Ibnu Abbas r.a pernah mengatakan: "Nabi s.a.w diperintahkan untuk melakukan sujud dengan bertumpu pada 7 anggota badan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, juga dari Ibnu Abbas r.a, bahwa Nabi s.a.w bersabda: "Aku diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan: dahi (dan Baginda berisyarat dengan menyentuhkan tangan ke hidung baginda), dua tapak tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua kaki” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadith di atas, tujuh anggota sujud dapat kita perincikan:
• Dahi (termasuk hidung).
• Dua tapak tangan.
• Dua lutut.
• Dua ujung-ujung kaki.
Cara beliau ketika sujud, hidung dipastikan kena di lantai. Sahabat Abu Humaid r.a menceritakan cara solat Nabi (s.a.w): "Nabi (s.a.w) mengenakan dahi dan hidungnya ke lantai (HR. Abu Daud dan dishahihkan al-Albani)."
Nabi (s.a.w) menekankan agar dahi dan hidung benar-benar kena di lantai. Dari Ibnu Abbas r.a, Rasulullah s.a.w bersabda: "Allah tidak menerima solat bagi orang yang tidak menyentuhkan hidungnya ke tanah, sebagaimana dia menyentuhkan dahinya ke tanah.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf 2710, Abdurrazaq dalam Mushannaf 2898, ad-Daruquthni dalam Sunannya 1335 dan dishahihkan Al-Albani).
Hadith ini menunjukkan, menyentuhkan hidung ketika sujud hukumnya wajib. Dan ini merupakan pendapat Imam Ahmad & Ibnu Habib (ulama Malikiyah). (al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 4/208)
Bagaimana jika ada salah satu anggota sujud tidak menyentuh lantai?
Cara semacam ini sangat sering kita jumpai di masjid. Yang sering menjadi korban adalah kaki. Bahagian kaki tidak menyentuh lantai. Terutama ketika sujud kedua. Sehingga orang ini tidak sujud dengan bertumpu pada 7 anggota sujud. Sebagian ulama menilai, sujud semacam ini batal, sehingga solatnya tidak sah.
An-Nawawi mengatakan: Untuk anggota sujud dua tangan, dua lutut, dan dua ujung kaki, apakah wajib sujud dengan menyentuhkan kedua anggota badan yang berpasangan itu? Ada dua pendapat Imam Syafie r.a. Pendapat pertama, tidak wajib. Namun sunah muakkad (yang dituntut). Pendapat kedua, hukumya wajib. Dan ini pendapat yang benar, dan yang dinilai kuat oleh Imam Syafie r.a. Karena itu, jika ada salah satu anggota sujud yang tidak disentuhkan ke lantai, solatnya tidak sah. (al-Majmu’, 4/208).
Keterangan yang sama juga disampaikan Dr. Sholeh al-Fauzan. Dalam salah satu fatwanya, beliau mengatakan: Orang yang sujud, namun salah satu anggota sujudnya tidak menyentuh lantai, maka di sana ada perinciannya:
Jika dia tidak menyentuhkan sebahagian anggota sujud karena uzur yang menghalanginya untuk melakukan hal itu, seperti orang yang tidak boleh sujud dengan meletakkan salah satu anggota sujudnya, maka tidak ada masalah baginya untuk melakukan sujud dengan bertumpu pada anggota sujud yang boleh dia letakkan di tanah. Sementara anggota sujud yang tidak mampu dia letakkan, menjadi uzur baginya.
Namun jika dia tidak meletakkan sebagian anggota sujud tanpa ada sebarang keuzuran yang diizinkan syariat, maka solatnya tidak sah. Karena dia mengurangi salah satu rukun solat, iaitu sujud di atas 7 anggota sujud.
No comments:
Post a Comment