga kehidupan domba masuk pada anak harimau tadi. Semua kebesaran harimau tadi hilang dikarenakan kehidupan domba yg masuk dlm dirinya. Umat islam saat ini seperti harimau yg telah kemasukan kehidupan domba yg rendah, yaitu kehidupan yahudi dan nasrani, sehingga kebesarannya ummat ini hilang dgn kehidupan yahudi dan nasrani tersebut. Ini karena kita hidup ditengah2 kehidupan mereka, tanpa ada kerja dakwah. 

Sehingga kita makan, tidur, berpakaian seperti mereka, bahkan kesenangan kita sama seperti yang mereka senangi dan rasa takut kita sama dengan yang mereka takuti. Asbab ini, kini sulit dibedakan mana orang yang beriman dan mana yang bukan. Musuh2 Allah ini juga melakukan dakwah agar kehidupan mereka wujud dalam kehidupan kita. Kini jika dakwah yang Haq tidak ditegakkan, maka dakwah yang bathil akan masuk. Hari ini karena kita telah hanyut dalam kehidupan org2 yg tidak beriman sehingga kita tidak kenal siapa diri kita lagi, seperti anak harimau tadi. Dari kehidupan dan pola fikir kita telah berubah, tidak ada bedanya dengan yang tidak punya Iman. Hari ini di pasar ketika adzan dikumandangkan yang tidak kenal Allah tetap sibuk dipasar dan yang kenal Allah juga tetap sibuk dipasar, tidak ada bedanya. Inilah pentingnya kerja Dakwah dilakukan. Ilmu ini bukanlah pengetahuan saja tetapi juga sbg pengenal. Beda antara mengetahui dan Mengenal. Org bisa tau siapa itu presiden Indonesia, tetapi tidak semuanya kenal pada presiden itu. Ilmu itu adalah mengenal siapa Rabb kita, bukan hanya sekedar tahu. Ada mentri lewat kita tidak tahu, ini baru namanya kebodohan. Kebodohan terbesar adalah ketika kita tidak mengenal Rabb kita, tidak kenal siapa itu Allah. 

Dakwah itu adalah utk mengenal Allah. Sedangkan seluruh yang Allah mau dan Allah sukai ada pada diri Nabi SAW. Penting kita kenalkan hidup kita dan kita kesankan hidup kita terhadap kehidupan Nabi Muhammad SAW. Wujudkan dan kesankan sunnah dalam kehidupan kita baru agama akan wujud. Dengan dakwah, keyakinan akan terbentuk. Jika kita bicara kebendaan dan mahluk terus menerus, maka kehidupan kita akan bergantung kepada mahluk dan kebendaan. Benda A hasilkan benda B. Benda B lahirkan benda C. Benda C dpt membeli benda D, dan seterusnya. Sehingga makhluk wujud dalam hati. Pembicaraan yang kita lakukan dapat mengubah dan membentuk keyakinan di dlm hati. Kesan yg kita dapat dari pembicaraan kita akan membentuk Iman. Jika kita selalu membicarakan mahluk dan kebendaan, maka hati ini akan condong dan bergantung kpd kebendaan yg kita bicarakan. Jika kita bicarakan dan dakwahkan kebesaran Allah, maka yakin kepada Allah akan terbentuk. Sebagai mana kita dakwahkan benda, maka yakin terhadap benda akan terbentuk.

Nabi Musa AS ketika ke bukit Thur utk menerima wahyu dari Allah, murid2 Musa AS tidak buat Dakwah. Sehingga dgn sedikit dakwah Samiri Laknatullah Alaih, keyakinan umat langsung berubah menjadi penyembah sapi. Padahal ketika itu mereka baru melihat kebesaran Allah. Jika dakwah kpd Allah tidak ada maka dakwah kpd selain Allah akan masuk. Sibukkan diri kita dlm amal, jgn biarkan diri kita menganggur dari amal. Maulana Yusuf Rah.A berkata, “Jika kita lalai dari amal atau ingat kpd Allah, maka pintu2 maksiat akan terbuka utk kita.” Setan selalu menunggu waktu yg kosong dari amal utk menyerang. Waktu yg kosong dgn amal merupakan peluang buat syetan. Jgn sampai lalai dan lengah dari amal dan mengingat Allah, sibukkan diri kita dlm amal2 agama. Iman dan Amal ini adalah benteng kita dari serangan setan, sedangkan Dakwah dan Do’a adalah senjata kita melawan setan. Jika Dakwah berhenti maka masalah2 akan dtg dan Adzab akan turun menimpa bukan hanya menimpa org jahat ttpi seluruh manusia baik yg soleh maupun yg salah. Jika Dakwah tegak maka tombak2 kebathilan akan hancur, dan kebaikan akan tersebar.  Ketika Nabi SAW meninggal, pengiriman rombongan Khuruj Fissabillillah terhenti, dan Dakwah juga sempat terhenti, maka masalah langsung berdatangan :

1. Nabi-nabi palsu bermunculan
2. Orang-orang banyak yang Murtad
3. Orang-orang mulai tidak mau membayar zakat.
4. Musuh-musuh Islam dalam keadaan siap menyerang.

Ketika itu Khalifah terpilih, Abu Bakar r.a, langsung mengambil langkah-langkah cepat:

1. Segera mengirim rombongan khuruj fissabillillah yang tertunda.
2. Berantas nabi-nabi palsu dan org2 yang tidak mau bayar zakat
3. Hidupkan Dakwah kembali

Stlh langkah2 ini di antisipasi baru masalah selesai. Abu Bakar RA menyelesaikan masalah dgn 2 Prinsip:

1). Prinsip Takwa- Saya tidak rela agama / amal berkurang walaupun itu hanya seutas tali yang mengikat leher domba hewan korban.

2). Prinsip Tawakkal- mengeluarkan seluruh laki2 utk keluar di jln Allah, padahal para istri nabi tidak ada yg menjaga dari binatang buas dan musuh yg akan menyerang ke Mekkah. Disini Abu Bakar ditempatkan pada dua pilihan antara istri nabi dan perintah Allah. Abu Bakar lebih memilih menjaga perintah Allah. Tawakkal dgn mendahulukan perintah Allah di atas segala2nya.

Natijah atau hasil dari kebijakan Abu Bakar ini adalah terselesaikannya segala masalah. Nabi Palsu dpt ditumpas, Amal agama meningkat, org mulai bayar zakat lagi, agama kembali tersebar, org romawi yg mau menyerang membatalkan penyerangannya karena takut. Hidupkan Dakwah lagi dan keluarkan rombongan di jln Allah baru masalah akan selesai. Hari ini org beriman selalu berkelahi dgn keadaan dan suasana yg bertentangan dgn hati. Tanpa dakwah maka tidak ada pembinaan Iman. Jika tidak ada pembinaan Iman maka suatu saat Iman kita akan rusak dan hancur. Dakwah ini adalah alat utk bertarung dgn suasana dan keadaan. Bila Dakwah dikerjakan, maka ketika kita dihadapkan pada keadaan dan suasana yg akan kita ingat adalah Allah. Jika dakwah tidak di hidupkan maka ketika keadaan dan suasana dtg maka kita akan lalai dari Allah, terkesan pada keadaan, lalu lari kpd mahluk. 

Perbanyak dakwah yakin kpd Allah. Maka jika yakin terbentuk setiap ada masalah akan lari kpd Allah. Kini manusia karena yakin belum terbentuk maka jika ada masalah larinya kpd siapa? Jawabnya lari kpd mahluk atau selain Allah. Jika kita tidak bicara ttg Allah , maka kita akan bicara ttg selain Allah, ttg kebathilan, tentang benda dunia, makhluk. Sehingga ini semua wujud dlm diri kita. Manusia selalu meyakini jaminan2 dari benda2 karena kenal terhadap benda2 itu. Tetapi kita tidak yakin terhadap jaminan Allah. Mau yakin dan kenal Dakwah. Dakwah benda maka yakin dan kenal alan benda. 

Dakwah Allah yakin dan kenal Allah. Hanya dengan keyakinan yang benar. Hanya dengan keyakinan yg benar kita bisa hadapi keadaan dan suasana sahabat bicara ttg yakin kpd Allah sehingga sahabat baru masuk Islam apt menghalau api/lava balik ke gunung. Sahabat yakinnya sudah benar, maka ketika ia dtg bertemu Raja Persia tidak ada rasa takut dan tidak kesan dgn keadaan. Sahabat tidak menginginkan benda apapun ketika dtg menghadap Raja Persia hanya ingin meyampaikan, “ Saya diutus Allah dan NabiNya utk mengajak kamu kpd Islam”. Inilah keyakinan para sahabat. Penting kita ikuti jejak mereka, dan melatih diri kita utk dapat menjadi spt mereka.

No comments:

Post a Comment