Telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam hadis qudsi, Dia Azza wa Jalla berfirman: “Telah Kucipta seorang malaikat di dalam tubuh setiap anak keturunan Adam. Di dalam malaikat itu ada shadr. Di dalam shadr itu ada qalb. Di dalam qalb itu ada fu`aad. Di dalam fu`aad itu ada syagf. Di dalam syagf itu ada lubb. Di dalam lubb itu ada sirr. Dan di dalam sirr itu ada Aku”.
Sunday, January 31, 2016
AKU DAN SYAHWAT
Seseorang bertanya kepada cucu Rasulullah saw, imam jaafar shadiq, “akal itu apa?” beliau menjawab, “akal itu yang membuat seseorang menyembah/ mengEsakan Tuhannya dan yang membuat seseorang mendapatkan syurga”. Pada dasarnya semua manusia memiliki akal tapi mereka tidak memaksimalkan potensi tersebut. Kalau seseorang mampu memaksimalkan akalnya, ia akan mampu memahami realiti dengan lebih baik. Ia akan mampu memilih cara dan jalan yang terbaik yang akan mengantarkannya ke pintu gerbang kebahagiaan.
TAJALI SOLAT (KAJI SOLAT) DIRI BATIN MEMPUNYAI 9 WAJAH
Adapun hakekat 17 raka’at dalam SOLAT lima waktu sehari semalam mengambil dari lima hal keadaan, yaitu : …., Allah, MUHAMMAD, ADAM ,…. Perkataan alif + ha itu mengandung 2 huruf menandakan solat Subuh, perkataan alif + lam + lam + ha (Allah)itu mengisyaratkan kepada solat Zohor, perkataan mim + kha + mim + dal (Muhammad) itu mengisyaratkan solat Ashar dan perkataan alif + dal + mim (Adam) itu adalah mengisyaratkan solat Magrib,… Berawal solat Subuh itu adalah 2 rakaat sebab tabiat sesuatu itu adalah dengan dua perkara yaitu zat dan sifat.
ISTIQNA - KAYA ALLAH
Memahami ilmu LAA ILAAHA ILAALLAH mengikut kaedah sifat 20:
Kita telah sentuh ilmu Nafi dan Isbat yang berasal dari kalimah لا اله الا الله dinyatakan juga tentang orang yang boleh menjadi kafir nafi dan kafir Isbat kerana kedangkalan pemahaman mengenal ilmu لا اله الا الله dan sikap terburu-buru manusia kerana telah dikuasai oleh syaitan yang menguasai diri mereka
5 KUNCI KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHIRAT
Renungkanlah 5 perkara penyebab kebaikan dunia dan akhirat yang disampaikan oleh Imam Syafi'i berikut ini:
1. Ghina' nafs (kaya jiwa): Orang yang kaya jiwa tidak memerlukan banyak harta. Ia terlihat kaya walaupun tidak punya apa-apa. Orang yang kaya jiwa tetap berusaha menurut kemampuannya, namun ia menerima dan bersabar atas apa yang diberikan oleh Allah. Syaikh Ma’ruf al-Karkhi berkata: “Jika Allah berikan nikamat, kami utamakan orang lain, jika Allah tidak memberikan, maka kami bersyukur”,
KENALI DIRI
Hampir jarang manusia menyedari akan diri, sebenarnya sangat luas, akan tetapi kesedaran ini telah lama bermain-main serta menyulitkan, sehingga menyesatkan fikiran kita yang menganggap bahawa diri kita sebatas apa yang tergambar secara qasad mata memandang dan menilainya. Nafs itu ada beberapa maknanya, memiliki pancaindera, berkaitan hawa, sentiasa cenderung kepada asal muasal kejadiannya iaitu saripati tanah (Al Mukminun:12), ketika kekurangan energinya atau kekurangan unsur-unsur asalnya, maka ia segera akan mencari atau secara naluri ia akan berkata saya lapar..saya dahaga.
ZALIM, KUFUR DAN NIFAQ
Definasi Nifaq. Nifaq menurut syara '(terminologi) berarti menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian kerana dia masuk pada syari'at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Kerana itu Allah memperingatkan dengan firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang munafiq itu mereka adalah orang-orang yang fasiq”. (QS At-Taubah: 67)
ARTI THARIKAT DAN TASAWUF
Dalam ilmu tasawuf diterangkan, bahwa Tharikat'atau yang lebih dikenal Tarekat ialah jalan atau petunjuk, atau perbuatan untuk melaksanakan suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta dikerjakan oleh para Sahabat, para Tabi’in, para Tabi’it Tabi’in, dan seterusnya turun temurun sampai kepada Guru Mursyid, para Ulama secara bersambung dan berantai hingga pada masa kini. Dalam ilmu tasawuf, bahwa Sunnah Nabi itu harus dilakukan dengan Tharikat Sesuai dengan maksud tersebut Rasullullah SAW bersabda: “Syariat itu ucapanku. Tharikat itu perbuatanku. Hakikat itu merupakan tingkah laku daripadaku, dan Makrifat itu pokok dasar (modal) atau pangkal kekayaan (baik lahir maupun batin).’ (HR. Anas bin Malik).
KHAUF DAN RAJA
Antara perasaan hati yang baik dan setiap Muslim mesti memilikinya:
1) Khauf dan Raja'
Menurut Imam Abu Bakr al-warraq (guru al-Ghazali): "Apabila engkau dengar perihal kaum kafir akan berkekalan di dalam neraka, maka jangan engkau, kerana engkau orang Islam, berasa aman dan terselamat atau terlepas daripada pembalasan seperti orang-orang kafir itu. Sebabnya, urusanmu dan dirimu itu masih di dalam ancaman bahaya. Engkau belum tahu bagaiaman keadaanmu di hujung hayatmu nanti dan betapa nasib dirimu dalan suratan di Lauhul-Mahfudz. Sebab itu, janganlah berasa sedap hati dengan masa gemilangmu sekarang. Di sebalik kegemilangan itu berkemungkinan besar tersembunyi kecelakaan".
Saturday, January 30, 2016
NASIHAT SYEIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI
• Ikutilah Sunnah rasul dengan penuh keimanan, jangan mengerjakan bid’ah, patuhlah selalu kepada Allah swt dan Rasulnya, janganlah melanggar. Junjung tinggi tauhid, jangan menyekutukan Allah swt, selalu sucikan Allah swt, dan jangan berburuk sangka kepadanya. Pertahankanlah kebenarannya, jangan ragu sedikitpun. Bersabarlah selalu, jangan menunjukkan ketidak sabaran. Beristiqomahlah dengan berharap kepadanya; bekerja samalah dalam ketaatan, jangan berpecah belah. Saling mencintailah, dan jangan saling mendendam.
NASIHAT SYEIKH ABUL HASAN ALI ASY SYADZILI
• Jika Kasyaf bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunah, tinggalkanlah Kasyaf dan berpeganglah pada Al Qur’an dan Sunah. Katakan pada dirimu : Sesungguhnya Allah swt menjamin keselamatan saya dalam kitabnya dan sunah Rasulnya dari kesalahan, bukan dari Kasyaf, Ilham, maupun Musyahadah sebelum mencari kebenarannya dalam Al Qur’an dan Sunah terlebih dahulu.
TABIR CAHAYA DAN KEGELAPAN
Allah berfirman: “Sesiapa yang buta di dunia buta juga di akhirat”. (Surah Bani Israil, ayat 72). Bukan buta mata yang di kepala tetapi buta mata yang di hati yang menghalang seseorang daripada melihat cahaya hari akhirat. Firman Allah: “Bukan matanya yang buta tetapi hatinya yang di dalam dada”. (Surah Hajj, ayat 46).
PENCIPTAAN RUH NABI MUHAMMAD S.A.W
Saat Allah SWT mengeluarkan keputusan Ilahiah untuk mewujudkan makhluq, Allah SWT pun menciptakan Hakikat Muhammadaniyyah (RealitI Muhammad –Nuur Muhammad) dari Cahaya-Nya. Allah SWT kemudian menciptakan dari Hakikat ini keseluruhan alam, baik alam atas maupun bawah. Allah Swt kemudian memberitahu Muhammad akan Kenabiannya, sementara saat itu Adam masih belum berbentuk apa-apa kecuali berupa ruh dan badan. Kemudian darinya (dari Muhammad) keluar tercipta sumber-sumber dari ruh, yang membuat beliau lebih luhur dibandingkan seluruh makhluq ciptaan lainnya, dan menjadikannya pula ayah dari semua makhluq yang wujud.
23 SIRI SYARIAT TAREKAT HAKEKAT MAKRIFAT
SIRI SATU
1. Dinamakan Syariat = Menyembah Allah SWT dengan perbuatan, mengerjakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Rasulnya (Al-Quran dan Sunnah)
2. Dinamakan TAREKAT = Menyembah Allah SWt semata dengan ilmu dan amal yang diketahuinya.
3. Dinamakan HAKEKAT = Memandang Allah Swt dengan cahaya yang dipancarkan oleh Allah SWT di Hati Sanubari yang dinamakan Sirullah.
4. Dinamakan MAKRIFAT = Meliputi seluruh tubuh yaitu Hakekat Allah : Kun, Hu, Dzat.
MAKRIFAT MENGENAL ALLAH
Inilah pelajaran untuk Makrifat mengenal Allah dan menghilangkan keduniawian serta mempelajari ilmunya dengan meniadakan atau menghilangkan diri/tubuh pada tingkah laku kita, maka tidak termasuk lagi pada huruf “HA“ dan tidak boleh lagi dikata atau disebut Allah. Bila mana dengan jalan pelajaran mematikan diri/tubuh seperti : Zat, Sifat, Asma dan Af’al yang ada pada kita.
NUKILAN DARI KITAB TAJALLI NUR MUHAMMAD
Penciptaan nur muhammad berawal dari dzat wajibal wujud (Allah) yang masih tersembunyi, tidak dikenal, tidak diketahui, dan belum ada yang menyembah, dzat wajibal wujud (Allah) adalah sosok yang menzahirkan dzat nya sendiri dan ketika itu belum ada sesuatu apapun (waktu, masa, tempat, ruang, agyar) hanya diriNYA sendiri tiada yang lain, ketika itu dzat wajibal wujud (Allah) berfirman: “Aku adalah bagai istana yang tersembunyi tiada yang mengetahui dan tiada yang mengenal,maka aku membuat sesuatu yang lain agar aku bisa dikenal”.
MAKNA RAHASIA BISMILLAH
1.MENERANGKAN HURUF "ALIF"
Huruf Alif di dalam lafaz Bismillah sebenarnya Alif Ahadiyah dan disebut juga Alif dzatulwahid. Alif sebagai tanda adanya alam Ahadiyah,yaitu tanda adanya dzat sejati. Dan sebagai bukti nyata hanya ada Allah semata tidak ada yang lainnya. Yang mempunyai Cahaya Kehidupan. Yaitu Hidup yang Menghidupi yang disebut Banyu Nur Alif (Air Cahaya Alif) atau disebut juga dengan Banyu sejati (Air Sejati) atau Ratu Ning Banyu (Penguasa Air). Dan juga dinamakan Allah Yg Hidup atau Satu Rupa Yg merupakan tempat Menyatunya antara Hidup dan Mati. Didalam alam ini masih berupa wujud mahdhi/ wujud dzat sejati/ wujud tunggal, hidup tunggal, rasa tunggal ,belum ada yang lainnya dan disebut LATA'YUN ,yaitu Dzat yg wujud dg sendirinya tanpa ada yg mewujudkan,hidup sendiri tanpa ada yg menghidupkan. Dalilnya terdapat didalam kitab suci Al-Qur’anul Karim , "قل هوالله آحد" artinya Katakanlah Wahai Muhammad kepada seluruh umat,kalau sebenarnya Allah SWT adalah dzat tunggal,rasa tunggal/Esa yang menjadikan alam dunia dan seisinya
DIRI SEBENAR ITU BERNAMA ALLAH
Ada kalangan ahli makrifat menegaskan bahwa AKU itu adalah ROH, dengan kata lain yang sebenar-benar Diri itu adalah Roh yang tiada kaitannya dengan Rabbul Izzati, walaupun Roh itu adalah urusanNya dan tajalliNya. Ibarat Roh itu setitik air, dan lautan itu adalah Rabbul Izzati, Setitik air itu berasal dari lautan dan kembali jua kepada lautan, Seorang yang mengenal dirinya berarti mengenal Roh lantas Roh itulah pula yang kembali kepada Allah serta mengenal Allah, bukan badan wadahnya, karna badan wadahnya akan kiamat dan musnah. Pendapat ini memang benarnya adanya, dari sudut yang mereka faham dan lihat, Namun bagi para ahli sufi yang berfahaman Wahdatul Wujud dan Wujudiah, mereka berpandangan lebih dalam lagi dan lebih jauh dari apa yang dikatakan pada awal tadi
PADA HAKEKATNYA SEMUA ITU TIDAK ADA
Kerana semua adalah permainan, pelakun dan sandiwara belaka! “Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau” Kerana yang ada hanya Dia, Dialah yang Maha Ada, Sang Sutradara dan Sang pelakun dalam kehidupan ini. Semuanya selain Dia adalah pelaku-pelaku sandiwaraNYA, kita adalah sebagai pemain atau pelakun sandiwara dalam kehidupan ini.
Friday, January 29, 2016
MUSLIM YANG DIRINDUKAN
Muslim yang dekat dengan Allah sehingga menjadi kekasih Allah (Wali Allah) dirindukan oleh para Nabi dan Syuhada. Rasulullah SAW bersabda “sesungguhnya ada di antara hamba Allah (manusia) yang mereka itu bukanlah para Nabi dan bukan pula para Syuhada’. Mereka dirindukan oleh para Nabi dan Syuhada’ pada hari kiamat kerana kedudukan (pangkat) mereka di sisi Allah SWT "Seorang dari sahabatnya berkata, “siapa gerangan mereka itu wahai Rasulullah? Semoga kita dapat mencintai mereka“. Nabi SAW menjawab dengan sabdanya: “Mereka adalah suatu kaum yang saling berkasih sayang dengan anugerah Allah bukan kerana ada hubungan kekeluargaan dan bukan kerana harta benda, wajah-wajah mereka memancarkan cahaya dan mereka berdiri di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Tiada mereka merasa takut seperti manusia merasakannya dan tiada mereka berduka cita apabila para manusia berduka cita”. (HR. an Nasai dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).
KE AKU AKUAN HAMBA
Aku akan melebur di dalam diri aku sendiri kerana ke akuan ku sebenar nya telah lenyap dan rahasia hati ingin menjauhi rasa ke aku akuan aku sendiri. Rasa ke akuan ku dapat membuka pintu keburukan ku terhadap pencipta ku sendiri. Tekanan keinginan nafsu dan rasa haus keinginantahuan ku mengubah ke aku akuan ku menjadi tak terkendali
WUKUFUL QALBI
Wukuful Qalbi, bisa juga disebut Tafakkur merenung (menundukan pikiran kepada hati, (Musa pada Khidir, Adam pada Nur Muhammad). Wukufulul Qalbi,bukan sebuah Amalan berupa zikir, atau melafazkan Asma Allah, tapi perjalanan alam jiwa (akal fikiran, dengan langkah Awal mengosongkan akal fikir dari sesuatu selain Allah, lalu kepala ditundukan kehati dengan segala kepasrahan & kerelaan) .
SIAPAKAH AKU..?
Kita selalu merujuk diri kita seagai AKU. Kita berkata, "Ini Aku" , "Ini Aku punya", "Ini badan Aku", "Nama Aku si-anu", dan "Nama bapa Aku si-anu", dan sebagai nya. Pernahkah kita terfikir siapakah AKU kita itu? Apakah AKU kita itu? Siapa sebenarnya AKU itu? Pernahkah anda terbayang apakah AKU kita itu? Sebenarnya AKU kita ini adalah ROH kita, bukan badan kasar ini. Badan kasar ini akan mati sekiranya tiada ROH. Sekiranya tiada ROH, badan kita akan hancur binasa.
HUKUM WAKTU
Jangan kamu menanti-nanti akan selesai daripada Agyar, maka bahawasanya demikian itu memutuskan engkau daripada wujud Muroqobah baginya pada yang didirikan engkau di dalamnya.
Jangan kamu menanti-nanti(menunda-nunda) dalam mengerjakan amal (taat zahir dan batin) itu selesai daripada Agyar yang telah mendirikan Allah akan engkau dan jangan kerana menanti-nanti suatu waktu yang lain daripada waktu yang engkau di dalamnya, bahkan kerjakan olehmu akan amal dalam tiap-tiap waktu dengan segala hukumnya dan dirikan olehmu pada tiap-tiap hak dalam tempatnya dan jangan menanti-nanti akan sihat.
HURUF-HURUF MUQATAAT
(semua menjurus kepada Rasulullah s.a.w)
1. Kaf Ha Ya Ain Sod
Kaf – Kau adalah kesempurnaan kewujudan , kau adalah gua (kahf) kewujudan di mana semua yang wujud mengambil perlindungan.
Ha- Kami (Allah) sudah menyediakan (hayya’ ana) untuk mu kerajaan
Ya , Ayn – Wahai (ya) yang merupakan mata air (ayn) kepada segala mata air dan sumber rahsia yang tersimpan !
Sod - Sifat (sifat) ku ada dalam dirimu , oleh itu “jika seseorang patuh kepada Rasul , maka dia patuh kepada Allah “ ( surah 4:80)
TINGKATAN ILMU
Banyak pelajaran yang boleh diambil terutamanya berkenaan tingkatan ilmu.
Firman Allah; Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS Al Kahfi 18:109-110).
TINGKAT-TINGKAT KEROHANIAN
Rohani yang terang benderang telah menerima jasad yang gelap gelita, maka sempurnalah kejadian insan. Adam a.s telah menerima bumi sebagai tempat kediamannya, maka sempurnalah tujuan penciptaan Adam a.s. Orang kerohanian melalui berbagai-bagai peringkat kerohanian. Apabila rohaninya menerima jasadnya sempurnalah kejadiannya. Apabila dirinya iaitu rohani yang berkamil dengan jasad, menerima penghidupan di dalam dunia sempurnalah perjalanannya. Tidak ada lagi yang dinanti-nantikannya dan tidak ada perintah lagi yang ditunggunya. Dunia inilah daerah kekhalifahannya dan al-Quran itulah perintah yang sudah siap termetri. Orang kerohanian masuk ke dalam daerah nafsu kamaliah atau kesempurnaan nafsu dengan doa:
LA ILA HAA ILLALAH
Tiada Tuhan selain Allah. Laa (tiada, nafi) adalah merupakan pemusnahan diri dan dunia (fana) kemudian menjadi kekal (baqa) dalam Tuhan, hanya Ahadiiyyah ( Allah ) yang ada( isbat ), Yang Maha Luas tanpa keterbatasan pengetahuan, tanpa keterbatasan ruang, waktu atau apapun juga.
KENALI HAWA NAFSU
Sifat ADA adalah sebenarnya sifat Allah. Sifat ADA itu ESA, hanya Allah sahaja yang layak bersifat dengan sifat ADA. Selain daripada Allah sebenarnya bersifat dengan sifat tidak ada atau tiada. Untuk memperkenalkan diriNya, Allah telah tajalli atau zahirkan sifat adaNya. Apabila Allah zahirkan sifat adaNya, sifat ada itu tetap menjadi milik Allah juga dan tidak akan menjadi milik selain dari Allah termasuk juga tidak akan menjadi milik kita sendiri. Sepatutnya apabila Allah memperkenalkan sifat adaNya, hendaklah diakui sifat ada yang sedang diperkenalkan itu adalah sifat Allah.
Thursday, January 28, 2016
FASA-FASA PENCIPTAAN ALAM SEMESTA MENURUT ALQURAN
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata ‘fasa’ adalah tingkatan masa (perubahan, perkembangan, dsb). Sehingga dapat disimpulkan perkembangan ataupun perubahan tahap-tahap penciptaan alam semesta dalam hal ini ditinjau dari AlQuran dan tidak lupa juga menyertakan penjelasan di dalam Hadits. Akan tetapi, menyusun tahapan penciptaan alam semesta di dalam AlQuran bukan perkara yang mudah – disamping minimnya referensi terutama asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat) ataupun penjelasan dari hadits berkaitan dengan fase-fase penciptaan diperparah dengan kemunculan cerita-cerita dari Israiliyat dan hadits yang dlaif maupun maudlu (palsu).
KASYAF
Kasyaf adalah terbukanya perkara ghaib pada alam rasa dan penyaksian mata hati. Apa yang dipikirkan dan dijumpai melalui ilham dapat dirasakan atau disaksikan melalui kasyaf. Maqam kasyaf membuka perkara yang tersembunyi dibalik yang nyata dan juga membuka hal hal alam ghaib yang tidak dapat dipandang dengan mata, tidak dapat difikirkan dan dikhayalkan dan keluar jauh dari logik kita. Ilmu kasyaf memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan tentang alam rohani seperti Alam Jin, Alam Barzakh, syurga dan neraka.
SOLATUL DAIMUN HAQ
Konsep beribadah 24 jam,Solatul Daimun Haq. Solat fardhu sblm fardhu, Solat fardhu semasa fardhu, Solat fardhu sesudah fardhu. "Ingat itu Zikir, Zikir itu Nafas, Nafas itu Laa Huruffin Wala Sautin”, Disini inginlah saya memperjelaskan bahawa maksud, erti atau makna zikir nafas itu, adalah zikir yang tidak berhuruf dan tidak bersuara. Adapun zikir yang tidak berhuruf dan bersuara itu, adalah zikir yang tidak menggunakan bibir mulut dan tidak menggunakan buah tasbih. Namun, sebelum itu, tuan-tuan kena faham dulu, apakah itu makna, maksud atau erti zikir. Adapun maksud perkataan zikir itu adalah dalam bahasa Arab. Bila mana dimelayukan ianya bermaksud "Ingat". Zikir dalam bahasa arab manakala dalam bahasa melayu pula ertinya "ingat".
KEWUJUDAN ALLAH
Tuan-tuan dan puan-puan, muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah sekalian. Semoga Allah melindungi, merahmati dan memberkati ilmu kita. Ketahuilah oleh mu, duhai saudara-saudara seagama ku!. Bahawa sebenar-benar Allah itu, tidak ada zat! Dikatakan Allah itu ada zat (zat Allah) itu, hanyalah sekadar mempermudahkan faham. Terutama dperingkat pengajian toriat (jalan). Yang mempunyai zat itu, adalah sifat makhluk!. Mana mungkin sifat Allah besamaan dengan sifat makhluk. Seumpama zat bagi gula itu, adalah manis dan manakala zat bagi makhluk itu, adalah roh!. Jika gula zatnya manis dan zat bagi manusia itu roh, mana pula yang dikatakan zat Allah?. Zat Allah itu apa? Sedangkan Allah itu, Allahlah, mana ada boleh diumpamakan Allah itu, dengan perumpamaan yang lain. Allah itu Allah!.
PEMBAHAGIAN ILMU OLEH PARA ULAMA
Adapun pembahagian ilmu adalah:
1. Syariat
2. Tarikat
3. Hakikat
4. Maarifat
MEMAHAMI TAWASSUL
Pembaca yang dirahmati Allah, tawassul adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, mengikuti petunjuk Rasul-Nya dan mengamalkan seluruh amalan yang dicintai dan di ridhai-Nya, lebih jelasnya adalah kita melakukan suatu ibadah dengan maksud mendapatkan keridhaan Allah dan surga-Nya. Tentu saja ini merupakan bentuk ibadah kepada Allah yang sering kali kita lakukan dalam kehidupan kita namun perlu diketahui bahwa tidak sedikit pula orang yang terjerumus kedalam tawassul yang itu sama sekali tidak di syari’atkan di dalam agama Islam. Ada sebahagian orang yang mentakwil hadits-hadits tentang tawassul dengan berdasarkan akal pemikiran dan hawa nafsu belaka. Sehingga muncullah berbagai bentuk tawassul yang sama sekali tidak ada tuntunannya dalam syari’at Islam bahkan merupakan kesyirikan yang besar.
ILMU LADUNI
Apa itu Ilmu Laduni? Sebahagian orang mungkin belum pernah mendengar istilah Ilmu Laduni. Sementara sebahagian lagi yang sudah pernah mendengarnya mungkin berpikir bahwa Ilmu Laduni tidak benar-benar ada. Secara kasar, Ilmu Laduni adalah ilmu yang mempunyai manfaat menjadikan seseorang mendapatkan ilmu atau pengetahuan tanpa proses belajar. Pengertian tersebut seakan mustahil dan sulit di percaya. Inilah karunia Tuhan dalam berbagai bukti atas kekuasaan-Nya dengan menciptakan berbagai ilmu. Pastinya tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan meridhai. Kata laduni (Ladunni), berasal dari bahasa Arab, akar kata dari Ladun/ Laday, yang berarti dekat/ pangkuan.
SYARIAT. TARIKAT HAKIKAT MAKRIFAT
Ilmu Fiqih perlu disertai Tasawuf. Letakkan dunia ditangan bukan di hatimu. Pesanan Imam Syafie rah: “Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih (perkara syariat) dan juga menjalani tasawuf (thariqat, hakikat dan makrifat) , dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mahu menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelezatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mau mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik (muslim yang ihsan) (Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i hal 47)
PENGASINGAN DIRI DARI DUNIA DENGAN MEMASUKI KHALWAT DAN SULUK
Khalwat dan suluk harus dilihat secara zahir dan batin. Khalwat zahir ialah apabila seseorang mengambil keputusan untuk memisahkan dirinya daripada dunia, memencilkan dirinya di dalam satu ruang yang terpisah daripada orang ramai supaya manusia dan makhluk di dalam dunia selamat daripada kelakuan dan kewujudannya yang tidak diingini. Dia juga berharap agar dengan berbuat demikian sumber kepada kewujudan yang tidak diingini, egonya dan hawa nafsu badannya akan terpisah daripada bekalan hariannya dan terhenti juga segala yang memuaskan dan mengenyangkannya. Seterusnya dia berharap pengasingan itu akan mendidik egonya dan seleranya, memberi peluang kepada perkembangan diri rohaninya.
APA MAKSUD SEBENAR KEMBALI KEPADA SUNNAH?
Apa maksud sebenar seruan 'kembali kepada Sunnah Nabi s.a.w.? Sebahagian yang menggelarkan diri mereka 'salafi' begitu asyik dengan seruan ini seolah-olah sekali pandang kita akan menyangka bahawa masyarakat kita begitu 'jauh' dari Sunnah Nabi s.a.w. Adakah begitu keadaannya? Ada baiknya kita melihat kepada maksud seruan kembali kepada Sunnah atau kembali memahami Islam dengan panduan Sunnah Nabi s.a.w. Sudah pasti kita semua tahu dalam Al-Quran terdapat banyak ayat-ayat yang menunjukkan perintah untuk kita meletakkan kedudukan Nabi s.a.w. dan Sunnah Baginda pada kedudukan 'rujukan' dalam agama. Tapi apakah maksud 'rujukan' di sini? Seruan yang kita dengar daripada sebahagian 'salafi' ialah mereka ingin kita kembali kepada Sunnah tetapi dalam seruan mereka ada sedikit kekeliruan, antaranya:
Wednesday, January 27, 2016
DIRI TERDIRI DAN DIRI TERPERI
Adapun diri kita itu DUA perkara, pertama Diri Terdiri, kedua Diri Terperi. Maka Diri Terdiri inilah sifat kehinaan yang jadi daripada ibu-bapa asal daripada Mani tatkala masuk ke dalam rahim ibunya dan tatkala 40 hari lamanya ‘Alaqoh namanya, artinya darah yang bergumpal. Dan tatkala genap 120 hari lamanya Nutfah namanya, artinya daging yang tiada bertulang.
JALAN KEPADA ALLAH
Ketahuilah olehmu JALAN kepada Allah Ta’ala itu empat jalan yaitu pertama Jalan Syariat, kedua Jalan Tariqat, ketiga Jalan Hakikat dan keempat Jalan Makrifat. Adapun yang dikatakan Jalan Syariat itu Kata Nabi, Jalan Tariqat itu Perbuatan Nabi, Jalan Hakikat itu Tempat Kediaman Nabi dan Jalan Makrifat itu Rahsia. Adapun Istana Syariat itu Lidah, Istana Tariqat itu Hati, Istana Hakikat itu Nyawa dan Istana Makrifat itu Kelakuan Nabi meliputi dengan semata-mata sekalian alam. Bermula Syariat itu kerja Tubuh, Tariqat itu kerja Hati, Hakikat itu kerja Nyawa dan Makrifat itu kerja Rahsia.
NAFAS DAN ZIKIR
Sabda Nabi S.A.W yaitu "Barangsiapa keluar masuk nafas dengan tiada zikir Allah maka sia-sialah ia". Bermula nafas itu atas dua langkah, satu Naik dan kedua Turun. Maka tatkala naiknya itu sampai kepada 7 petala langit maka berkata “Wan Nuzuulu Yajrii Ilal Ardhi Fa Qoola HUWAllah”. Dan tatkala turun kepada 7 petala bumi maka nafas Nabi itu bunyinya Allah. Tatkala masuk pujinya HUWA. Tatkala ia terhenti seketika antara keluar masuk Tanaffas namanya, pujinya AH.. AH. Tatkala ia tidur atau mati Nufus namanya Haqqu Daa'im.
TABIR HAKIKAT
Suatu ketika seorang sufi Abu Bashir sedang berdiri dekat Ka’bah seraya menjuruskan pandangannya kepada orang ramai yang sedang bertawaf, dia tertegun kerana begitu banyaknya orang yang mengerjakan tawaf sehingga kedengaran suara gemuruh takbir, tahmid, tasbih serta do’a, lalu terlintas dalam benaknya tentulah mereka itu mendapat keampunan di sisi Allah s.w.t. Sejurus kemudian datanglah Imam Ja’far Shaddiq seorang imam besar keturunan Rasulullah s.a.w dan dia mengetahui apa yang terlintas di dalam benak anak muridnya itu lantas berkata kepada Abu Bashir: "Pejamkanlah matamu wahai Abu Bashir...!"
SYARAH AL HIKAM
Ya Rabb, kurniakanlah futuh-Mu, Kepada setiap hamba yang mengajinya
7: PENGERTIAN JANJI ALLAH SWT.
Jangan sampai meragukan kamu terhadap janji Allah kerana tidak terlaksana apa yang telah dijanjikan, meskipun telah tertentu (tiba) masanya, supaya keraguan itu tidak merosakkan mata hati kamu dan tidak memadamkan cahaya sir (rahsia atau batin) kamu. Doa dan janji Allah s.w.t berkait rapat. Allah s.w.t menjanjikan untuk menerima semua doa. Hamba sudah sangat kuat dan kerap berdoa. Hamba mendoakan agar diselamatkan daripada sesuatu musibah. Masa musibah itu sampai sudah tiba tetapi keselamatan daripadanya tidak tiba. Timbul keraguan dalam hati hamba itu tentang janji-janji Allah s.w.t.
KEBENCIAN IMAM SYAFI'E TERHADAP SEBAHAGIAN KAUM TAREQAT SUFI
Berkata Imam asy-Syafi’e rah (204H) :
لَوْ أَنَّ رَجُلًا تَصَوَّفَ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ لَمْ يَأْتِ عَلَيْهِ الظُّهْرُ إِلَّا وَجَدْتَهُ أَحْمَقَ.
Seandainya seorang menjadi sufi (pengamal tasawwuf) di awal siang hari, maka sebelum zuhur akan engkau dapati dia termasuk orang yang biul (dungu). [Manaqib asy-Syafi’e 2/207 oleh al-Baihaqi.]
SYARIAT, TAREKAT, HAKIKAT DAN MAKRIFAT
Pada Artikel kali ini akan membahas tentang Ilmu Syari'at, Tarekat, Hakikat dan Makrifat. Ilmu menurut bahasa diartikan dengan pengetahuan dan menurut pakar ushuluddin diartikan dengan pengetahuan yang sesuai dengan realita. Baik menurut bahasa maupun menurut pakar ushuluddin ilmu mempunyai arti yang sangat luas kerana mencakup semua ilmu pengetahuan baik yang berhubungan dengan dunia maupun akhirat.
QIAMUHU BINAFSIH (BERDIRI DENGAN SENDIRI)
5 yang awal dari sifat-sifat Allah yang 20:
1) Wujud - Ada
2) Qidam - Sedia
3) Baqa' - Kekal
4) Mukholafatuhu Lilhawadith - Tidak sama dengan yang baru (ciptaanNya)
5) Qia muhu binafsih - Berdiri dengan sendiri...
Allah berdiri dengan sendirinya (Qiyamuhu Ta'ala bi nafsihi). Allah ta'ala Maha Hebat, Maha Berkuasa. Allah ta'ala tidak berkehendak (tidak memerlukan) kepada zat yang lain. Allah tidak memerlukan kepada apapun. Hanya makhlukNya (yang bersifat baharu) memerlukan kepada Allah.
ILMU TASAWUF, ILMU HAKIKAT ATAU ILMU BATIN
Sebenarnya ilmu rohaniah itu adalah ilmu tasawuf atau dikatakan juga sebagai ilmu hakikat atau ilmu batin. Mengapa ilmu ini dikatakan ilmu rohani? Ini kerana perbahasannya adalah mengenai roh. Mengapa pula ia juga dikatakan ilmu tasawuf? Jika kita lihat perbincangan para ulama termasuk ulama moden, perkataan tasawuf itu diambil daripada bermacam-macam perkataan. Tetapi di sini saya hanya memilih salah satu daripadanya iaitu dari perkataan sofa’ bermakna bersih atau murni.
PROSES MENGEMBALIKAN DIRI
Dalam proses menyucikan diri dan mengembalikan rahsia kepada 'tuan empunya rahsia', maka manusia itu semestinya mempertingkatkan kesuciannya sampai ke peringkat asal kejadian rahsia Allah SWT. Manusia ini sebenarnya mesti menerokai dan melalui daripada 'alam insan' pada nafsu amarah ke martabat Zat, iaitu nafsu Kamaliah pada maqam “Izzatul-Ahdah”. Lantaran itulah tugas manusia semestinya mengenal hakikat diri ini lalu balik untuk mengembalikan amanah Allah SWT tersebut sebagaimana mula proses penerimaan amanahnya pada peringkat awal. Sesunggunya AllahSWT dalam mengenalkan diri-Nya melalui lidah dan hati manusia, maka Dia telah mentajallikan Diri-Nya menjadi rahsia kepada diri manusia. Sebagaimana diperkatakan dalam hadis Qudsi;
Tuesday, January 26, 2016
ISYARAT BUKANLAH TANDA MAKRIFAT
Bukan disebut orang yang makrifat, manakala ia berisyarat, ia mendapatkan Allah lebih dekat kepadanya, dari isyaratnya tadi. Tetapi orang yang Arif (Makrifat) adalah orang yang tidak punya isyarat, kerana fana'nya dalam WujudNya dan terliput dalam Musyahadah padaNya. Bukanlah disebut orang yang ‘Arif (Makrifatullah) yang sempurna dan hakiki, orang yang apabila mendapatkan isyarat dalam hatinya tentang Asma dan sifatNya, lantas merasa telah bertemu Allah Swt, kerana isyarat itu.
ILMU DAN KEBODOHAN
1. Orang yang bodoh adalah yang menganggap dirinya tahu tentang makrifat ilmu yang sebenarnya tidak diketahuinya, dan dia merasa cukup dengan pendapatnya saja.
2. Orang yang alim mengetahui orang yang bodoh kerana dia dahulunya adalah orang yang bodoh, sedangkan orang yang bodoh tidak mengetahui orang yang alim kerana dia tidak pernah menjadi orang alim.
CERMATILAH HAKEKAT TITIK
Apabila Syari’at adalah Dalil Kehidupan dalam Menempatkan Diri pada Keberadaan dan Keadaan, yaitu bagaimana Mewujudkan Penyaksian akan Allah. Tarekat adalah bagaimana dalam Kehidupan Sentiasa Mengingat Hanya Kepada Allah, Jalan Pengosongan Sebelum Hakekat. Hakekat adalah Bagaimana lkhlas, Syukur dan Sabar Sebelum Penyaksian akan Kesejatian Allah, dan Makrifat adalah Penyaksian Sejati akan Allah. Sesungguhnya Mencari Ilmu itu Memiliki Dua tujuan
PERINGKAT IMAN
Iman antara satu orang dengan seorang yang lain tidak sama. Ulama Islam telah membagi iman menjadi 5 peringkat :
Iman Taqlid
Iman Ilmu
Iman 'Ayan
Iman Hak
Iman Hakikat
Iman Taqlid
Iman Taqlid adalah iman ikut-ikutan, yaitu orang yang beriman dengan semua rukun iman tetapi hanya ikut-ikutan saja. Pegangan Islamnya tidak kuat, prinsip Islamnya tidak kukuh. Dia tidak memiliki alasan yang kuat mengapa ia beriman. Kalau ditanya, "Apa bukti wujudnya Allah ?" Dia hanya mampu menjawab, "Saya mendengar orang berkata ada, maka saya pun mengatakan ada”. Sandaran keyakinannya pada orang lain, dia tidak memiliki dalil 'aqli maupun naqli (dalil akal atau dalil Al Quran) untuk membuktikan keyakinannya pada rukun iman.
QASAD
Adapun qasad itu menyatakan niat, niat yang sebenarnya tiada berhuruf tiada bersuara. Inilah sebenar-benarnya niat. Ada pun ada huruf ada suara itu bukannya niat. Iaitu Adam yang sebenarnya. Niat itu tiada huruf tiada suara. Itukah cahaya alam Kalam Zatullah.
Inilah niat tempat niat ia berniat ialah Tuhan yang mutlak. Makna dia Zat Wajibal Ujud (Wallah hu alam). TA’AYIN. Ada pun ta’yin itu menyatakan waktu yang lima itu. Ada pun yang sebenar-benarnya nyata itu afa’al Allah pada jasad Adam iaitu tubuh kita yang kasar. Sebenar-benar ta’ayin Zat. Sebenar-benar nyata.
AYAT-AYAT PEGANGAN TASAWUF
1). AWALUDIN Makrifatullah (Artinya: Awal agama mengenal Allah).
2). LAYASUL Solat ILLA BIN Makrifat (Artinya: Tidak syah solat tanpa mengenal Allah).
3). MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU (Artinya : Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhannya).
RAHSIA HAKIKAT DIRI
Inilah suatu pasal pada menyatakan pintu guru yang tersembunyi yang tiada diajarkan kepada orang-orang yang belum belajar tentang Ilmu Tauhid atau Sifat 20 (dua puluh), sebab buku ini berisi perihal orang-orang mengenal diri atau tata cara mengenal Allah pencipta Alam dan segala isinya supaya sempurna segala amal ibadahnya.
PENGHUNI BUMI SEBELUM ADAM A.S
Pada saat bumi berumur delapan ribu tahun, keadaannya masih kosong. Di sini sudah terdapat banyak biji sawi yang putih. Kemudian Allah swt menciptakan seekor unggas yang bernama Tabirunnasar. Allah swt berfirman kepadanya: "Hai, unggas Tabirunnasar, makanlah olehmu biji sawi itu. Apabila habis biji sawi itu, engkau akan Kumatikan.”
MARTABAT-MARTABAT NAFSU
Dalam perbicaraan ilmu tasauf, peringkat-peringkat nafsu seorang dan alamat-alamatnya dapatlah dibahagi kepada tujuh darjat atau martabat, dan dalam peringkat-peringkat itu terdapat ahli-ahlinya bagaimana berikut :
MENANGGALKAN IKTIKAD SYIRIK
“Didalam manhaj Ahli Sunnah wal Jamaah (ASWJ), kesempurnaan akidah dicapai apabila seorang itu mencapai IHSAN, (yakni) hatinya sudah memandang kepada Allah (musyahadah). Ia memandang Allah dengan nur yang terbit dari lubuk qalbi apabila selaput awan nafsu ammarah dibersihkan.” Dalam Ilmu Tauhid, Sifat IFTIQAR (ﺇﻓﺘﻘﺎﺭ) ialah segala sifat2 yang baharu(yakni ciptaan-Nya) berhajat pada sifat Dzat-Nya. Sifat Iftiqar dibahagikan kepada 9 sifat iaitu Wahdaniah (ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺔ), Qudrat (ﻗﺪﺭﺓ), Iradat (ﺇﺭﺍﺩﺓ), Ilmu (ﻋﻠﻢ), Hayat (ﺣﻴﺎﺓ), Kaunuhu Qaadiran (ﻛﻮﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭﺍ), Kaunuhu Muriidan (ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺮﻳﺪﺍ), Kaunuhu ‘Aliman (ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﻟﻤﺎ) dan Kaunuhu Hayyan (ﻛﻮﻧﻪ ﺣﻴﺎ). Semua sifat tersebut yang menggerakkan segala yang baharu dan ianya juga saling lazim melazimi, yakni tiada bercerai.
Monday, January 25, 2016
DUDUKILAH DI MAJLIS CINTA ZIKIR
Diriwayatkan bahawa suatu ketika Nabi Musa a.s. bertanya kepada Allah SWT, "Tuhanku, apakah balasannya bagi orang-orang yang zikir kepada-Mu dengan lisan dan hatinya?" Allah Swt. berfirman: "Wahai Musa, Aku akan melindunginya di Hari Kiamat dengan naungan 'Arsy, dan Aku akan menjadikannya di bawah kekuasaan-Ku.” Nabi Musa a.s. bertanya lagi, "Tuhanku, siapakah hamba-Mu yang paling merugi?" Allah SWT berfirman, "Orang yang tidak mengambil manfaat dari petua dan orang yang tidak zikir kepada-Ku sewaktu sendirian.”
HAKIKAT MATI SI AHLILLAH (SUFI)
“Mati” dalam pandangan orang-orang Ahlullah sufi bukan bererti sekadar “bercerai nyawa dengan badan”. Menurut pandangan mereka mati yang bermaksud “bercerai nyawa dengan badan” itu pada hakikatnya bukanlah mati. Kerana ruh atau jiwa keluar dari sangkarnya iaitu badan dan masuk ke alam yang lain, ibarat burung yang keluar dari sangkarnya dan terbang bebas dan hijab dan merasai kebebasan hakiki bersama Wujud Yang Maha Murni . Badan itu ditinggalkan dan lama kelamaan reput dan busuk, tetapi ruh itu tetap hidup dan baqa bersama hakikatnya.
CINTAILAH ALLAH
Selagi kita bersama diri kita selama itu sukar untuk mengiktiraf rentak keinginan seseorang. Satu masa pasti kita akan membantah juga kehendak orang lain. Kerana kita punya pandangan sendiri. Namun bila cinta menguasai diri terhadap orang yang dicintai. Maka pilihan kehendaknya tenggelam dalam kehendak orang yang dicintainya. Maka para sahabat mencintai sesama mereka melebihi diri sendiri.
GODAAN BAGI PENEMPUH JALAN TAREKAT
Ujian paling awal yang akan ditempuhi para calon pengikut tarekat ialah perkara berkaitan niat. Apakah motivasi yang mendorongnya masuk tarekat itu betul-betul didasari oleh niat ikhlas semata-mata menjalankan perintah Allah dan Rasulullah, atau terdapat niat-niat yang lain. Kenyataannya tidak sedikit orang masuk tarekat telah tersasar pada tapisan yang pertama ini lantaran salah soal "nawaitu". Ada yang niat kerana mengikuti ajakan kawan, niat mencari kesembuhan, niat mencari kemakmuran ekonomi atau malas kepada orang tuanya. Ada pula niat untuk kepimpinan dan kemegahan di mata masyarakat, ada yang niat supaya menguasai ilmu pengubatan, ada yang niat untuk kesaktian serta sebagainya.
ADAB
Guruku berkata: Betapa pentingnya beradab samaada dengan guru kamu atau sesiapa sahaja dikalangan makhluk Allah ini, rosaknya adab kamu dengan mereka bakal mendatangkan kemurkaan Allah , lalu tiada Dia mengizinkan kamu terus sampai pada-Nya. Guruku menceritakan sebuah kisah: Tika seorang sufi berkhalwah dengan begitu lama untuk meningkatkan spritualnya namun dia merasai tiada kemajuan apa-apa, maka ia memohon pertunjuk Allah, maka didatangi dalam mimpinya seorang Syeikh dan berkata "Engkau tiada akan milki apa-apa pencapaian dalam khalwah mu ini kerana perbuatan isteri mu"
NAFSU DAN AKAL MENUTUPI NUR MAKRIFAT
Firman Allah : “Dan pada dirimu itu, mengapakah kamu tidak melihat (tanda-tanda dan bukti kebesaranNya)?” (Adz-Dzaariyaat : 21). Awal agama adalah mengenal Allah, awal mengenal Allah adalah mengenal diri. Kata ‘arifbillah: “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka mengenal ia akan Tuhannya. Sesiapa yang mengenal Allah, maka binasalah (fana) dirinya”. Firman Allah diatas sebagai pembuka segala rahsia dalam rahsia. Hanya Allah wajibal wujud dan Dia wujud pada DzatNya. Adapun sekelian wujud yang lain bukan wujud pada dzatnya, tapi wujudnya diwujudkan oleh Allah. Makhluk diwujudkan Allah untuk menunjukkan sifat Keagungan dan KebesaranNya. Firman Allah dalam hadis Qudsi:
PELAJARAN MAKRIFATULLAH
Pernah orang bertanya: ”Bukankah Allah itu bersifat dengan Ar-Rahman dan Ar-Rahim??? Tetapi mengapakah ramai hamba-Nya yang terseksa, sakit, susah, dibunuh dan berbagai lagi kesusahan yang dialami oleh hamba-Nya??? Guru ku berkata: Kehidupan ini ada kesedihan dan kepedihannya lantran sifat Jalal-Nya mahu menguji, namun aku tiada mahu kesedihan itu hilang kerana ku pasti di dalamnya ada CINTA lantaran di sana sifat Jamal-Nya, akan ku nikmati kesakitan ini dengan penuh Cinta demi mengejar CINTA. "Dimana ada Jalal-Nya di situ ada Jamal-Nya!!!” Tiadalah satu musibah atau kesedihan itu melainkan Allah ingin mentajallikan Sifat Jamal-Nya jua. Tiadalah diperzahirkan Sifat Jalal-Nya (Sifat Keagungan-Nya) dengan ujian tadi melainkan hendak menzahirkan Cinta-Nya. Tiadalah sakit itu melainkan CINTA. Tiadalah kepedihan itu melainkan CINTA disisi kekasih Allah.
UBAT HATI MENGIKUT SUNAN BONANG
Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Quran lan maknane
Kaping pindo solat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo zikir wengi lingkang suwe
Salah sawijine sopo bisa ngelakoni
Mugi-mugi gusti Allah nyembadani
HAQA’IQ
Hai orang yang bertanya kepadaku tentang Rasulullah saw, bagaimana ia lupa. Lupa itu dari setiap hati yang lalai dan main-main. Lupa lubuk hatinya dari segala sesuatu. Maka ia lupa dari yang selain Allah. Suhbah memberi kesan kepada akhlak serta perjalanan hidup seseorang.. Jika lihat di zaman kegelapan jahiliah, para sahabat r.a tidak mencapai kedudukan yang terpuji, kecuali setelah mereka bersuhbah dengan Rasulullah saw serta duduk bersama baginda saw. Begitulah juga dengan para tabien, mereka telah mendahului orang lain dalam memilih kemuliaan setelah bertemu dan mengikuti pada sahabat Rasulullah saw.
SIFAT-SIFAT AHLI TASAWUF
Imam Al-Ghazali r.a. telah menggariskan 10 sifat Mahmudah/terpuji dan 10 sifat Mazmumah/tercela di dalam kitab Arbain Fi Usuluddin tentang menentukan “maqam” di dalam tasawwuf dan merupakan sifat-sifat yang perlu ada dan tidak perlu ada di dalam diri ahli tasawwuf iaitu :
Sunday, January 24, 2016
AL INSANU HAYAWANUN NATIQ
Manusia tidak lebih dari binatang yang berakal, dalam bahasa arab, kalimah Natiq dari akar kata Nutq bermakna kemampuan berkata-kata, berfikir. Tanpa "Natiq" manusia dan haiwan bagaikan "sama" tetapi tiada serupa. Manusia yang sama seperti haiwan, ataukah haiwan yang sama seperti manusia? Keduanya memang sama saja tanpa “Natiq". Haiwan makan, manusia juga makan, malah terkadang manusia memakan haiwan dan sebaliknya. Haiwan kawin, manusia juga kawin untuk berkembang biak menambah keturunan. Haiwan punya organ tubuh, seperti mata, telinga, hidung, mulut, tangan dan kaki, manusia juga mempunyainya.
HUDHURUL QALB
Penyertaan hati atau hudhurul qalb adalah tumpuan perhatian terhadap apa yang diucapkan atau dilakukan dan hati tidak 'menerawang' ke arah lain. Penuh kesedaran tentang apa yang diucapkan dan semua gerak yang dilakukan dalam solat. Fikiran tidak melayang ke tempat lain, fikiran hanya tertumpu kepada perbuatan dan apa yang diucapkan saja. Apabila semuanya terpusat pada solat maka ini bermakna hati batin telah menyertai solat dari awal sampai memberi salam. Penyebab dari hudhurul qalb ialah himmah (perhatian yang sepenuhnya dan tekad kuat untuk mencapai suatu cita-cita yang tinggi). Hati akan selalu mengikut himmah.Datangnya himmah hanya pada tempat-tempat yang diberikan sepenuh perhatian.
RINDU ALLAH SEPANJANG HAYAT
Orang-orang yang menolak kewujudan cinta Allah, sudah pastilah mereka menolak kewujudan rindu Allah. Hal ini kerana cinta adalah pintu kepada rumah rindu, kulit luar kepada buah rindu, tangga kepada tingkat rindu, dan jalan ke lebuhraya rindu. Sebenarnya cinta dan rindu Allah memang ada. Bukti-bukti kewujudan cinta dan rindu ini jelas terdapat pada ayat-ayat Al-Quran, hadith-hadith, kata-kata ulama dan hujah-hujah akal. Apa pun yang kita cinta/suka, akan kita rindui sekiranya ia tidak ada di hadapan kita, atau ketika tidak kita perolehi. Rindu itu akan hilang apabila yang kita rindui itu sudah ada dengan kita. Yang kita rindui pastinya kita terharap-harap, tercari-cari, tertunggu-tunggu, tersebut-sebut dan terkenang-kenang. Semua ini disebut asyik.
ASAS AJARAN TAREKAT
Hakikatnya jumlah tarekat itu tidak terbatas banyaknya kerana tarekat atau jalan kepada Tuhan itu sebanyak jiwa hamba Allah. Asas ajarannya juga tidak terbilang pula, kerana ada yang akan melalui jalan zikir, jalan muraqabah, jalan ketenangan hati, jalan pelaksanaan segala ibadah seperti solat, puasa, haji dan jihad, jalan melalui kekayaan seperti mengeluarkan zakat dan membiayai amal kebajikan, jalan membersihkan jiwa dari kebimbangan dunia dan kethama’an hawa nafsu seperti khalawat dan mengurangi tidur, mengurangi makan minum, semuanya itu tidak dapat dicapai dengan meninggalkan syari'at dan sunnah Nabi s.a.w.
IKUTILAH RASULULLAH S.A.W (AKHLAK MUHAMMADI)
Al Hasan ibn Ali r.a bercerita: Saya bertanya bapa saudara saya Hindun ibn Abi Halah r.a yang berkeahlian dalam meriwayatkan sifat Rasulullah s.a.w: "Ceritakanlah kepada saya cara Rasulullah s.a.w berbicara." Beliau berkata: "Rasulullah s.a.w adalah seorang yang sentiasa bersedih (kerana menyaksikan kebesaran Tuhannya dan takut kepadaNya bukan kerana dunia). Baginda s.a.w selalu berfikir (tentang kemaslahatan hamba-hamba Allah dan keadaan mereka pada hari Akhirat) bahkan hampir tidak sempat berehat. Baginda s.a.w lebih banyak berdiam, Baginda s.a.w tidak suka berbicara mengenai perkara yang tidak perlu. Baginda s.a.w membuka dan menutup perbicaraannya dengan menyebut nama Allah. Perbicaraannya padat dengan makna sekalipun ringkas, kata-katanya jelas, tiada yang sia-sia atau berlebih-lebihan dan tiada pula yang kurang difahami.
NUR ALA NUR (TAFSIR AL-JAILANI)
اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۭ مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌ ۭ اَلْمِصْبَاحُ فِيْ زُجَاجَةٍ ۭ اَلزُّجَاجَةُ كَاَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا
غَرْبِيَّةٍ ۙ يَّكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْۗءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۭ نُوْرٌ عَلٰي نُوْرٍ ۭ يَهْدِي اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَاۗءُ ۭ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۭ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ 35ۙ
Allah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
KETIKA MENGHADAP ILAHI
Berkata Ibnu Arabi: Berwuduklah dengan air yang ghaib, Sekiranya engkau punya sirr, Jika tiada bertayammumlah dengan tanah dan batu. Kehadapankan seorang imam, Solatlah zuhur di awal asar, Inilah solat para Aulia al-'Arifin terhadap tuhannya, Sekiranya engkau salah seorang daripada mereka, Maka siramkanlah daratan dengan lautan...
ADAB BAGI AHLI TAREKAT
Imam al-Ghazali mengatakan adab adalah melatih diri secara zahir dan batin untuk mencapai kesucian untuk menjadi sufi. Menurut al-Ghazali ada dua tingkatan adab:
1. Adab Khidmat: Iaitu fana dari memandang ibadatnya dan memandang ibadat yang diperbuatnya dapat terlaksana semata-mata berkat izin dan anugerah Allah SWT kepadanya.
HAJI KE MEKAH DAN HAJI ROHANI KE HAKIKAT HATI
Pekerjaan haji menurut syariat ialah mengunjungi ka’abah di Makkah. Ada beberapa syarat berhubung dengan ibadat haji: memakai ihram – dua helai kain yang tidak berjahit menandakan pelepasan semua ikatan duniawi; memasuki Makkah dalam keadaan berwuduk; tawaf keliling ka’abah sebanyak tujuh kali tanda penyerahan sepenuhnya; lari-lari anak dari Safa ke Marwah sebanyak tujuh kali; pergi ke Padang Arafah dan tinggal di sana sehingga matahari terbenam; bermalam di Musdalifah; melakukan korban di Mina; meminum air zamzam; melakukan solat dua rakaat berhampiran dengan tempat Nabi Ibrahim a.s pernah berdiri. Bila semua ini dilakukan pekerjaan hajji pun sempurna dan balasannya diperakui. Jika terdapat kecacatan pada pekerjaan tersebut balasannya dibatalkan. Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
TALQIN DAN BAI’AT
Talqin itu peringatan guru kepada murid, sedang bai’at yang juga dinamakan ahad adalah sanggup dan setia murid di hadapan gurunya untuk mengamalkan dan mengerjakan segala kebajikan yang diperintahkannya. Banyak hadis yang menerangkan kejadian Nabi mengambil ahad pada waktu membai’atkan sahabat-sahabatnya. Diriwayatkan oleh Ahmad r.a. dan Tabrani r.a.bahawa Rasulullah SAW, pernah mentalqinkan sahabat-sahabatnya secara berombongan atau perseorangan. Talqin berombongan pernah diceritakan oleh Syaddad bin Aus r.a: “Pada suatu ketika kami berada dekat Nabi SAW, Nabi SAW berkata: “Apakah ada diantaramu orang asing? maka jawab saya: “Tidak ada”
Saturday, January 23, 2016
PERANAN TAREKAT DALAM PENINGKATAN TAUHID
Proses mengenal Allah yang sebenar melalui dua tahap:
Pertama, peringkat Kasbi iaitu usaha ikhtiar kita dalam mendapatkan ilmu dan kefahaman mengenai Tauhid. Di peringkat kasbi ini kita perlukan kitab Tauhid dan guru selain dari akal fikiran yang baik. Tercapainya ilmu dan kefahaman diperingkat kasbi ini dianggap sebagai tingkat Syari’at danTarekat.
ILMU MENJADI HIJAB PADA HATI
"Ada pun mengenal Allah taala, sifat dan af'alnya serta sekalian yang telah kami isyaratkan dalam ilmu mukasyafah, maka tidaklah diperolehi dari ilmu kalam/usuluddin,ilmu-ilmu lain. Malah hampir adalah ilmu kalam/usuluddin itu menjadi hijab dan penghalang. Dan sesungguhnya, sampai kepadanya ialah dengan mujahadah".(Ihya Ulumuddin).
TAKDIR ALLAH BERLAKU DISETIAP HEMBUSAN NAFASMU
“Tiada suatu nafas berhembus darimu, kecuali di situ takdir Allah berlaku padamu”. (Sheikh Ibn Athaillah As Sakandari) Kitab Hikam. Kita sering melihat Qadar sebagai ketentuan Ilahi yang berlaku kepada kita dalam skop yang luas dan umum tanpa memperinci hikmah dan tadabur makna disebalik Qadar itu. Kita terimalah takdir-Nya dengan keredhaan walaupun kita mungkin buta untuk memahami kebaikannya. Tiada yang dinamakan keburukan kalau datang dari Allah... keburukan kerana kita gagal memahami hakikat Rahmat Allah yg halus berseni. Ada org yg diberi musibah, langsung menangis dan merayu di malam hati langsung bertaubat dan dijazbah dan dekat kepada Allah. Sering mereka2 yg ditajalli amal soleh dan merasa dia yang soleh dan merasa dia yang memberi amal kepada Allah dalam beramal, mereka ini yg sebenarnya diberi musibah dalam taat, yg tidak disedari kehalusan tipudaya Allah.
ANTARA NASIHAT-NASIHAT TUAN GURU IJAI
Beliau menasihatkan masyarakat Islam agar tidak tertipu dengan segala keanehan dan keunikan dan tidak memasang niat beribadah untuk tujuan mendapat karamah. Ini adalah karamah adalah satu anugerah dan karamah yang paling mulia dan paling tinggi nilainya adalah beristiqamah di jalan Allah. Tidaklah dinamakan karamah atas diri seseorang itu jika ibadahnya tidak sempurna.
Nasihat-nasihat lain yang diberikannya adalah seperti menghormati ulama dan orang tua, baik sangka sesama orang Islam, murah harta, manis muka, tidak menyakiti orang lain, mengampunkan kesalahan orang lain, tidak bermusuh-musuhan, tidak bersikap tamak atau serakah, berpegang kepada Allah pada qabul segala hajat dan yakin keselamatan itu pada kebenaran. (Tuan Guru Ijai atau Abah Guru Sekumpul)
ALIM PADA LISAN TAPI JAHIL PADA HATI
Umar ibn al Khattab r.a pernah berkata, "Perkara yang paling aku takuti berlaku terhadap umat ini ialah munculnya orang yang alim pada lisan tetapi jahil pada hati". Ini bukanlah ciri-ciri pewaris para nabi kerana pewaris para nabi memiliki sifat zuhud terhadap dunia, berminat terhadap akhirat, ikhlas menyampaikan amanah ilmu dan bertakwa. Orang yang memiliki ilmu yang bermanafaat, tidak memiliki sifat bongkak atau takbur, tidak suka mencaci orang lain, berlapang dada, mudah diajak berbincang dan tidak cepat melatah. Sahl ibn Abdullah r.a pernah berkata: "Janganlah kalian memutuskan satu urusan dari urusan-urusan dunia dan agama kecuali setelah berbincang dengan ulama. Maka kesudahannya akan dipuji di sisi Allah SWT”.
WAHDANIYAT AF’AL
Pada perbahasan wahdaniyat af'al para sufi terbahagi pada tiga aliran antaranya :-
1. Mereka yang tiada melihat pelaku melainkan Allah dan hal tersebut akan tertahkik dengan jalan kasyaf bukan jalan iktikad, mereka berpendapat bahawa perbuatan itu satu jua walau berbilang pelaku. Mereka ini dianggap golongan mubtadi bagi para sufi.
PERBEZAAN ANTARA KEHENDAK DAN PERINTAH ALLAH
Perkataan sebahagian orang bahawa “Segala sesuatu yang terjadi adalah atas perintah Allah”, atau “Banyak sekali perbuatan kita yang tidak dikehendaki oleh Allah (ia bermaksud kemaksiatan-kemaksiatan)”, adalah perkataan yang salah, kerana Allah tidak memerintahkan kepada perbuatan-perbuatan maksiat atau kekufuran. Benar, kejadian kemaksiatan atau kekufuran tersebut adalah dengan kehendak Allah, tetapi Allah tidak memerintah kepadanya. Dengan demikian perkataan yang benar ialah; “Segala sesuatu yang terjadi di alam ini adalah dengan kehendak Allah, dengan Taqdir-Nya dan dengan Ilmu-Nya”.
HIJRAHKAN NIAT MAKSUD TUJUAN DAN PERLAKSANAAN
Perhatikan Sabda Rasulullah SAW: Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul. Barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia untuk mendapatkannya atau wanita untuk mengahwininya, maka hijrahnya terhenti pada tujuan hijrahnya itu”.
KEJADIAN ALAM
Sesungguhnya apabila seseorang itu berfikir dan meneliti kejadian alam ini maka dia akan dapat petunjuk bahawa Allah Taala yang telah menjadikannya.
1. Melihat sesuatu kejadian yang ada di sekeliling kita seperti kerusi atau meja dan sebagainya maka kita dapati kerusi atau meja tersebut tidak boleh ada dengan sendirinya melainkan ada yang membuatnya dan yang mengadakannya. Maka dengan itu kita beri’tiqad dan percaya alam ini tidak boleh ada dengan sendirinya melainkan ada yang menjadikan dan menciptakannya tentulah Allah Taala yang Maha Pencipta.
PENGERTIAN TASAWWUF DAN TAREQAT
Perkataan Syeikh Ali Jumaah Bekas Mufti Mesir yang terkenal mengenai pengertian tasawwuf dan tareqat sebagai panduan buat kita semua: Tasauf adalah manhaj tarbiyah ruhiyah dan sulukiyah yang mengangkat manusia kepada martabat ihsan yang dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW yang bermaksud : “Hendaklah kamu menyembah Allah seolah-olahnya kamu melihatnya, maka jika kamu tidak melihatnya maka sesungguhnya dia (Allah SWT) melihatmu”. Maka tasauf itu merupakan program pendidikan (tarbiyah) yang menitik beratkan penyucian jiwa daripada pelbagai penyakit yang mendindingi manusia daripada Allah SWT. Ia juga membetulkan penyelewengan jiwa dan sulukiyah manusia dalam hubungan bersama Allah SWT, bersama yang lain dan juga dengan diri sendiri.
Friday, January 22, 2016
DIRI YANG TERHIJAB
Al-Haq (Allah s.w.t) tidak terhijab oleh sesuatu apa pun, sebaliknya kamulah yang terhijab dari melihat kepada-Nya. Jika Allah s.w.t dihijab boleh sesuatu tentu sesuatu itu dapat menutup Allah s.w.t. Jika ada sesuatu yang menutup Allah s.w.t bermakna wujudnya dapat dikurung oleh sesuatu. Sesuatu yang mengurung adalah lebih berkuasa dari yang dikurung, sedangkan Allah s.w.t berkuasa atas semua hamba-Nya dan atas segala sesuatu (Sheikh Ibn Athaillah as Sakandari).
Subscribe to:
Posts (Atom)