Saturday, January 18, 2014

BAGI SEORANG IBU, ADA YANG LEBIH SAKIT DARI MELAHIRKAN

"Mak, masakan air mak. Aku nak mandi pakai air hangat," seorang anak meminta ibunya menyiapkan air hangat untuk mandinya.

Sang ibu dengan ikhlas melaksanakan apa yang diperintah oleh sang anak.

Dengan suara lembut ibunya menyahut, "Iya, tunggu sekejap ya, sayang!"

"Cepat sikit mak!! Ada janji dengan kawan nak keluar ni" balas sang anak.

Tidak lama kemudian sang ibu telah selesai menyiapkan air hangat untuk buah hatinya.

"Nak, air hangatnya sudah siap" ibu itu memberitahu.

"Kenapa lambat sangat ni mak...!!!" sang anak sedikit membentak.

Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, sang anak mintak diri kepada ibunya, "Mak, aku keluar dulu ya, nak jalan-jalan ngan kawan ni"

"Nak kemana tu?" tanya sang ibu dengan lembut.

"Kan aku dah cakap, nak keluar jalan-jalan sama kawan" kata sang anak sambil mengerutkan dahi.

Malam harinya, sang anak pulang dari jalan-jalan, sesampainya di rumah dia rasa marah kerana ibunya tidak ada di rumah. Padahal perutnya sangat lapar, di meja makan tidak ada makanan apa pun.

Beberapa saat kemudian, ibunya datang sambil mengucapkan salam, "Assalamualaik­­um... kamu dah balik? Sudah dari tadi?"

"Hah, mak dari mana ni? Aku ini lapar, nak makan tidak ada makanan. Patutnya kalau mak mau keluar tu, masak dulu…" kata si anak dengan suara sangat lantang.

Sang ibu mencuba menjelaskan sambil memegang tangan anaknya, "Begini sayang, kamu jangan marah dulu. Mak tadi keluar bukan untuk urusan yang tidak penting, kamu belum tahukan kalau isterinya Pak Rahman meninggal?"

"Meninggal? Padahal tidak sakit apa- apa kan mak?" sang anak sedikit terkejut, nada suaranya juga tidak tinggi lagi.

"Dia meninggal waktu Maghrib tadi. Dia meninggal masa melahirkan anaknya. Kamu juga harus tahu nak, seorang ibu tu bertaruh nyawa saat melahirkan anaknya" ibu memberikan penjelasan.

Hati sang anak mulai terketuk, dengan suara sedih ia bertanya pada ibunya, "Maknanya, mak masa melahirkan aku begitu juga ya? Mak juga merasakan sakit yang luar biasa juga?"

"Iya sayang. Saat itu mak harus berjuang menahan rasa sakit yang luar biasa. Tapi, ada yang lebih sakit daripada sekadar melahirkan kau nak" sang ibu menjawab.

"Apa itu mak?" sang anak ingin tau apa yang melebihi rasa sakit ibunya saat melahirkan dia.

Sang ibu tak mampu menahan air mata yang mengalir dari setiap sudut matanya seraya berkata, "Rasa sakit saat mak melahirkan kamu tu tak seberapa, bila dibandingkan dengan rasa sakit yang mak rasakan kalau kamu membentak mak dengan suara lantang, saat kau menyakiti hati mak nak"

Si anak langsung menangis dan memohon ampun atas apa yang telah diperbuat selama ini pada ibunya. 

No comments:

Post a Comment