Seorg sahabat dtg dan berkata “Ya Rasulullah, aku telah melakukan zina, tolong hukum aku (maksud rejam aku smpi mati),” dia mengakuinya tapi Rasulullah saw berpaling darinya berkata “Pergi, pergi, kau tidak melaku kannya.” Dia berkata lagi “Aku telah melakukannya.” Sambil berpaling dia saw berkata “Pergi, pergi, kau tidak melakukannya.” Dia menjwb “Aku telah melakukannya.” Dia mengata kan ini 4 kali. Jika ada 4 org saksi atau seseorg menyatakannya 4 kali maka itu adalah bukti yg cukup. Rasulullah saw ingin memberi dia kesempatan dgn bertanya “Apakah dia mabuk?” Jika seseorg berkata bahawa dia sdg mabuk maka Rasulullah saw tidak menghukumnya.
Mrk berkata, “Tidak, dia tidak mabuk.” Oh, bererti dia tidak mabuk. Kemudian Rasulullah saw mencari alasan lain utk mengampuninya. Apakah dia gila? Jika seseorg berkata bahawa dia gila, maka Rasulullah saw akan mengampuninya. Org2 berkata “Dia tidak gila.” “Kalau begitu baiklah, mari kita penuhi perintah Allah.” Dia (si pendosa) pergi kpd Abu Bakar dan memberitahunya “Aku telah berdosa”, Abu Bakar r.a memintanya utk bertaubat dan ttp diam. Tapi dia tidak puas, jadi dia pergi kpd Umar r.a dan memberitahunya “Aku telah berdosa.” Umar r.a berkata “Mintalah ampunan dan ttp diam.” Dia masih merasa khuatir, jadi dia pergi kpd Taabit bin Hazaal r.a yg memberitahunya utk pergi kpd Rasulullah saw.
Pada akhirnya, ketika hukuman itu telah dittpkan, Rasulullah saw menegurnya “Kau seharusnya tidak menyuruh dia dtg padaku.” Pada kesempatan lainya, tgn seorg pencuri dipotong dan Rasulullah saw pun menangis. Tunjukkan padaku seorg manusia yg begitu penyayg. Siapa yg kalian bantah? Dgn siapa kalian berselisih faham? Aku ingin belajar Islam dan ayahku mengusirku. Aku tidak pergi utk menjadi seorg pencuri atau penjenayah. Tapi bahkan jika keinginan kalian tidak sejln dgn org tua kalian, bahkan mrk pun memungkiri kalian. Hal ini terjadi pada hari Sabtu, 23 November 1972 pada jam 9 mlm, kejadian ini telah terukir dlm hatiku.
Pada umur 18 tahun, jika ayahmu mengusirmu sambil berkata, “Kalau ingin jadi ulama, tidak usah tinggal di sini!” Jika Rasulku pada hari kiamat juga mengata kan “Pergilah dariku! Kau telah terlibat dlm perzinaan, riba, menjual minuman keras, berbuat curang ketika berdagang, pergilah!” Tidak, tidak, tidak. Setiap nabi mulai dari Adam a.s smpi Isa a.s akan mengatakan “Ya Rabbi, nafsi, nafsi (diriku, diriku). Ya Allah lindungi aku pada hari ini.” Ibrahim a.s akan berkata, “Ya Allah, aku tidak meminta org lain, selamatkanlah aku.” Isa a.s akan berkata “Ya Allah, aku bahkan tidak memintamu utk menyelamatkan ibuku (Maryam), tolong selamatkan aku.”
Dgn begitu, bgmn halnya dgn org2 biasa? Nafsi, nafsi, nafsi (aku, aku, aku). Sebuah suara akan terdgr, “Ya Rabbi… umati… umati.” Siapa kah itu? Siapa yg berkata begitu? Siapa yg memikirkan umatnya? Pada hari dimana Tiada seorg ibu pun yg meminta, Tiada seorg nabi pun meminta, jadi siapakah org itu? Siapa yg akan mrk lihat? Nabiku dan Nabimu, Nabi seluruh dunia, Muhammad Mustafa saw.
Tgnnya akan terangkat, dia merendahkan dirinya dan air matanya akan mengalir seiring dia berdoa, “Ya Allah… umatku (3x)” Umat yg mana? Umat dari Junaid Baghdadis? Tidak, tidak, para pendosa spt kalian dan aku, yg menghabiskan seluruh hidup nya menentang ajaran Rasulullah saw, utk org2 spt inilah air mata Rasulullah mengalir, “umatku.” Wahai saudara2ku, setidaknya kita harus setia spt seekor anjing, yg stlh memakan makanan pemiliknya, maka anjing itu akan selalu setia di sisinya. (M Tariq Jamil).
No comments:
Post a Comment