Pernahkah anda mendengar kata dua tanduk syaitan? Ya, dua tanduk syaitan tersebut telah banyak diungkapkan oleh Rasulullah (s.a.w) melalui sabdanya. Sebenarnya, apa makna dari dua tanduk setan tersebut?
Rasulullah (s.a.w) bersabda: "Sesungguhnya matahari, ketika terbit membawa tanduk syaitan. Ketika ia naik, tanduknya dilepaskan. Ketika berada di tengah ufuk, tanduknya dikenakan kembali. Ketika tergelincir, tanduk itu ditanggalkan, dan dikenakan kembali ketika mendekati tenggelam. Ketika betul-betul tenggelam, tanduk itu ditanggalkan. Karena itu, janganlah kalian solat pada tiga waktu tersebut" (HR. Malik, Ahmad bin Hambal, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi).
"Sesungguhnya matahari terbit di antara dua tanduk syaitan, dan tenggelam di antara dua tanduk syaitan pula" (HR. Abu Dawud dan Muslim). "Janganlah kalian mendekatkan solat kalian dengan waktu terbit dan tenggelamnya matahari. Sebab, ia terbit di antara dua tanduk syaitan, dan tenggelam di antara dua tanduk syaitan pula" (HR. Bukhari).
Para ulama berbeda pendapat mengenai pengertian lahiriah dan hakiki dari "dua tanduk syaitan" tersebut.
Ada yang mengatakan itu memang benar-benar tanduk syaitan. Maksudnya adalah syaitan mengikuti matahari. Syaitan menyertai terbit dan terbenamnya matahari agar para penyembah matahari yang bersujud pada matahari, sebenarnya bersujud pada syaitan. Sehingga, syaitan dan pendukung-pendukungnya merasa orang-orang kafir tersebut bersujud padanya.
Pendapat lain adalah "tanduk" tersebut merupakan kiasan. Makna kiasan "tanduk" tersebut adalah kehebatan, kesombongan, kekuasaan, dan kemampuan setan dan pendukung-pendukungnya.
No comments:
Post a Comment