Thursday, January 22, 2015

CIRI-CIRI KEAMIRAN MENURUT HADITHS

Oleh: Abdurrahman Lubis

1). Harus dari suku Qurasy. Apakah Bani Tamim atau Bani Taim. Dua-duanya ada pada diri Maulana Ilyas rahmatullah alaih. 
 2). Bersikap Mujaddid (pembaharu zaman).Ada pada diri Maulana Ilyas Rahmatillah alaih.


3). Memulai kerja dakwah dgn diri sendiri (ada dalam diri Maulana Ilyas Rahnatullah alaih, memulai kerja dakwah di Meiwad).

4). Berkembang secara pesat diakui oleh teman (orang Islam dan ulama) dan lawan (kafir dan munafiq/orang Islam yg cinta dunia dan takut mati).

5). Bersifat menyeluruh ( dakwah di kalangan anak2/ pelma, di kalangan ibu2/masturot, di kalangan orang khowas/ pejabat/berpangkat, tidak meminta upah/menggunakan biaya sendiri, memuliakan/ berkhidmat pada ulama). Semua itu ada dalam diri Maulana Ilyas Rahmatullah alaih.

6). Bersifat berkembang/dinamis. (dimulai dgn 6 sifat sahabat, ditambah usul2 dakwah dan sifa2 dakwah, membaca taklim kitabi Fadhilah amal/sedekah. Berkembang lagi dgn Kitab Hayatus Sahabah. Berkembang lagi dgn kitab Muntakhab Ahadits.

7). Membawa keberkahan, lahirnya madrasah tahfidz/alim, banyaknya para huffadz/alim.

8). Tumbuhnya markaz2 baru diberbagai belahan negara.

9). Menjadi solusi/problem solving dari setiap masalah umat.

10). Senantiasa diuji/ditarbiah dalam rangka kemurnian usaha/kerja. Ujian tak lain "3Ta" (harta, wanita, tahta). Ketika diuji dgn harta, org2 dakwah "lulus" karena mereka senantiasa membelanjakan hartanya di jalan Allah. Ujian wanita, mereka juga "lulus" karena para pekerja dakwah tidak mau berzina atau selingkuh, kalau mau mereka tempuh jalur halal (nikah lagi). Diuji dgn tahta, di sinilah masalahnya. Pangkst, jabatan, penanggungjawab /markas/ halakah/ mahalah, syuro, masyaikh, orang lama, orang pengalaman, orang banyak korban harta. Di sini nasih perlu waktu. Hampir2 tak ada yang "lulus". Kalau dilihat dari zaman ke zaman, Maulana Yusuf al Kandhalawi, Maulana Harun al Kandhalawi, sampai Maulana Saad al Kandhalawi, kemajuan dakwah berkembang dinamis dan sangat wajar.

11). Semua orang/masyaikh yg berperan langsung/tidak langsung sdh ada catatan amalnya. Dan itu dikunci dgn sejauh mana tingkat keikhlasan masing2.

Kalaulah sekiranya para masyaikh seluruh alam/alami, menaati Maulana Saad Hafidzahullah, itu tidak menjatuhkanharga diri nereka, bahkan meningkatkan "maqom" mereka di sisi Allah Swt. Toh, hidup kita cuma selangkah lagi menuju-Nya.

No comments:

Post a Comment