Thursday, January 29, 2015

KENAPA PINTU SYURGA MASIH SAJA TERTUTUP?

Pada perang pertama Syria ada sebuah regimen dari 8000 pasukan bersama Amr bin Aas r.a. Inilah perang pertama di bwh kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq r.a. Pasukan Romawi berjumlah 100 ribu org sdgkan mrk hanya punya 8000 org. Serangan dari Romawi begitu mendadak sehingga para sahabat tidak dpt membalasnya dan mrk dikepung oleh Romawi. 100 ribu mengepung 8000. Ketika sebuah pasukan terkepung, maka kehancurannya 100% dpt dipastikan. Ketika sebuah regimen terkepung, tidak mungkin lagi selamat. 100 ribu mengepung 8000. Di antara mrk adalah seorg sahabat bernama Wathilah bin Asqa r.a. Dia meriwayatkan: “Kejadiannya sgt mengerikan smpi2 kami melupakan puisi.” 

Merupakan kebiasaan bangsa Arab mrk tidak takut ketika berperang dan sering membacakan kalimat2 puisi. Kematian berada didpn mata dan mrk akan membacakan puisi. (Bangsa Arab) Inilah puisi dari suku Arab Banu Dabba, mrk mengucapkan ini ketika berperang “Kematian lebih manis dpd madu bagi kami. Kalian mencuba menakuti kami dgn kematian?” Di dataran Karbala, Shimar berkata: “Aku akan membunuh kalian semua!” Kemudian Hussain r.a tersenyum dan berkata “Kalian mencuba menakuti kami dgn kematian? Kematian adalah jln kami utk bertemu Tuhan kami, kalian mencuba menakuti kami dgn kematian?” 

Jadi kebiasan bangsa Arab adalah membacakan puisi. (Puisi Arab). Inilah puisi yg diucapkan Ali r.a ketika dia berada dlm perang Khaibar. Inilah puisi yg diucapkan Jaafar bin Abi Thalib r.a ketika berada dlm perang Mut’ah dimana dia mati syahid. Mrk biasanya tidak takut. Tapi ketakutan begitu menguasai mrk smpikan Wathilah meriwayatkan: “Kami sepenuhnya lupa ttg puisi.” dan kerumunan berjumlah 8000 org hanya puya satu hal yg dpt mrk ucapkan, “Ya Rabba Muhammad! Unsur Umata Muhammad” “Wahai Tuhan dari Muhammad! Tolonglah umat Muhammad.” 

Ketika Allah merasa senang, bahkan dua kalimat ini sudah mencukupi. 3 juta org memegang kain penutup Kaabah sambil menangis pada mlm ke 29. Imam Kaabah menangis dlm doa selama 1 jam. Mengikuti sang Imam 3 juta org mengucapkan “Aamiinn” dgn menangis, tapi pintu langit ttp tidak terbuka! Pintu langit ttp tidak terbuka. Bahkan ketika seorg makhluk menangis kpd Allah, terjadi guncangan di Arasydan pintu langit mulai bergetar. Seorg pencuri menangkap Abu Malika r.a dan cuba membunuhnya, dia berseru “Ya Arhammar rahimin” (Wahai Yg Maha Pengasih yg menunjukkan kasihNya). 

Si pencuri mengangkat pedangnya dan Abu Malika mengucapkan “Ya Arhamar Rahimiin.” Tiba2 seorg penunggang kuda dtg dgn cpt dan menombak si pencuri. Ketika si pencuri terjatuh, tubuhnya terbakar dan dia berubah menjadi abu. Abu Malika r.a bertanya “Siapa dirimu?” Dia menjawab “Aku adalah malaikat dari langit keempat. Ketika kau mengucapkan Ya Arhamarrahimin utk pertama kalinya, pintu dari ketujuh langit tampak bergetar. Suara ini tampaknya berasal dari seseorg yg dikenal.” Ketika seluruh generasi kita sibuk menyaksikan tapi telanjang sepjg mlm. 

Para pedagang berlaku curang, anak2 derhaka kpd orgtuanya, mlm dipenuhi perzinahan dan mabuk2an, di pasar bnyk terjadi perjudia dan riba, bnyk terjadi kezaliman mengatasnamakan pemerintah. Bnyk terjadi pembohongan di birokrasi. Jadi bgmn mungkin Allah swt merasa senang dgn kita? Ketika kau mengatakan Ya Arhamar Rahimiin kedua kalinya, kemudian Allah bertanya “Siapa yg siap utk membantu hambuKu?” Aku berkata “Ya Allah… aku siap.” Ketika kau berkata Ya Arhamarrahimin utk ketiga kalinya, aku hadir di hadapanmu. (M Tariq Jamil).

No comments:

Post a Comment