Tuesday, January 13, 2015

NASIHAT PARA MASYEIKH

(Point2 Pesan Masyaikh di Ijtimak Tongi 01/02 2009)

1. Maulana Syamim 

Amalan haji adalah ijtima umat islam terbesar dan kewajiban hanya sekali saja. Jika berhaji dengan betul, akan jadi wali Allah. Jika niat berhaji tak betul, haji tanpa kesan, akan dilempar balik seperti kain kotor yang dilemparkan. Begitupun ijtima, jika datang dengan niat baik, maka satu ijtima cukup membuat cinta kepada Allah SWT. Satu ijtima yang betul cukup bagi Allah SWT untuk membuat keputusan memberi hidayah utk seluruh alam. Ijitima bukan untuk menghimpun manusia sebanyak2nya, tapi untuk mengumpulkan dua usaha, sebelum ijtima (ruh ijtima), setelah ijtima (perhiasan ijtima). 

Usaha sebelum ijtima adalah menjumpai setiap orang islam agar hatinya berpaling dari selain Allah kepada Allah SWT sehingga ada kemanisan untuk ta’at. Dikarenakan adanya pengorbanan org2 sebelum ijtima, maka yang hadir di ijtima mendapat hidayah, dan hidayah juga akan tersebar ke seluruh alam. Usaha dlm ijtima adalah agar setiap orang terlibat dalam amal ijtimai dan infiradi. Semakin terjaga amalan, maka semakin cepat turunnya hidayah. 

Hidayah ada 2 tahap: utk diri sendiri dan asbab hidayah untuk orang lain. Untuk menjadi asbab hidayah maka niatkan untuk bergaul dengan semua orang dari semua negara, kita merasa sebagai satu umat, hilangkan ashabiyah. Ashabiyah ini sangat dibenci Allah dan menyebabkan tertolaknya amal seseorang. Utk menghilangkan ashobiyah: Allah s.w.t perintahkan ibadah haji, solat dan puasa. Dlm haji diperintahkan utk menyebarkan salam (utk menghilangkan sifat sombong, merasa sbg penanggung jawab. 

Sehingga Nabi s.a.w selalu mendahului dlm memberi salam, tidak pernah didahului oleh sahabat) bersikap lemah lembut, dan suka memberi makanan (jgn menunggu utk diikrom, tapi beri ikrom utk satukan hati). Di negara2 anda akan diadakan ijtima dan jika anda bersungguh2 usaha atas ijtima ini, maka ijtima anda akan menjadi asbab hidayah ke seluruh alam. Tanggal ijtima bukan awal ijtima, tapi itu tanggal berakhirnya ijtima. Ijtima bermula sejak tarikh ijtima ditetapkan.

2. Maulana Ihsan 

Allah SWT beri agama dan usaha atas agama, utk menghindarkan manusia dari tersiksa selama2nya di dlm neraka. Nabi Muhammad SAW dilebihkan dari nabi2 terdahulu, hal ini telah tercantum dlm kitab2 terdahulu. Wajah Nabi SAW itu lebih terang dpd bulan purnama. Umat Muhammad SAW juga dilebihkan dari umat2 terdahulu, karena umat ini diberi 2 keistimewaan, yaitu utk ibadah dan utk mengambil kerja Nabi. Umur nabi2 terdahulu panjang akan ttpi usahanya lokal dan berjangka. Umur Nabi Muhammad SAW pendek, tapi usahanya kekal sampai kiamat, dikarenakan umatnya dilibatkan. Hari pertama kenabian, Muhammad SAW langsung melibatkan org tua, wanita dan anak2/pemuda. Para sahabat telah memahami akan t/jwb ini, dan mereka menggunakan 100% hidup mereka utk agama. Tapi hari ini kita habis2an utk perkara dunia, sehingga kita menjadi hamba org kafir. Maka kita perlu istighfar dan taubat sebanyak2nya, krn seseorg yg beristighfar dan bertaubat dgn ikhlas, seolah2 tak berbuat dosa dan kita juga mengajak org lain juga utk taubat. Saat kita ajak org lain, kita perlu bersabar, spt lautan yg selalu menerima segala sesuatu dan mencucinya menjadi bersih.

3. Maulana Ahmad Lat 

Hamba yg paling dicintai Allah SWT adalah hamba yg paling cinta kpd keluargaNya, yaitu seluruh makhlukNya. Manusia akan merasakan rugi jika tidak ada iman. Harta dan diri hendaknya senantiasa dipakai utk usaha iman. Ashabul kahfi pergi keluar rumah utk selamatkan iman, maka Allah telah bantu, bentangkan rahmat walau di tempat sempit (gua) tidak diberi makan, tapi dibebas kan dari sifat lapar. Bahkan anjing mereka (yg hanya nusroh mereka) pun dimuliakan. Seharusnya hewan tidak masuk surga, tapi nanti anjing ini akan dimasukkan surga, dan dirubah menjadi manusia. Apalagi jika kepergian seseorg keluar rumah untuk fisabilillah, tidak hanya utk selamatkan iman dirinya sendiri, tapi utk memperjuangkan dan menyebarkan iman kpd seluruh manusia, maka anjing yg hanya nusroh saja kpd jamaah akan diberi rahmat, dihilangkan sifat hewani dari dirinya. Bayangkan apa yg diberikan kpd org yg khuruj itu sendiri.

4. Maulana Ismail 

Dalam keletihan dan pengorbanan amal, ada pahala dan ketenangan dari Allah SWT. Puasa menyebabkan lapar, berhaji menyebabkan letih, tapi mereka diberi ketenangan oleh Allah SWT. Nampak zahir mereka sengsara, tapi hakekatnya mereka kuat dan sehat di mata Allah SWT. Akan tetapi, tanpa da’wah, pertolongan Allah tidak dtg. Semua kesusahan dlm ibadah tidak mendatangkan pertolongan Allah SWT, walaupun dgn berdo’a dan istighotsah, jika tidak ada da’wah maka pertolongan Alloh SWT tidak akan datang. Untuk taat kepada Allah SWT, zahirnya ada kesusahan dan keletihan, tapi hakekatnya Allah SWT memberi ketenangan. Spt org makan sambal, zahirnya kepedasan, keringatan, kepanasan, tapi yang makan mau nambah lagi. Begitu juga ahli dunia melihat ahli dakwah sengsara dlm usaha agama, tapi mereka sendiri senantiasa bersyukur, Allah SWT beri ketenangan dlm kehidupannya.

5. Maulana Saad 

Jika umat jalankan da’wah secara ijtimai, maka agama akan wujud dalam kehidupan umat ini. Jika tidak, umat Islam akan jadi mad’u, objek dawah, ikut kesana kemari, waktu dan harta akan dipergunakan utk yg sia-sia. Jika umat terlibat dlm usaha da’wah, maka harta dan waktu akan terpelihara dan akan digunakan untuk hal-hal yg bermanfaat. Dai tidak akan terkesan dgn keadaan. Abdullah bin Quhafah dida’wahi utk meninggalkan Islam, dirayu dgn kerajaan, ditakuti dgn kematian, tidak terkesan. Sehingga fardlu ain bagi setiap umat utk berda’wah. Jika dipikirkan kalau dawah itu hukumnya hanya fardu kifayah, maka org yg tidak berda’wah akan dida’wahi oleh org lain/ hal-hal lain. 

Pindahnya agama seseorg itu dimulai jika da’wah ditinggalkan. Dawah adalah penyelesain masalah infirodi dan ijtimai. Allah SWT telah berfirman, “Siapa yg lebih baik perkataanya (yg lebih baik agamanya) dari org yg menyeru kpd Allah SWT dan beramal soleh”. Disini diterangkan bahwa agama terbaik hanya terwujud dgn menyatukan da’wah dan ibadah. Ini tidak hanya merupakan pertanyaan, tapi penjelasan dan penegasan bahwa da’wah itulah satu2nya jln utk mendptkan agama yg baik. Dakwah menimbulkan istikdat/kesiapan utk berbuat baik, spt membajak sawah agar siap untuk ditanami. Da’wah juga membuat istiqomah bagi yg telah beramal. Harus difahami, bahwa da’wah adalah fardu a’in. Jika da’wah itu fardhu kifayah, maka artinya niat da’wah itu untuk memperbaiki orang lain. Karena amalan fardu kifayah selalu untuk org lain, spt solat jenazah utk org lain. 

Tapi solat wajib itu utk diri sendiri, sehingga hukumnya fardu ain. Demikian pula wajibnya dakwah adalah utk menyelamatkan iman dlm diri sendiri, sehingga hukumnya fardu ain, Maka bermujahadah dlm dakwah adalah utk manfaat diri sendiri (waman jaahada fainnamaa yujaahidu linafsih). Jika dakwah bertujuan utk org lain, maka dlm berdakwah akan mencari cara2 lain, spt pakai hp, pakai internet, dsb, hal ini tidak bermujahadah. Dakwah dibuat agar hanya terkesan kpd Allah. Jika telah bisa menafikan semuanya dan terkesan hanya kpd Allah, maka akan dpa pertolongan langsung dari Allah. Caranya:

a) Buat zikir dan dakwah sebanyak-banyaknya. Buat halakah iman.
b) Banyak bercerita tentang nabi-nabi untuk menguatkan iman kaum ini.
c) Banyak cerita ttg nusratullah dlm perjuangan agama para sahabat untuk memberi semangat umat ini
d) Banyak baca ayat dan hadits tentang ciri-ciri org yg beriman.

Nusratullah akan dtg dgn sabar dan taqwa (waintashbiruu watattaquu, laa yadurrukum kaiduhum syai’aa). Sabar saja tanpa taqwa, tidak akan turun pertolongan Alloh swt. Sabar tanpa taqwa spt sabarnya pencuri yg tertangkap dan dipukuli oleh polisi. Kita juga harus membawa yakin pada Allah swt dlm bermuamalah. Mengenai asbab kebendaan, ada dua hal:

a) Masukkan hukum/perintah Allah swt dalam asbab kebendaan.
b) Utamakan amal daripada asbab. Kejayaan ada pada perintah Allah swt, bukan pada asbab.

6. Maulana Umar Palanpury rah

Suatu masa seorang da’i/pekerja agama telah menghantarkan sepucuk surat kepada Hadrat Ji Maulana In’amul Hasanrah, menyatakan bahwa dia sanggup berjihad sehingga mati syahid. Hadrat Ji menjawab, “Sekarang korbankan jazbah (semangat berjuang untuk agama) adalah lebih penting daripada mengorbankan nyawa tuan. Berita kemenangan Islam akan sampai kepada para pejuang walaupun sudah berada dalam kubur.”

7. Maulana Syed Ahmad Khan rah

Dalam kerja dakwah kita akan pegang kaki-kaki manusia untuk memujuk dan merayu mereka (maksudnya kita merendahkan diri untuk agama Allah) agar kembali kepada Allah.

8. Maulana In’amul Hasan rah

Dalam tangisannya Hadrat Ji Maulana In’amul Hasanrah mengatakan, “Apakah yang akan aku katakan kepada Allah apabila Allah memperingatkanku dan minta pertanggungjawaban kepadaku bahwa In’am (hadrat Ji) menyediakan pekerja agama yang tidur (tidak bangun tahajjud)!” Peristiwa itu terjadi pada tahun 1982 setelah Hadraji meronda pada suatu malam saat jord, banyak orang lama tidur tanpa bangun tahajjud. Usaha dakwah ini adalah menyediakan tanah supaya kita dapat memetik buah-biahan iman, sedangkan tanah itu adalah hati kita.

9. Maulana In’amul Hasan rah

Rasulullah s.a.w bersabda, “Shalatlah kalian sebagaimana melihat aku shalat.” Shalat yang mana? Yaitu shalat yang terdengar seperti air yang sedang mendidih di dalam dada baginda Nabi s.a.w. Bagaimana shalat kita dihiasi dengan tangisan dan linangan air mata, ketakutan kepada Allah serta penuh tumpuan kepadaNya.

10. Maulana Ilyas rah

Barangsiapa yang berd zikir dalam keadaan hatinya lalai kepada Allah maka akan semakin bertambah kemalasan dalam dirinya. Dengan usaha dakwah, mula-mula setiap manusia disatukan dengan Allah, kemudian Allah akan menyatukan sesama mereka (manusia). Usaha ini adalah pergerakan iman dan Taklim adalah lebih penting daripada bayan

11. Maulana Ubaidillah rah

Yang membuat usaha agama/dakwah sebagai maksud hidup sesungguhnya dialah yang membuat persediaan untuk kehidupan akhirat.

12. Maulana Yunus rah

Dengan kerja dakwah ini kita hendaklah keluarkan diri kita dari penipuan diri. (Penipuan diri maksudnya menganggap diri, harta dan waktu milik kita sendiri dan menggunakan sesuai keinginan hawa nafsu kita, padahal semuanya milik Allah dan seharusnya digunakan sesuai dengan kehendak Allah). Agama akan datang dalam kehidupan menusia melalui ibadat, dan agama akan keluar dari kehidupan manusia melalui muamalat.

No comments:

Post a Comment