Saturday, January 12, 2013

NABI KHIDIR AS DAN NABI ILYAS AS BERTEMU RASULULLAH SAW

Alkisah, suatu hari Nabi Muhammad Saw sedang duduk di dalam masjid Nabawi. Ketika itu kelihatan dua orang yang berpenampilan bersih dan rupa yang berseri datang menghampiri Nabi Saw. Mereka memberi Salam Dan Nabi menjawab salam mereka. 

Nabi Saw bertanya “Dari mana kalian berasal?” 

“Kami berasal dari masa yang sudah lama berlalu,” jawab mereka.

“Sudah lama kami menyembah Allah dan kami ingin mendengar untaian kata-kata yang lebih indah dari segala kata yang pernah ada. Dari seluruh Kitab Allah yang ada, untaian kata-kata ini disebutkan sebagai yang terindah, dan untaian kata-kata ini hanya akan muncul di akhir zaman, di dalam Kitab yang paling akhir muncul (yakni Al Qur’an Karim). Jadi kami kemudian beribadah selama seribu tahun hingga Allah bertanya kepada kami berdua kurnia apa yang kami ingin diberikan-NYA. Kami memohon agar dapat mendengar untaian kata-kata indah itu, yakni surah Al-Fatihah.” 

Allah tidak menjawab mereka. Lalu mereka berdua kembali berdoa selama seribu tahun lagi. Baru Allah menjawab mereka. Dia berkata, “Surah ini hanya KU peruntukkan bagi Kekasih-KU tercinta Muhammad Saw dan umatnya.”

Kedua lelaki itu berdoa selama seribu tahun lagi hingga Allah kembali bertanya kepada mereka, hajat apa yang ingin Allah berikan kepada mereka. Mereka menjawab, “Oleh kerana kami tidak dapat dikurniakan untuk mendengar Al-Fatihah, mohon agar izinkan kami berdua hidup berusia panjang agar dapat menjadi sebahagian dari umat Rasul Terakhir dan dapat memberi salam kepadanya, dan mendengar pembacaan surah Al-Fatihah darinya, walau hanya sekali saja. Sehingga kami kemudian wafat dalam keadaan puas atau redha. 

Kedua lelaki ini adalah Nabi Khidir AS dan Nabi Ilyas AS. Mereka kemudian ber-Syahadah kepada Baginda Nabi Saw yang dengannya mereka merasa puas. Mereka tidak lagi menjadi Nabi tapi “hanyalah” bahagian dari Umat Muhammad Saw. Mereka memohon agar Nabi Saw berkenan membacakan Al-Fatihah untuk mereka. 

Baginda Nabi Saw kemudian membacakan surah Al-Fatihah untuk mereka berdua dan kemudian mereka berdua membacanya bersama Baginda Nabi Saw. Lalu mereka semua bersama-sama mengucapkan “Amiin”. Mereka kemudian bertanya, “Duhai Rasulullah, apakah balasannya membaca Al-Faatihah?”

“Jika saja Allah mengurniakan ku kehidupan hingga akhir zaman, maka itu tidaklah cukup untuk mengatakan kepadamu semua manfaatnya (semua kebaikan yang akan kita terima kerana membaca surah Al-Fatihah) Jadi, aku akan beritahu kepadamu manfaat dari mengucapkan Amiin.”

"Alif tertulis pada Arsy Allah. Mim ada pada kaki dari Kursi-Nya. Yaa ada pada Lawhul Mahfudz. Nun ada pada Pena (Kalam).”

“Mohon ceritakan lebih banyak lagi,” kata kedua lelaki itu.

“Alif tertulis di kening Israfil AS. Mim tertulis di kening Mikail AS. Yaa tertulis di kening Jibril AS. Nun tertulis di kening Izrail AS. Siapa saja yang mengucapkan “Amiin” akan mendapat manfaat dari keempat Malaikat ini.”

“Mohon ceritakan lebih banyak lagi,” kata mereka berdua.

“Alif tertulis di dalam Taurat. Mim tertulis didalam Zabur. Yaa tertulis didalam Injil. Nun tertulis didalam Qur’an.

Siapa saja yang bersungguh-sungguh dalam mengucapkan “Amiin” setelah pembacaan Al-Fatihah, maka seolah-olah dia telah membaca keempat Kitab Suci itu.”

“Kalian mahu tahu lebih lagi?”

“Ya…” jawab mereka.

“Alif tertulis di kening Sayyidina Abu Bakar RA. Mim tertulis di kening Sayyidina Umar RA. Yaa tertulis di kening Sayyidina Utsman RA. Nun tertulis di kening Sayyidina Ali RA.  Siapa saja yang mengucapkan “Amiin” akan mendapat manfaat dari Keempat Sahabat ini”.

Maka setelah mendengar penjelasan Banginda Nabi Saw, kedua lelaki itu merasa puas, mereka berdoa memohon agar Allah mencabut nyawa mereka sebagaimana yang mereka kehendaki apabila keinginan mereka sudah mereka peroleh. 

Ketika itu Baginda Nabi Saw menghentikan mereka. Baginda Nabi Saw berkata “Allah telah mengurniakan kalian usia yang panjang dan karomah khusus. Umatku di akhir zaman nanti lemah dan mereka memerlukan kalian.”

Kemudian itu Allah mengurniakan mereka usia yang panjang untuk berkhidmat kepada Ummat Sayyidina Muhammad Saw. Nabi Ilyas AS di daratan, Nabi Khidir AS di lautan.

(Naskah ini ditulis oleh Hajjah Anne Aminah Adil al-Haqqani, Iaitu isteri kepada Maulana Syeikh Nazim Adil Al-Haqqani)

Tengku Daeng Mawelle

No comments:

Post a Comment